Mohon tunggu...
gaspar gandu
gaspar gandu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Nama Gaspar Gandu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Guru Honor yang Setia

19 Juli 2023   19:07 Diperbarui: 19 Juli 2023   19:08 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada seorang guru laki-laki yang berambisi bahwa suatu hari nanti akan menjadi guru yang mendidik muridnya menjadi presiden. guru itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih dari pada cukup untuk dapat membawanya kemana pun yang ia mau. untuk itu ia bersyukur kepada sang pencipta langit dan bumi, oleh karena ia adalah seorang yang takut akan sang pencipta dan ia selalu berdoa supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan. sayang sekali, ketika ia bergabung dengan guru honor disekolah itu, ia bertanya berpa gaji disini? lalu mereka menjawab gaji guru honor di sini sebulan hanya sebesar Rp 300.000. 

setelah berulang-ulang kali ia berusaha untuk tes p3k ia melepaskan hasratnya untuk menjadi guru privat. dan untuk itu ia mempersalahkan  pemilik sang pencipta yang tidak menjawab doanya. ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kecewa,dan diatas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya. amarah yang mulai di tujukan kepada sang pencipta. Ia tahu bahwa sang pencipta itu ada, namun tidak mempercayainya lagi sebagai seorang guru. Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkah kan kakinya ketenpat ibadah. ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang sang pencipta yang maha pengasih, maka ia mengejek dan menanyakan pertanyaan -pertanyaan rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk memasuki  kuliah S2 untuk menjadi Dosen. Dan begitulah, ia menjadi dosen dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli penelitian guru honorer di bagian terpencil, tertinggal dan pedalam yang handal. ia menjadi pelopor di dalam penelitian denga resiko yang tinggi di mana terjadi medan yang terjan, dan melewati sungai yang deras dan melalui kampung yang gelap. sekarang semua guru memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru. selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu murid yang tertinggal, baik perkotaan maupun daerah pedesaan. para murid sekarang sebagian kecil menikmati jalan dan listrik untuk belajar. mereka dilahirkan kembali,dan sekarang mereka senang membaca buku dan mencari informasi melaui media sosial.

Para orang tua sangat senang dan antusias dan memelihara cara mendidiknya. setelah ia menjadi lebih tua maka ia melati guru honor lainya bercita-cita tinggi dengan teknik media sosial yang canggih  dan lebih banyak lagi guru yang sejah tera. pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai sang pencipta. di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada sang pencipta mengapa doa-doanya tidak pernah di jawab, dan sang pencipta berkata, "pandanglah kelangit, anakku, dan lihatlah impianmu  menjadi kenyataan. " di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan- akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ia berada di garis depan, sebuah jalan yang runtuh dan membunuhnya. ia dimasukan kedalam peti kayu untuk di kirimnya kembali kepada kelurganya. semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.

lalu pencipta berkata " sekarang lihatlah bagaimana rencanku telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju." sekali lagi ia memandang kelangit. di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan beberapa banyak orang yang telah diselamatkannya. ia melihat senyum di wajah muridnya dan di wajah keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikanya kepada mereka menjadi seorang peneliti handal. 

sampai di situ, ia tahu bahwa sang pencipta ternyata selalu bersama dengannya. ia mengerti bagaimana sang pencipta memakainya sebagai alatNya untuk mencerdaskan beribu-ribu anak manusia. memberi masa depan anak-anak yang ingin menjadi Presiden itu....

 apa yang kamu alami hari ini...mungkin kamu mengerti...satu hal tanamkanlah di dalam hati yang Tuhan beri pastilah indah... Tuhan takkan memberi ular beracun pada yang minta roti...tantangan, ganguan,ancaman, cobaan hidup yang kamu alami takkan melebihi kekuatanmu....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun