Mohon tunggu...
gasmir saputra
gasmir saputra Mohon Tunggu... Guru - GURU SMP NEGERU 12 PALEMBANG

SAYA SEORANG GURU DI SMP NEGERI 12 PALEMBANG DAN SEBELUMNYA JUGA MENJADI GURU DI SMK PGRI 2 PALEMBANG, HOBBY SAYA MEMBACA DAN OLARAGA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Best Practice

1 Februari 2024   16:20 Diperbarui: 1 Februari 2024   16:33 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • PENDAHULUAN  

            Matematika pada umumnya menjadi salah satu mata pelajaran yang ditakuti dan sulit dipelajari oleh peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik rendah, banyak faktor yang menyebabkannya salah satunya masih rendahnya  keaktif  peserta didik didalam pembelajaran ini dikarenakan faktor guru pada saat mengajar tidak menggunakan media yang interaktif dan metode pembelajaran yang dilakukan cenderung monoton (lebih banyak melakukan demonstrasi adalah guru). Hal ini bisa dilihat dari peserta didik di SMP Negeri 12 Palembang.

            Dalam pembelajaran bangun ruang sisi lengkung ( Volume kerucut )  pendidik hanya menjelaskan materi dengan model ceramah (memberikan contoh menyelesaiakn soal – soal yang berkaitan dengan volume kerucut)  dan tanya jawab kemudian peserta didik diberikan latihan sehingga peserta didik tidak memakami konsep dari rumus volume kerucut itu sendiri.

            Setelah melalui kajian literatur, model pembelajaran yang tepat untuk digunakan adalah model Problem Based Learning (PBL), penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dirasa tepat, karena dapat memancing peserta didik berfikir kritis dan kreatif. Problem Based Learning (PBL) memiliki 5 sintak yang akan membuat peserta didik aktif, peran guru dalam model pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator dan motivator. Sebagaimana Barrows (Madyaratri et al., 2021) mengungkapkan bahwa PBL merupakan suatu model pembelajaran yang dihasilkan dari proses bekerjasama menuju pemecahan masalah, di mana masalah diberikan kepada siswa pada awal proses pembelajaran sehingga siswa selalu aktif menggunakan pengetahuannya dan guru hanya sebagai fasilitator.

Sebagai seorang guru, maka guru dituntut untuk mampu membuat Modul ajar  dengan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang tetap sesuai dengan materi ajar, sehingga peserta didik dapat lebih aktif dalam pembelajaran dan menyelesaikan tugas. Selain itu, guru juga membuat instrumen penilaian ditiga ranah, yaitu: ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Media yang dipakai dalam pembelajaran ini adalah dengan menggunakan media berbasis Technological Pedagocical Content Knowledge (TPACK) yaitu dengan menggunakan Power Point  tentang contoh – contoh bentuk tabung dan kerucut yang bisa dilihat disekitar peserta didik.



PEMBAHASAN 

            Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa efektif, hal tersebut dikarenakan peserta didik lebih bersemangat, memperhatikan dan ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran, sehingga selain meningkatkan pemahaman dan keaktifan, juga mampu meningkatkan minat peserta didik dan hasil belajar peserta didik. Penggunaan LKPD membuat peserta didik lebih mudah memahami materi, dikarenakan peserta didik menemukan sendiri rumus volume kerucut melaui eksprimen. Penggunaan media Technological Pedagocical Content Knowledge (TPACK) yaiitu Power Point membuat peserta didik lebih antusias dan fokus, sehingga peserta didik dapat menerima pembelajaran dengan baik.


KESIMPULAN

Berdasarkan pembelajaran pada materi volume kerucut  di kelas IX. 6   SMP Negeri 12 Palembang.  Hasil belajar mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan penggunaan media PPT dan LKPD pada  pelajaran matematika materi volume kerucut. Sebelum menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning keaktifan  dan hasil belajar peserta didik masih sangat rendah sekali, ketika menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning keaktifan  belajar peserta didik ada peningkatan ini bisa dilihat dari hasil belajar yang berhasil pada siklus 2 yaitu mencapai ketuntasan sebesar 81,48 %.

 DAFTAR PUSTAKA

           

Madyaratri, D. Y., Wardono, W., & Kartono, K. (2021). Mathematics Literacy Skill Seen from Learning Style in Discovery Learning Model with Realistic Approach Assisted by

Schoology. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 10(A), 48–54.

Firdaus, A., Asikin, M., Waluya, B., & Zaenuri, Z. (2021). Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Siswa. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama, 13(2), 187-200.

           

Hasanah, R., Anam, F., & Suharti, S. (2023). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VII B SMPN 13 Surabaya. Journal of Mathematics Education Research, 2(1), 1-7.

Agustina, L., & Rusmana, I. M. (2018). Pemanfaatan Ms. Power Point sebagai Alternatif Media Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. In PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASAR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun