Nanang Sunandar, seorang tokoh muda libertarian Indonesia dalam peluncuran buku karya David Boaz, yang terjemahannya kemudian diberi judul "Alam Pikiran Libertarian" dengan bangganya mengatakan bahwa, kemajuan negara-negara barat di zaman ini, dikarenakan mereka mau menerepakan kebebasan. Ia pun mengutip perkataan David Boaz di dalam pengantar bukunya itu, bahwa kemajuan negara-negara barat, disebabkan didorong oleh nilai-nilai kebebasan yang mereka terapkan. Baik itu kebebasan di dalam berexperimen, berinovasi ataupun berfikir, sehingga mendorong kemajuan tekhnologi mereka.
Kita katakan, seorang muslim tidak membutuhkan ideologi lebertarian, agar dapat mencapai kejayaan tekhnologi. Sebab jauh sebelum David Boaz berkata demikian, Rasulullah Shallallahu"alaihi wa sallam sudah mengisyaratkan hal yang sama sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas tentang mengawinkan kurma. Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati sahabatnya yang sedang mengawinkan kurma. Lalu beliau bertanya, "Apa ini?" Para sahabat menjawab, "Dengan begini, kurma jadi baik, wahai Rasulullah!" Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda,
"Seandainya kalian tidak melakukan seperti itu pun, niscaya kurma itu tetaplah bagus." Setelah beliau berkata seperti itu, mereka lalu tidak mengawinkan kurma lagi, namun kurmanya justru menjadi jelek. Ketika melihat hasilnya seperti itu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya,
"Kenapa kurma itu bisa jadi jelek seperti ini?" Kata mereka, "Wahai Rasulullah, Engkau telah berkata kepada kita begini dan begitu..." Kemudian beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Kamu lebih mengetahui urusan duniamu." Â (HR. Muslim, no. 2363)
Berangkat dari hadits ini, sejatinya Islam memberikan ruang kepada seorang muslim untuk berinovasi, berexperimen serta berfikir akan perkembangan dunianya. Maka, bagi seorang muslim, tak perlu menjadi seorang liberalis ataupun libertarian untuk menggapai kemajuan itu. Sebab Islam bukan saja hanya sekedar agama ritual peribadatan, tapi dia juga adalah agama yang membawa peradaban. Jadi, Islam saja, itu sudah cukup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H