Gedung yang dijadikan Kantor Transisi oleh Presiden Terpilih nampak ramai. Sejumlah petinggi partai politik pendukung nampak bergerombol. Kresna Dutamangkara alias Dododo juga mengenali sejumlah sosok terkenal seperti mantan petinggi Polri dan ABRI, beberapa pengusaha, pengacara, bahkan artis. Beberapa diantaranya tersenyum dan menganggukkan kepala ke arahnya.
Telepon yang mengabarkan bahwa Presiden Terpilih ingin bertemu membuat Kresna Dutamangkara galau. Kenapa Presiden terpilih ingin bertemu? Apakah karena urusan LIN?
Dia mengenal Presiden Terpilih, tentu saja, sekalipun tidak akrab. Terakhir kali mereka bertemu bulan Januari ketika Kresna menjadi pembicara pada acara yang diikuti para kepala daerah se-Indonesia. Saat itu, Kresna bersama kepala BIN memaparkan perkiraan kondisi keamanan menjelang pilpres. Saat itu mereka sempat bersalaman.
Namun setelah itu, tak ada pertemuan. Menjelang dan selama proses pilpres, Kresna memang sengaja menjaga jarak dengan kedua kandidat.
Seorang perempuan berambut pendek yang mengenakan batik berwarna kemerahan menyambut Kresna.
"Kau terlambat empat menit," ujar perempuan itu.
"Maaf, macet," balas Kresna. "Ada urusan apa Sel? Kenapa Presiden Terpilih ingin bertemu denganku?"
Perempuan yang disapanya dengan Sel itu sejenak nampak bimbang. "Emm. Aku tak punya kapasitas untuk menjelaskan hal itu. Aku hanya ditugaskan untuk menghubungimu. Beliau sudah menunggumu di ruangannya."
***
Presiden Terpilih nampak sedang berbincang dengan seorang lelaki dan perempuan ketika Kresna Dutamangkara memasuki ruangan. Sang Presiden Terpilih yang mengenakan busana berwarna putih itu tertawa ramah.
"Ah, yang ditunggu datang juga. Selamat bertemu, pak Kresna," ujar Sang Presiden Terpilih sambil menjabat tangan Kresna.