Mohon tunggu...
Garth Irawan
Garth Irawan Mohon Tunggu... -

Menjadi mempesona, karena memahami bahwasanya; hidup adalah take and give, keep rolling, keep flowing, and swing it on!! :-)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Ajaib dan Ajibnya Nasi Padang

26 Mei 2010   08:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:57 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Makan Nasi Padang memang seru, apalagi saat perut sedang keroncongan. Masakan Padang bisa menjadi pertologan pertama pada kelaparan (P3K). Bagi karyawan yang habis bekerja seharian di depan komputer dan senantiasa dihembus oleh dinginnya AC; hangatnya Nasi Padang bisa menjadi suatu kenikmatan tersendiri, bagi kuli bangunan, petani dan para pekerja  yang ototnya senantiasa terforsir lainnya; pastilah akan menjadi makanan yang cukup difavoritkkan. Memang rumah makan khas Padang ada begitu banyak di Indonesia, rumah makan yang khas menyajikan masakannya dengan menggunakan konsep etalase.

Ada Sayur Daun Singkong, Dendeng Balado, Paru goreng, Gulai Ayam, Ikan Bakar, Rendang, Ayam Bakar, sampai Belut Goreng juga tersedia disana. Keasyikan masakan padang tentu ada pada rasa kuahnya yang gurih, namun sebaiknya waspada juga dengan kandungan kolestrolnya yang tinggi, karena banyak menggunakan santan. Sambal merah dan sambal hijaunya nan gurih, juga biasanya rasanya tidak terlalu pedas. Belum lagi ada Sotonya juga, Gulai Kepala Kakap, serta Ayam Pop. Masakan Padang bisa dibilang menjadi representasi dari citra kekayaan kuliner nusantara. Sebagai anak bangsa, tentu saya mengaguminya.

Penyajian makanan di restoran padang juga bisa tergolong unik, misalnya saja penyajian dengan konsep paket komplit. Paket komplit ini dijamin jauh lebih komplit dari yang biasa terjasi pada restoran-restoran fast food yang populer. Bayangkan saja, bisa ada belasan piring berisi berbagai jenis sayur dan daging yang akan tersaji di atas meja santap Anda dengan konsep Piramid.

Nah, jika Anda makan masakan Padang di tempatnya (rumah makan), dibandingkan dengan dibungkus maka akan ada perbedaan yang cukup mencolok. Apakah itu? Ya...tepat sekali, porsi nasi pada nasi padang yang dibungkus bisa dua kali lebih banyak dari nasi padang yang disediakan jika Anda makan disana. Hal ini konon katanya karena biaya sabun cuci dan jasa cuci piring digantikan oleh tambahan porsi nasi tersebut.

Bagaimana, siap dibungkus?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun