Mohon tunggu...
Gwan Gydeo
Gwan Gydeo Mohon Tunggu... writer -

Belajar terus dengan bersemangat sambil mengoleksi kepingan-kepingan indah kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Putih Mulus Seksi Gemparkan Pasar Asia

10 April 2012   20:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:47 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menikmati wanita memang menjadi kebiasaan kaum lelaki, menikmati bisa diartikan mengagumi dan merasa wow atau aha! saat terjadi interaksi dengan obyek/subyek yang dinikmati. Namanya juga pejantan tangguh, bagi kaum lelaki apa yang menjadi daya tarik utama seorang wanita bagi Anda?

Umum bagi lelaki, mereka akan menikmati diawali dengan melihat keindahan paras wajahnya, kemudian dilanjutkan dengan mengamati keindahan lekuk tubuhnya.

Setelah hal itu dilakukan barulah para lelaki akan mulai menerawang inner beauty sang wanita penarik hati tersebut. Suara juga bisa menjadi pemicu lain yang membuat lelaki semakin tertarik dengan wanita tersebut, misalnya, bagi saya, suara seorang aktris seperti Kinaryosih itu khas dan seksi. Bagaimana menurut Anda?

Di kawasan Asia disadari atau tidak, budaya K-Pop (Korean Pop) sedang menjamur, saya sendiri bukan penggemar berat K-Pop, namun sebagai orang yang gemar mengamat-amati yah akhirnya cukup terbius untuk lebih jauh lagi menilik selera para remaja ABG khususnya di negeri Indonesia. Fenomena boyband yang sempat laris-manis di Amerika dan Eropa, lewat grup-grup seperti Backstreet Boys, Boyzone, Westlife, 911, dan sebagainya itu ternyata diadopsi oleh negara Korsel, yang memang memiliki latar budaya yang cukup akrab dengan negeri Paman Sam. Fenomena Korean Pop yang sukses ternyata menjadi lahan bisnis yang menarik, sehingga banyak coba ditiru untuk meraub keuntungan dari para penggilanya.

Inilah yang disebut fenomena bening (bukan girl band lawas itu loh ya). Fenomena bening yang biasa diasosiasikan sebagai fenomena wanita putih mulus dan seksi ini memang khas menampilkan kemolekan tubuh wanita, paras yang cantik, daya inocensi,sampai elegansi.

Saya  cukup tertarik dengan perkembangan sebuah girl band ala Korea yang biasa dikenal dengan sebutan SNSD, dimana popularitas mereka bisa melesat dengan cepat terutama di kawasan Asia. SNSD berhasil menembus hits lebih dari 70 juta yang lewat lagu yang mereka unggah di youtube. Namun bukan itu yang menjadi fokus perhatian saya yang tertuang dalam tulisan ini.

Fokus saya lebih jatuh kepada sebuah girl band (katanya Idol group) asal jepang yang disebut AKB 48. Saya cukup tergelitik dengan video clip dari AKB 48 yang berjudul "Heavy Rotation". Videonya memang bisa terbilang kreatif, namun juga cukup nakal, centil dan buka-bukaan (walaaah). Dengan hadirnya AKB 48 yang sempat menjadi inspirasi sebuah iklan minuman ion di Indonesia, Jepang seolah menjawab tantangan dari negara tetangganya tersebut.

AKB 48 layaknya SNSD juga memiliki hits yang bombastis, ada sebuah potret unsur seni yang juga menyatu dengan undangan bagi birahi kaum lelaki. Kekuatan ini menjadi daya jual yang tinggi dan modal utama untuk membangun pasar dan mengeruk keuntungan dari kaum ababil (istilah gaul singkatan dari ABG labil).Bagi para personil, kehidupan ekonomi yang berlimpah, dan status sosial yang tinggi sebagai Idol artis, mungkin cukup menghipnotis untuk tampil "manggut kalem" sesuai dengan skenario produser.

AKB 48 yang terdiri dari anak-anak remaja yang masih hijau tersebut nampaknya dieksploitasi sedemikian rupa, dengan cara-cara ternentu, yang ujung-ujungnya selalu dikaitkan dengan kebebasan berexpresi dan bekreatifitas.

Malah sekilas saya pernah membaca, kalau para anggotanya dilarang untuk berpacara, jika ada yang melanggar aturan tersebut, maka akan dikeluarkan dari keanggotaan. Anak-anak muda ini toh tentunya memiliki orangtua. Apalagi bangsa Jepang terkenal amat tinggi moral dan etika, sehingga bisa dikatakan mereka berada di dalam didikan keluarga yang cukup "keras", bukan begitu? (hmmm, mungkin bukan).

Lah, tapi mengapa kok bisa-bisanya putri mereka diexploitasi sedemikian rupa? Menurut Anda kenapa? Uang tentu saja menjadi faktor yang layak diperhitungkan. Selain faktor dari orantua, saya malah lebih tertarik untuk melihat faktor scouter talent, atau talent agent yang luarbiasa untuk menemukan talenta-talenta yang cocok sesuai kontrak mereka. Bisa saja para scout talent ini "memancing di air keruh".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun