Mohon tunggu...
Ashary Gartanto
Ashary Gartanto Mohon Tunggu... -

Seorang "terprofesikan" dalam bidang IT, yang sebetulnya lebih ingin menjadi musisi dan menjadi guru.\r\nNo easy money... No instantly success

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Manusia, Social Media dan TUHAN

1 Mei 2012   17:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:52 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat kah pertama kali kita menggunakan jejaring sosial yang bernama "friendster"? Ya, ini sangat popular di tahun tahun 2002 sampai dengan kurang lebih  tahun 2006 . Memang bukan social media pertama, tapi ini merupakan revolusi baru dari pertemanan secara virtual.

Mulai tenggelam nya friendster, dan bermunculan nya social media yang lain sangat bombasstis begitu cepat inovasi baru dan begitu cepat penambahan orang menggunakanya.  Alat jejaring dapat berintegrasi dengan berbagai macam aplikasi lain dan share berbagai macam hal, diantara jejaring besar yang berkuasa saat ini twitter dan facebook diantaranya.

Banyak hal menarik yang dapat kita lihat dari gebrakan ini. Sering kali kita secara tidak langsung menaruh keluh kesah ataupun berbagi cerita melalui social media ini. Dari mulai kita bahagia, sedih, kesal, berbagi berita sampai mencari jodoh. Terobosan facebook belum lama ini juga telah membuat site kita menjadi sebuah "timeline". Semua kegiatan kita sudah dapat terlihat hari perhari sampai tahun ke tahun.

Sempat tersirat didalam pikiran, TUHAN bisa lebih mudah mendapatkan keinginan atau keadaan seseorang, tinggal "query" (mencari data dalam sebuah database). Contoh mungkin bisa mencari data orang - orang yang sedang "galau", "select orang from Indonesia where status='galau'", itu hanya perumpamaan walaupun TUHAN punya query dan jalan yang lebih agung.

Begitu besarnya dampak ini, social media sudah terlihat seperti jembatan antara keadaan seseorang dan TUHAN nya. Lalu apakah kemudian hari merenung, berdoa, dan beribadah akan diwakilkan juga pada media ini? Media sosial yang benar benar telah berubah menjadi media kehidupan.

-gartanto-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun