Mohon tunggu...
Garnida Rian Wiratama
Garnida Rian Wiratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PSTF UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial Pendukung Ekonomi Kreatif

25 September 2023   16:16 Diperbarui: 25 September 2023   16:24 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era revolusi industri 4.0 pada saat ini, ekonomi kreatif menjadi salah satu aspek strategis menghadapi persaingan global. Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif dengan adanya sumber daya alam dan kebudayaan yang melimpah. Pada era revolusi industri 4.0 pemanfaatan teknologi sebagai salah satu aspek utama dalam menjalankan praktek usaha.

Saat ini perkembangan teknologi sudah menyasar hampir kesemua kalangan, mulai dari anak-anak hingga kalangan dewasa. Mereka termotivasi untuk ikut dalam mempelajari serta turut andil dalanm perkembangan teknologi informasi, khususnya pada platform media sosial.

Media sosial menjadi salah satu peluang yang sangat berpotensi dalam memperoleh keuntungan. Adanya persaingan yang semakin ketat dalam praktek usaha menjadikan para pelaku usaha dituntut umtuk lebih kreatif dalam menjalankan usahanya. Perkembangan media sosial yang semakin maju harus dimanfaatkan dengan benar oleh pelaku usaha sebagai batu loncatan dalam memperoleh keuntungan.

Banyak sekali pelaku usaha yang mencapai kesuksesan karena peran media sosial. Mereka lebih terfokus memasarkan produknya melalui platform media sosial seperti youtube, instagram, tiktok, dan lain sebagainya. Para pelaku usaha juga memasarkan produknya melalui berbagai layanan e-commerce. Mereka bisa meraup keuntungan yang besar karena ketertarikan masyarakat kepada branding usaha tersebut yang dipublish di media sosial.

Media sosial dan e-commerce dinilai lebih efektif dalam melakukan pemasaran produk. Hal ini dikarenakan media sosial dan e-commerce memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Kelebihan-kelebihan tersebut seperti, tidak adanya batasan waktu serta tempat antara pelaku usaha dan kosumen, serta mudahnya akses dalam memperkenalkan dan memasarkan produk.

Salah satu contoh pelaku usaha yang berhasil memanfaatkan sosial media sebagai salah satu cara untuk memasarkan produk adalah dr. Richard Lee. Di tanggal 1 September 2023 dr. Richard Lee melakukan sesi live streaming di Shopee live. Pada sesi live streaming ini, dr. Richard Lee berhasil menembus omzet sebesar Rp 5,5 miliar dalam waktu 1,5 jam.

Hal ini menjadi salah satu tolak ukur betapa efektifnya media sosial dalam praktek usaha. Ide-ide kreatif menjadi salah satu aspek penting dalam memasarkan produk. Pada kasus ini dr. Richard tidak hanya sekedar berjualan saja, namun ia memberikan edukasi serta konsultasi gratis kepada para penonton livenya. Hal itu termasuk cara yang kreatif agar calon konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.

Salah satu platform media sosial yang eksis di Indonesia adalah YouTube. Tidak dapat dipungkiri YouTube menjadi salah satu media sosial yang berkontribusi dalam menguatkan sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Kreator YouTube tidak hanya menghibur penonton, tapi juga mendorong kemajuan ekonomi kreatif. Para kreator YouTube bisa memperoleh penghasilan melalui pembuatan konten kreatif yang menarik penonton. Para kreator besar Youtube juga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk dijadikan kru dalam memproduksi ide-ide kreatif.

YouTube juga dinilai dapat memajukan usaha para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Para pelaku usaha UMKM dapat mengenalkan serta memasarkan produknya kepada masyarakat secara luas sehingga dapat menambah keuntungan pendapatannya. Di satu sisi mereka mendapatkan penghasilan dari konten yang mereka buat, di sisi lain mereka juga mendapatkan keuntungan dari produk yang mereka jual.

YouTube dirasa dapat menjadi alat untuk menjembatani dalam meningkatkan ekonomi. Dalam menjalankan usaha ekonomi kreatif bisa dibilang tidak memerlukan modal yang besar, tetapi yang diperlukan adalah kreatifitas itu sendiri. Konten sederhanapun bisa mendatangkan keuntungan kepada sang pembuat. Contoh saja konten yang berisi tentang kehidupan sehari-hari atau yang biasa disebut dengan VLOG.

Contoh saja seorang YouTuber bernama Siswanto yang berasal dari Banyumas. Pria lulusan SD ini pernah mendapatkan keuntungan sebesar Rp 150 juta di tahun 2019 melalui konten yang ia buat dan upload di YouTube.  Siswanto memproduksi kanal YouTube miliknya dengan tutorial memperbaiki sepeda motor. Tak disangka, dengan kontennya yang sederhana Siswanto mendapat perhatian yang cukup besar dari para penonton. Hingga kini channel YouTube "Siboen channel" berhasil memiliki 1,28 juta subcribers. Karena antusiasme penontonyang dinilai cukup tinggi, kini Siswanto juga mulai mengembangkan beberapa channel baru yang juga miliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun