Mohon tunggu...
Garin Prilaksmana
Garin Prilaksmana Mohon Tunggu... -

Penggemar sepak bola yang masih ingin banyak belajar karena ilmunya masih cetek

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menebak Baloteli

5 Mei 2014   21:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:50 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13992737631761822872

Barangkali Balotelli adalah pemain yang paling tidak bisa ditebak di muka bumi.

Dia bisa saja bertingkah konyol seperti ketika hampir membakar rumahnya sendiri saat bermain kembang api dalam toilet namun dilain waktu dia bisa menangis sesenggukan seperti saat bertemu dengan orang tua angkatnya yang menonton permainannya saat menghadapi Jerman pada Piala Eropa 2012 lalu.

Bukan hanya kelakuan di luar lapangan yang sulit ditebak,permainannya juga sukar diprediksi,bahkan jauh lebih sulit.Dia bisa bermain begitu gemilang seperti saat menghadapi Livorno,ketika dia mencetak satu gol dan satu umpan terobosan cantik kepada Pazzini.Tapi di lain hari dia bisa terlihat tidak berguna sebagaimana ditunjukan saat AC Milan kalah dihadapan Roma.

Balo,begitu biasa dia dipanggil,sebenarnya punya semua bekal untuk menjadi penyerang terbaik di dunia.Semua pengamat sepakat jika seorang pemain mampu menggabungkan kekuatan,kecepatan,dan teknik yang mumpuni dengan baik,maka dia bisa menjadi pemain terbaik dunia.Cristiano Ronaldo menjadi contoh terbaik atas anggapan tersebut.Bagaimana kombinasi ketiga hal tersebut mampu mengantarkan pemuda asal Portugal meraih kegemilangan secara individual.

Lantas jika Balotelli memiliki itu semua,mengapa pemain kelahiran Palermo itu belum bisa menyamai prestasi yang ditorehkan Ronaldo? Bukan rahasia umum,jika selain skill diperlukan mentalitas yang baik untuk menjadi pemain yang besar,inilah perbedaan antara Balotelli dan Ronaldo,perbedaan antara pemain bagus dan pemain bintang.

Masalah mental selalu menjadi penyakit bawaan yang selalu Balotelli bawa kemana pun.Levelnya pun sudah tahap stadium empat sehingga mengakibatkan performanya selalu fluktuaktif.Apakah Balotelli seorang pemain yang moody? Bisa saja,tapi apakah itu sebuah sifat yang layak dimiliki seorang professional seperti dirinya ?

Francesco Totti adalah seorang tempramen,bahkan dia pernah menjadi pemain paling kotor di Serie-A dan para fans Italia masih ingat bagaimana insiden peludahan yang dilakukanya pada Christian Poulsen pada Euro 2004.Namun dia selalu bermain konsisten dan masih menjadi inspirator tim AS Roma hampir dua dekade terakhir.Atau bagaimana dengan Diego Maradona,pemain berperangai bururk namun ketika dia bermain mampu membuat jutaan orang menyembahnya sebagai dewa.Mereka memang memiliki “sakit” dalam hal mental,namun ketika menginjak lapangan mereka seakan menemukan obat atas penyakit mereka.

Parahnya lagi Balo memiliki sikap enggan menerima kritikan, hal yang sempat pula dikeluhkan oleh pelatih timnas Italia Cesare Prandelli. Tak kurang dari Zvominir Boban dan Giancarlo Marocchi didamprat balik oleh sang striker. Tidak apa-apa membalas atau mengacuhkan kritik yang datang namun ada baiknya jika krirtik tersebut dijawab lewat permainan yang apik. Apakah Balotelli merupakan seorang megalomania (suatu kondisi kejiwaan dimana penderitanya selalu merasa lebih hebat) ?

Padahal saat ini Milan benar-benar membutuhkan kemampuan terbaik seorang Balotelli.El-Shaarawy cedera panjang dan Pazzini belum menunjukan performa gemilang pasca kembali merumput,sedangkan Kaka nampaknya kita tidak bisa lagi terlalu mengandalkannya seperti 7 tahun lalu,ketika dia seorang diri mampu membawa Milan meraih gelar Liga Champions.Milan jelas butuh seorang yang bisa mengubah situasi pertandingan dan dia mampu melakukan hal tersebut secara konsisten.

Musim lalu,ketika dia datang saat transfer musim dingin,Balo berhasil mencetak 12 gol dalam 13 pertandingan,sekaligus membantu Milan meraih tiket Liga Champions.Optimisme menyeruak,pasca kepergian Ibrahimovic,Milanisti merasa telah memiliki jagoan baru.Pemain yang bisa mencetak angka secara konsisten Balotelli telah beruhah,begitu anggapan para fans Milan.

Tapi bukan Balo namanya jika mudah ditebak,bukannya meningkat rasio golnya justru menukik dengan hanya mencetak 14 gol dari 28 pertandingan.Selain itu dia mengoleksi 9 kartu kuning dan 1 kartu merah,jumlah terbanyak di skuad Milan bersama Nigel De Jong (bahkan De Jong belum pernah menerima kartu merah musim ini).

Tidak hanya Milan yang limbung dengan ulah Balotelli,timnas Italia juga demikian.Sebagai andalan dalam dua tahun terakhir performa tidak konsistennya jelas akan merugikan tim yang akan berlaga di Piala Dunia 2014.Tapi jika Balo tidak memperbaiki penampilannya bisa-bisa dirinya sendiri yang akan kena akibatnya.

Performa para striker Italia menjelang Piala Dunia 2014 berbeda dengan situasi ketika Piala Eropa 2012 lalu.Jika waktu itu performa mentereng hanya ditunjukan oleh Antonio Di Natale dan Antonio Cassano,sekarang setidaknya ada enam striker yang berebut untuk mengkudeta posisi Balotelli

Pertama adalah Ciro Immobile,pemain Torino ini berhasil menjadi top skorer sementara Serie A dengan 21 gol,dan semuanya dicetak dalam situasi open play,sedangkan tandemnya Alessio Cerci berhasil mengemas 13 gol,Keduanya menjadi duet tertajam di Liga Italia dengan 34 gol,sama dengan duet yang namanya lebih mentereng Tevez-Llorente.

Sedangkan Giuseppe Rossi berhasil bangkit setelah hampir dua musim berkutat dengan cedera.Setelah berhasil mencetak 14 gol sebelum paruh musim dingin,cedera harus menghentikan torehan golnya untuk musim ini.Jika Rossi sembuh tepat waktu dan Prandelli memeberikan satu slot kepadanya maka posisi Balotelli bisa terancam.

Destro juga menjadi salah satu fenomena menarik,walau jarang mendapat kesempatan bermain dia mampu mencetak 13 gol dan mencatatkan rata-rata 83 menit per gol.Ini artinya setiap kali dberikan kesempatan bermain dirinya akan selalu mencetak gol.Atau mungkin veteran macam Luca Toni dan Alberto Gilardino yang masing-masing telah mencetak 19 dan 14 gol musim ini.

[caption id="attachment_334809" align="aligncenter" width="878" caption="Perbandungan Striker Italia (squawka.com)"][/caption]

Belum lagi jika memasukkan para kuda hitam lain seperti Lorenzo Insigne yang telah beberapa kali masuk timnas Italia setahun belakangan ini,atau Sebastian Giovinco yang tampaknya menjadi salah satu pemain favorit Prandelli.

Kabar yang beredar, Prandelli hanya akan memanggil Luca Toni jika situasi benar-benar mendesak,baiklah kita asumsuikan Balo akan dibawa ke Brasil tapi apakah dia akan menjadi pilihan utama?

Prandelli sedang gemar memainkan formasi 4-3-3 dalam beberapa uji coba dimana dia biasanya menempatkan dua penyerang sayap yang bertipe inverted winger mengapit satu striker murni.Kedua winger biasanya ditempati oleh Alessio Cerci dan Candreva yang biasanya ditemati bergantian dengan Insigne.Ini artinya ada satu posisi striker yag akan diperebutkan oleh Balo,Rossi,Immobile,Destro,dan Gilardinio.Jika pun Prandelli akan tetap memainkan formasi 4-3-1-2 atau 3-5-2 dimana menempatkan dua orang striker untuk meneror pertahanan lawan.Apakah peluang Balo menjadi pemain inti akan tetap besar?

Balo punya potensi yang hebat,tidak hanya sebagai pemain nomor 9 tapi juga pemain nomor 10,pemain yang tidak hanya mencetak gol namun juga mengkreasikan peluang.Ibrahimovic adalah contoh terbaik untuk pemain dengan tipe tersebut.Musim ini Seedorf sering memberikan free role kepadanya,jika taktik yang sama diaplikasikan ke timnas Italia dan ternyata berhasil maka satu posisi dipastikan akan menjadi milik andalan AC Milan itu,namn jika gagal maka Balo harus rela posisinya diambil oleh pemain lain.

Tapi Italia memang dikenal punya sejarah baik dengan striker kontroversial.Saat Piala Dunia 1982,pelatih Italia saat itu Enzo Bearzot justru menepikan top skorer Serie A musim tersebut Roberto Pruzzo dan malah membawa Paolo Rossi yang telah absen hampir 2 taun absen karena skandal pengaturan skor.Dikritik banyak pihak namun Rossi berhasil membawa Italia meraih gelar juara ketiga sekalgus menjadi pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak.Apakah hal yang sama akan terjadi? Apakah Prandelli akan segila Bearzot ? Kita tunggu saja

Balotelli saat ini telah berusia 24 tahun,usia yang sama ketika Kaka meraih penghargaan pemain terbaik dunia.Balo mempunyai semua persyaratan utnuk meneruskan jejak seniornya tersebut namun semua ada ditangan Balotelli sendiri.Jika Boban mengatakan jika saja Maldini dan Baresi bermain bersama Balo,tentu kedua legenda itu akan menampar Balo. Karena kedua pemain tersebut telah pensiun,mungkin Balo harus merasa tertampar melihat Kaka yang msaih mengerahkan semua kemampuannya untuk kejayaan Milan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun