Di mulai dari Piala Dunia edisi 1998, timnas Jepang selalu muncul dalam daftar partisipan empat tahunan. Pada gelaran Piala Dunia tahun 2022 kemarin saja, satu lingkaran merah yang terletak di atas kain putih, menjadi simbol yang terus berkibar ketika sepak bola tengah menggelar pesta.
Jepang menjadi definisi dari kesuksesan bukanlah sebuah kebetulan. Ada perjalanan panjang yang mengiringi perjuangan demi perjuangan yang dilakukan. Selain itu, ada orang-orang yang terus bekerja keras demi menciptakan sebuah iklim kesuksesan dalam sepak bola, yang notabene jadi olahraga kurang populer di Jepang.
Salah satu sosok paling berjasa dalam kebangkitan sepak bola Jepang hingga sekarang adalah Tom Byer.
Siapa Sebenarnya Tom Byer?
Tom Byer merupakan pria asal Amerika yang kini berusia 61 tahun. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia sepak bola, Byer bukanlah mantan pemain yang dikenal oleh banyak orang. Dia memiliki perjalanan karir yang sederhana. Dia menghabiskan nyaris seluruh karirnya di negeri Paman Sam, sebelum akhirnya memilih hijrah ke Jepang pada tahun 1986.
Ketika itu, dia membela Kashiwa Reysol selama setahun dan langsung merasa jatuh cinta sedalam-dalamnya terhadap kultur Jepang.
Byer menganggap bila warga Jepang, termasuk anak-anak, memiliki karakter yang tidak jauh berbeda dari negara-negara maju di Eropa. Menurutnya, orang-orang Jepang sangat terorganisir, punya disiplin tinggi, dan peka terhadap detail.
Untuk memenuhi hasrat memajukan sepak bola di Asia, Jepang khususnya, Byer kemudian tak ragu untuk membentuk organisasi yang berfokus pada pelatihan sepak bola remaja pada tahun 1989. Caranya, Byer yang secara kebetulan bekerja di sekolah Internasional di sana memiliki murid yang merupakan anak dari seorang bos Nestle Jepang. Dia lantas berkomunikasi dengan anak tersebut untuk bisa menjalin kerja sama dengan orang tuanya.
Setelah mendengar dan mempelajari rencana Byer, tanpa ragu, bos Nestle itu kemudian memutuskan untuk mensponsori program sepak bola tersebut untuk melakukan tur nasional dengan 50 program pelatihan sepak bola.
Program itu menjadi terobosan perdana Byer untuk merevolusi sepak bola Jepang. Dia telah berhasil menciptakan riak pertama untuk membentuk sebuah gelombang besar nantinya.