Kasper Schmeichel, Erling Haaland, Giovanni Simeone, sampai Federico Chiesa, merupakan sedikit dari sekian nama anak pesepakbola yang sukses meneruskan jejak sang ayah. Ekspektasi tinggi hingga target yang terbilang sulit diatasi, seringkali hinggap dalam benak para pemain ini.
Wajar saja, kesuksesan sang ayah banyak dijadikan sebagai patokan untuk mengukur berhasil atau tidaknya anak pemain sepakbola tersebut.
Selain pemain yang terbilang sudah memiliki nama itu, akhir-akhir ini, dunia sepakbola juga dihebohkan dengan kedatangan seorang bocah yang begitu berbakat dalam memainkan si kulit bundar. Tidak hadir dari keluarga biasa-biasa saja, bocah yang dimaksud merupakan anak dari legenda Manchester United, Wayne Rooney.
Wayne Rooney sendiri telah meninggalkan lapangan sepakbola sebagai pemain, untuk kemudian beralih ke dunia kepelatihan. Dia pergi sebagai legenda Manchester United dengan torehan gol terbanyak sepanjang masa. Namun mantan kapten timnas Inggris itu tidak perlu khawatir. Dia memiliki seorang anak laki-laki yang tampak siap untuk menghadapi kerasnya persaingan sepakbola Eropa.
Siapakah dia? Kai Rooney.
Dalam sebuah kesempatan yang terjadi pada akhir 2021 lalu, Kai Rooney telah berhasil membuat orang-orang yang berada di akademi Manchester United begitu terkesan. Turun berlaga di sebuah pertandingan melawan Stoke City U11, Kai terlibat dalam enam gol yang diciptakan oleh tim yang dibelanya. Dia tercatat mengemas sebanyak tiga gol dan mengantongi tiga assist.
Berkat kontribusi gilanya itu, Manchester United U11 berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 6-3.
Siapa itu Kai Rooney?
Kai Rooney lahir pada 2 November 2009 dari pasangan Wayne dan Coleen Rooney. Anak pertama dari sang legenda Manchester United ini memiliki nama tengah "Wayne" yang tentunya didapat dari sang ayah. Sebagai anak tertua Wayne Rooney, Kai memiliki tiga adik, diantaranya Klay Anthony, Kit Joseph dan Cass Mac.
Sejak kecil, Kai sudah diperkenalkan dengan beberapa olahraga oleh ayahnya. Dia tertarik dengan berbagai bidang. Sebelum usianya menginjak dua tahun, Kai sudah begitu mahir berenang. Dia mengikuti kursus renang sebelum akhirnya mempelajari olahraga pacu kuda.
Namun meski diperkenalkan dengan banyak olahraga oleh sang ayah, pada akhirnya Kai tetap memilih sepakbola sebagai jalan hidupnya.
