Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenang Momen Kebangkitan Aubameyang bersama Saint Etienne

9 Maret 2022   20:42 Diperbarui: 9 Maret 2022   20:47 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Auba berhasil membawa Gabon melaju hingga ke babak quarter-final turnamen Piala Afrika 2012. Beberapa bulan berselang, dirinya memimpin rekan-rekannya di timnas Gabon untuk berlaga di Olimpiade London tahun 2012.

Aubameyang mulai dikenal sebagai salah satu bomber paling mematikan. Saat itu, Auba dikenal dekat dengan nama-nama seperti Max-Alain Gradel dan Bakary Sako. 

Selain itu, hubungannya dengan sang gelandang, Josuha Guilavogui, juga tak kalah menakjubkan. Di atas lapangan, mereka membentuk kemitraan yang begitu mengagumkan.

Dengan kumpulan pemain yang memiliki kemampuan tak sembarangan, permainan Saint Etienne dikenal cepat. Mereka selalu menekan lawan untuk kemudian bola dialirkan kepada Aubameyang. Setelah bola sampai di kakinya, gol pun hanya tinggal menunggu waktu.

Pada musim berikutnya, atau 2012/13, kemampuan Aubameyang semakin berkembang pesat. Ia bersaing dengan nama Zlatan Ibrahimovic di daftar pencetak gol terbanyak liga prancis. 

Hasilnya, Auba sukses bertengger di posisi dua sebagai pencetak gol terbanyak. Saat itu, ia berhasil catatkan 19 gol dalam 37 laga. Di musim itu pula, dirinya sukses membawa Saint Etienne meraih gelar Coupe de la ligue.

Popularitas Aubameyang di kalangan penggemar Saint Etienne kian menggema. Namanya terus didengungkan. Ia resmi menjadi andalan klub dengan sejumlah torehan dan gelar yang didapat. 

Keberhasilan Saint Etienne dengan nama Aubameyang sebagai bintangnya membuat trofi Coupe de la Ligue 2013 sebagai puncak tertinggi kebahagian klub, sejak tahun 1981.

Dengan masa kebintangan Aubameyang di Saint Etienne, sebuah cahaya terang pada akhirnya memberi peluang. Dirinya yang sudah miliki reputasi sebagai seorang predator sejati pergi ke luar kompetisi untuk melanjutkan karir.

Borussia Dortmund, Arsenal, hingga sekarang FC Barcelona, seluruh klub tersebut telah menjadi saksi dari kehebatan pemain yang kini berusia 32 tahun itu di depan gawang lawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun