Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mesut Ozil, antara Penghargaan dan Penghinaan Sepak Bola Jerman

4 Maret 2022   11:19 Diperbarui: 6 Maret 2022   08:03 4943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesut Ozil dalam laga grup F Piala Dunia 2018 melawan Korea Selatan. Via Getty Images

Dijuluki sebagai penerus Zinedine Zidane saat pertama kali bergabung dengan Real Madrid membuat Ozil layak mendapat pujian besar. Kalimat mengesankan yang disampaikan para penggemar sama sekali tak terdengar berlebihan. 

Menyanjung performa brilian pria asal Jerman dengan penuh semangat memang diperlukan.Ozil, yang memulai karir bersama akademi Schalke layak mendapatkan itu semua. Dia yang sudah tampil brilian sejak muda, langsung menjadi andalan tim bercorak biru. Selama kurang lebih dua musim tampil di tim utama, Ozil kemudian dipinang oleh tim asal Jerman lainnya, Werder Bremen.

Di Bremen, kita semua tahu bila Ozil langsung menjelma menjadi pemain bintang. Melalui umpan-umpan manja yang dilancarkan, sebuah trofi DFB-Pokal berhasil dipersembahkan. Tercatat dalam 108 penampilannya dengan Bremen, Ozil berhasil ciptakan 16 gol dan 54 assist.

Dengan statistik mentereng, wajar bila Real Madrid sampai rela menggelontorkan dana sebesar 15 juta euro atau setara 246 miliar rupiah untuk membawanya ke Estadio Santiago Bernabeu. Penandatanganan Mesut Ozil tak hanya bermula dari permainan ciamiknya bersama Werder Bremen, namun juga ketika dia muncul sebagai salah satu bintang timnas Jerman di ajang Piala Dunia 2010.

Tampil di Bernabeu membuat Ozil mendapat pujian besar. Seperti yang sudah sempat disinggung, julukan penerus Zinedine Zidane yang disematkan sama sekali tak membuat sang pemain keberatan. Itu terbukti dari kontribusi besarnya ketika sukses mengantarkan klub menjuarai kompetisi La Liga di musim  2011/12.

Bahkan, persembahan pialanya tak hanya berujung pada trofi La Liga saja, namun juga Copa del Rey dan juga Piala Super Spanyol.

Sepanjang karirnya bersama Los Blancos, Ozil Mampu catatkan 27 gol dan 80 assist dari total 159 pertandingan yang dijalani.

Tepat di tahun 2013, Ozil secara mengejutkan menerima tawaran dari Arsenal senilai 50 juta euro atau setara 821 miliar rupiah. Meski banyak yang memprediksi bila Ozil bakal segera mengalami penurunan karir, nyatanya hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Di beberapa musim pertamanya, Ozil mampu catatkan karir gemilang hingga membuat namanya masih diandalkan timnas Jerman di ajang Piala Dunia 2014. Tak dinyana, turnamen tersebut menjadi puncak karirnya ketika sebuah trofi Piala Dunia berhasil digondol ke negaranya.

Menjadi salah satu bintang utama dalam membawa timnas Jerman meraih gelar juara, apalagi dalam laga ketika mereka menghancurkan tim tuan rumah Brasil dengan skor 7-1, membuat nama Mesut Ozil langsung banjir pujian. Rakyat Jerman terus memberi sanjungan hingga membuat nama Ozil sering disebut sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Jerman.

Lagi-lagi, hal tersebut memang tak berlebihan. Apa yang disampaikan penggemar adalah murni karena kualitas jempolan yang dimiliki Ozil.

Pujian Besar Seketika Jadi Cacian Tak Terlupakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun