Minal Aidin Wal Faidzin..Mohon Maaf Lahir Bathin...
Sebenarnya saya mau bersikap masa bodoh dengan hingar bingar pasca pilpres 2014 yang sudah jelas secara konstitusional memenangkan Pasangan No.2 - Joko Widodo dan Jusuf Kall sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019. Tetapi setelah mengikuti terus perkembangan berita pasca pilpres 2014 dari beberapa media online terutama kompas.com & kompasiana tentang segala daya pasangan (kalah) No.1 dan koalisinya, akhirnya saya memilih fokus mengamati daya upaya dan sepak terjang PKS yang "nemplok" di kubu Prabowo-Hatta.
Pada awal berdiri, saya sangat simphaty dan senang dengan kemunculan PKS sebagai parpol yang berbasis Islam "beneran" yang menurut saya saat itu "mewakili" perasaan saya sebagai orang Islam yang sangat ingin Negara dan Bangsa Indonesia ini di kelola oleh pejabat-pejabat dan perwakilan rakyat yang bersih, jujur, amanah, dan berkepribadian Islami. Rasa senang saya meningkat menjadi bangga ketika banyak para kader muda PKS berasal dari lingkungan kampus, pesantren dan kalangan yang ber-idealisme Islami tinggi.
Tetapi setelah dari beberapa periode pemilu berlalu, baik pemilu kada, pileg dan pilpres, lama kelamaan rasa senang dan bangga saya anjlog (pake G bkn K!) berubah menjadi rasa tidak suka bahkan enegh (terlalu mual!) dengan segala tipu daya, kelakuan jelek dan tingkah laku para elite-elite PKS yang seharusnya menjadi symbol dan teladan dari sebuah partai yang (katanya) Islami bagi para kader dan simpatisannya ternyata berubah sangat jauh dari keseharusannya. "Dosa-dosa" para elite PKS semakin terungkap di segala media online, media sosial, surat khabar sampai warung-warung kopi, gak perlu lagi saya sebut satu persatu!
Para kader dan simpatisan yang sangat kecewa dengan "dosa-dosa" para elite PKS, tidak mampu ber-"teriak" (karena tidak akan di dengar!) untuk mengingatkan mereka yang semakin lama semakin lupa diri dari visi misi-nya (bawa-bawa ajaran Rasulluah lagi! (lihat visi misi PKS di www.pks.or.id) dan semakin meng-gelimang-kan diri dengan "nikmatnya" berada di beberapa kekuasaan pemerintahan, ditambah lagi dengan manuver-manuver politiknya pra dan pasca pilpres 2014 yang tidak mencerminkan sebagai partai yang berbasis Islam.
Lutfi Hasan, Hidayat Nur Wahid, Fahri Hamzah, Anis Matta dan para pentolan PKS (terutama yang ada di kubu Pra-HaRa)...segeralah ente semua Tobat! Tobatan Nasuha!!!.....Ente semua orang pinter, faham betul ajaran agama Islam, jago politik dan berwawasan...Ucapan-ucapan politik ente, Kelakuan politik ente, Pola Fikir dan "Syahwat politik" ente semua terlihat jelas sudah JAAAAUUUUUUHHHHHH dari jiwa dan karakter politikus yang Islami! (Dari Sahl bin Sa’d, dari Rasulullah saw, beliau bersabda: "Siapa yang mau menjamin untukku bahwa ia akan menjaga organ antara dua rahang dan dua kakinya, maka aku jamin surga baginya’,” (HR Bukhari [6474])....."Permainan Politik" ente kasar, kotor dan sudah melenceng dari visi misi partai ente sendiri! (Negative Campaign & Black Campaign).
Ane ini cuma "debu" diantara "debu-debu" lain yang paling gencar buat "cuci otak" adik-adik, saudara-saudara ane, tetangga ane di lingkungan ane untuk "menjauhkan" mereka dari partai ente dan ketahuilah, usaha ane sukses di lingkungan ane Gan!!! Sumpah Demi Allah Rasulullah! demi nama baik Islam, ane dan "debu-debu" lain akan terus "Jihad Swakarsa" buat "meng-haram-kan" partai ente di lingkungan sosial ane dimana ane ber-sosial, SELAMA ente semua gak mampu lagi menjaga Islam di partai ente!
Salam 3 Jari !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H