Industri K-pop saat ini tengah berada dalam sorotan tajam akibat konflik yang melibatkan Min Hee-jin, mantan CEO ADOR, dan HYBE, perusahaan hiburan raksasa yang menaungi label tersebut.Â
Perseteruan ini tidak hanya berfokus pada masalah manajerial, tetapi juga mencakup isu hak cipta dan kreativitas yang melibatkan girl group terkenal, NewJeans. Sejak debutnya pada tahun 2022, NewJeans telah menjadi fenomena global dengan lagu-lagu hit seperti "Attention" dan "Hype Boy", berkat bimbingan kreatif Min.Â
Namun, ketegangan mulai muncul pada April 2024 ketika HYBE meluncurkan audit internal terhadap ADOR, menuduh Min berusaha mengambil alih kontrol label dengan menjual saham dan membocorkan informasi rahasia. Tuduhan ini memicu reaksi keras dari Min yang merasa bahwa langkah tersebut adalah upaya untuk merusak reputasinya dan mengontrol ADOR secara tidak sah.
Dalam beberapa bulan berikutnya, konflik ini semakin memanas dengan tuduhan plagiarisme yang dilontarkan oleh ADOR terhadap grup ILLIT, yang merupakan bagian dari BELIFT LAB (anak perusahaan HYBE). Min menuduh ILLIT meniru konsep dan gaya NewJeans, yang semakin memperburuk hubungan antara kedua pihak.Â
Dalam sebuah wawancara, Min menggambarkan pertarungan ini sebagai "eksekusi publik" terhadap dirinya dan mengklaim bahwa HYBE tidak memberikan alasan yang jelas untuk pengunduran dirinya sebagai CEO ADOR. Ia menegaskan bahwa tindakan HYBE adalah bentuk balas dendam atas upayanya untuk menjaga integritas artistik ADOR dan melindungi NewJeans dari pengaruh negatif.
Pada 21 November 2024, Min Hee-jin secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai direktur internal di ADOR dan menyatakan niatnya untuk mengambil tindakan hukum terhadap HYBE. Dalam surat pengunduran dirinya, ia menuduh HYBE melakukan pelanggaran serius terhadap perjanjian pemegang saham dan menyebut tindakan mereka sebagai "degradasi moral".Â
Dia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap cara HYBE menangani situasi ini, termasuk penyebaran informasi palsu mengenai pengunduran dirinya. Meskipun NewJeans secara terbuka mendukung Min dan memberikan ultimatum kepada label mereka untuk mengembalikannya sebagai CEO dalam waktu 14 hari, HYBE tetap pada keputusannya untuk tidak mengembalikan posisi tersebut.
Dari perspektif HYBE, perusahaan ini berpendapat bahwa keputusan mereka didasarkan pada keinginan untuk melindungi nilai korporasi ADOR dan memastikan keberlanjutan grup-grup di bawah naungan mereka. Mereka menyatakan bahwa audit internal dilakukan untuk menjaga integritas operasional perusahaan dan mencegah potensi kerugian lebih lanjut akibat tindakan Min.Â
Namun, banyak pihak melihat langkah-langkah ini sebagai upaya untuk mengendalikan ADOR secara lebih ketat setelah kesuksesan besar NewJeans. Dalam pernyataan resmi mereka, HYBE menekankan pentingnya menjaga stabilitas organisasi dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat bagi semua artis di bawah naungan mereka.
Konflik ini juga bertepatan dengan kontroversi lain yang melibatkan HYBE terkait dokumen internal yang bocor pada awal November 2024. Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan adanya kritik tajam terhadap berbagai grup K-pop lainnya serta pernyataan disparaging tentang artis-artis seperti Blackpink dan TWICE.Â
Selain itu, laporan tersebut mengungkapkan bahwa grup LE SSERAFIM dituduh melakukan lip-syncing dalam penampilan mereka di acara-acara besar seperti Asia Artist Awards 2023. Hal ini semakin memperburuk citra HYBE di mata publik dan menunjukkan adanya masalah mendalam dalam budaya perusahaan.