Mohon tunggu...
Gardeina Azaria
Gardeina Azaria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga denga program studi Ilmu Politik.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Meningkatnya Perselingkuhan di Era Digitalisasi

21 Desember 2024   12:40 Diperbarui: 21 Desember 2024   12:37 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teknologi digital telah membuka jalan bagi kita untuk berinteraksi dengan orang-orang baru di dunia maya. Ini terjadi melalui media sosial, aplikasi kencan, dan juga forum diskusi di internet.

Dapatkah kita menyatakan bahwa ini merupakan salah satu sebab utama meningkatnya kasus perselingkuhan? Perselingkuhan kini telah menjadi hal yang umum, namun dengan kemajuan teknologi, kita dapat melihat lonjakan kejadian ini di zaman digital. Zaman ini menghadirkan tantangan dalam mempertahankan kesetiaan serta keamanan dalam sebuah hubungan.

Aplikasi kencan dan komunikasi daring semakin berkembang pesat. Ini memberi kita kesempatan untuk menjalin hubungan emosional dan bahkan fisik dengan individu di luar ikatan yang sudah ada. Di samping itu, anonimitas dan privasi yang disediakan oleh platform daring juga.
 
Mampu menjalin komunikasi dan menjaga kerahasiaan interaksi dengan orang lain tanpa sepengetahuan pasangan atau lingkungan sekitar, percakapan rahasia, pesan terenkripsi, dan aplikasi chat membuatnya mudah bagi Anda untuk menyimpan hal-hal pribadi.

Dampak dari perselingkuhan yang umum terjadi di zaman digital tidak bisa diabaikan. Dalam sebuah hubungan, ketidaksetiaan dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan dan kedekatan yang ada antara pasangan.

Mereka sering kali mengalami luka yang mendalam. Perselingkuhan dapat merusak hubungan yang telah dibangun selama bertahun-tahun, menimbulkan rasa sakit dan pengkhianatan yang signifikan. Selain itu, ketidaksetiaan di dunia digital juga berpotensi berdampak pada kesehatan mental individunya. Siapa pun yang terlibat dapat merasakan emosi seperti rasa bersalah, ketakutan, dan kecemasan. Ini juga bisa menyulitkan seseorang untuk mencari keseimbangan dalam hidup mereka.

Menghadapi isu perselingkuhan di dunia digital memerlukan kesadaran dan komunikasi yang efektif. Hal ini sangat penting dalam sebuah hubungan. Pasangan seharusnya bersikap terbuka dan jujur mengenai harapan yang mereka miliki. Tentang batasan antara kesetiaan dan hubungan yang diizinkan. Selain itu, membangun kepercayaan dan menghargai privasi satu sama lain juga sangat penting. Belajar mengenali tanda-tanda ketidaksetiaan.

Memulai percakapan terbuka dengan pasangan dapat menjadi langkah untuk mencegah dan menangani masalah yang mungkin muncul. Selain itu, ada kebutuhan untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak dari perselingkuhan di era digital agar individu bisa lebih waspada. Menggunakan teknologi dengan bijak juga dapat membantu menegaskan batasan dalam suatu hubungan.

Meningkatnya angka perselingkuhan di era digital merupakan tantangan besar bagi pasangan di Indonesia. Namun, dengan kesadaran, komunikasi yang baik, dan pemahaman akan konsekuensi dari tindakan ini, kita dapat membangun hubungan yang sehat dan kuat di tengah kemajuan teknologi yang terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun