Untad) Amiruddin Kade, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kakanwil Kemenkumham Sulteng), Hermansyah Siregar optimis tingkatkan perlindungan kekayaan intelektual (KI) di Lingkungan Kampus Tahun 2024, Rabu, (20/12/2023).
PALU_Bersama Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Komitmen bersama tersebut disampaikan oleh kedua pimpinan tersebut saat pelaksaan penyerahan 9 sertifikat hak cipta dari tim pelayanan kekayaan intelektual Kanwil kepada para dosen maupun mahasiswa FKIP Untad Palu yang dilaksanakan di Ruang Konferensi FKIP.
Setelah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pada bulan Juni Tahun 2022 yang lalu, kedua pihak pun terus menggaung perlindungan hukum atas kekayaan intelektual bersama.
Hal itu pun terus memberi hasil yang terbilang cukup baik, yang ditunjukan puluhan karya atau hasil ciptaan berupa karya ilmiah yang dicatatkan sebagai inventaris kekayaan intelektual.
"Sejak tahun 2022, jumlah pendaftaran KI terus meningkat disini, ini menjadi suatu hal yang menggembirakan karena ini sangat besar andilnya dalam perlindungan hasil karya yang kita ciptakan agar tidak terdampak pada plagiarisme," kata Kakanwil Hermansyah yang saat itu didampingi Pelaksana Harian Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Herlina.
Ia pun menjelaskan bahwa kerja sama terus mesti ditingkatkan dengan melakukan pembuatan akun khusus FKIP guna lebih mengoptimalkan pendaftaran KI melalui laman resmi dgip.go.id yang merupakan laman pendaftaran KI.
"Tim kami akan memfasilitasi agar FKIP dapat memiliki akun guna melakukan pendaftaran yang lebih cepat, tentu ini terus akan kami dampingi," tambahnya.
Sementara itu, Amiruddin pun juga merasa bahagia atas pencatatan hak cipta oleh berbagai tenaga pendidiknya, memiliki total 11.200 mahasiswa/i, ia bertekad akan lebih intens memberikan edukasi kepada seluruh calon guru yang dinaungi FKIP Untad.
"Ini adalah fakultas terbesar dengan mahasiswa kurang sebelas ribu lebih, tentu kita akan lebih maksimalkan lagi program ini," sahutnya.
Bersyukur atas antusiasme tersebut, Hermansyah pun berharap agar di tahun 2024 jumlah pendaftaran kekayaan intelektual dapat lebih meningkat dari tahun sebelumnya.
"Tahun depan kita targetkan dua kali lipat dari jumlah sekarang, kalau bisa kita akan mencatatkan 100 lebih hak kekayaan intelektual, ini kan adalah untuk kemajuan bangsa yang kita cintai ini," tutupnya.