Mohon tunggu...
Engel Manehat
Engel Manehat Mohon Tunggu... Guru - Pecinta Puisi dan Cerita Nonfiksi

Sajak Yang Terlupakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu adalah Wanita Tercantik yang Telah Aku Kenal

19 Februari 2022   19:38 Diperbarui: 19 Februari 2022   19:52 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menurutku kamu adalah wanita tercantik yang telah aku kenal. Aku berani mengatakan itu tanpa berniat untuk mendapat sesuatu darimu, atau berniat untuk dipuji kalau aku adalah yang begitu menaruh perhatian kepadamu, tetapi aku mengatakan itu karena dari beberapa wanita yang pernah aku kenal, kamu adalah satu-satunya wanita yang dengan tulus menerima semua kekuranganku, yang tidak materialistis, ingin hidup seadanya tanpa melihat ada apanya. 

Sifat itulah yang membuktikan bahwa kecantikan tidak hanya berasal dari paras, tetapi dari hati yang tidak memandang kurang lebihnya kondisi fisik, strata, dan ekonomi seseorang. Bukan hanya ketidakmaterialistisanmu itu saja yang membuatmu tergambar begitu cantik di depan mata dan hatiku, tetapi aki telah dibangunkanmu dari mati surinya kesedihan yang telah lama aku rasa.

Jatuh dan terlukanya aku yang dahulu dibuatmu menjadi emas yang berharga di hari ini. Diraihnya aku, dipelukmu, dan dibersihkannya aku dari lumpur duka dengan rasa cintamu yang harus aku sebut itu adalah ketulusan. 

Badai dan ombak yang deras harus menamparmu, hujan terus membasahi dinding pipimu, dan kamu mengaku kalau semuanya itu demi aku yang harus kembali rasakan manisnya bahagia. Jadi tidak perlu lagi banyak bukti untuk aku akui kecantikanmu. Bagiku itu sudah lebih dari cukup, bagiku kamu adalah wanita sempurna yang cantik dari wajah hingga ke hati.

Rasa syukurku yang tidak terhingga bagi Sang Pencipta atas ciptaan-Nya yang aku kenal yaitu kamu. Aku tidak mampu merubah kata menjadi kalimat indah utuk mengenangmu,aku tidak bisa membalas semua pengorbananmu itu walaupun dengan seribu puisi cinta sekalipun, dan aku tidak mampu menghapus derai air mata ketulusanmu itu meskipun dengan segudang tisu. 

Aku hanya akan membalas semua niat baikmu itu dengan permohonan dan harapan kepada Tuhan , semoga kamu tetap menjadi wanita baik yang takut akan Tuhan, hargai akan sesama, rendah hati, dan tidak akan melepaskan sebuah hati yang telah dengan susah payahnya kamu ubah menjadi bahagia.

Engel Manehat, 6 Februari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun