Mohon tunggu...
Garaduz Grace
Garaduz Grace Mohon Tunggu... pegawai negeri -

..Garaduz untuk Grace..(✿◠‿◠)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Uh...Oh...Eh...Ah...Ih...

28 Juni 2011   04:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:07 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pandang langit penuh gemuruh
Seangkuh bongkahan hati yang tak mau luruh
Pantang jua mengecap luluh
Padahal t'lah kub'ri seluruh
Apa masih ingin berpuluh-puluh?
Atau kan Kau patahkan goyangan buluh?
Mungkinkah Kau padamkan nyala suluh?
Uh...
☀
Canda bergelayut di lengan seloroh
'bak pemuja abadi sang tokoh
Berharap kan berjodoh
Menelusup rinai pelukan kokoh
Akhirnya roboh!
Rasakan itu toh?
Tandanya bodoh
Akibat kenyang ceroboh
Oh...
☀
Mengapa tatap itu aneh?
Seakan-akan berkata boleh
Padahal butir-butir terlanjur meleleh
Mengganti riang padu celoteh
Yang tak semerah-meriah Cap Go Meh
Eh...
☀
Hentikan hajaran tulah
Hai, hentikanlah!
Menampar jauh dari negeri Paramullah
Balasan ribuan tapak kujajaki itulah
Mendera kejam tanpa lelah
Dalam tatap tabir terbelah
Mungkin disana ada Allah
Hanya jua sisakan iba-Mu padakulah
Cukuplah..
Aku kalah
Bergelimang dalam salah
Ah...
☀
O lihat ke Timur, negeri pala dan cengkih
Terawang jauh hingga kepakan cendrawasih
Terbangkan kidung sedih
Bawa pergi aroma pedih
Sayatannya terlanjur perih
Berat langkah tertatih-tatih
Mengerang dosa menindih
Dipakukan jua di salib Al-Masih
Hingga terbayar bersih
Demi kebodohan yang disebut kasih
Ih...
----------
Piru, 28 Juni 2011 [13.31 WIT]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun