[caption id="attachment_135342" align="aligncenter" width="540" caption="Salah satu sisi kota Ambon dari Lapangan Merdeka, dengan latar belakang patung pahlawan Pattimura."][/caption]
Mari taru parang
Lebe bae katong pegang tangang
☺
Mari makang sagu salempeng
Sio, barenti baku tampeleng
☺
Angka janji pela gandong
Seng usah ragu par kasi ampong
☺
Inga janji perdamaian di muka gong
Mari ale jua, la beta gendong
☺
Kar'na katorang samua basudara
Satu tana tumpa dara
☺
Barang kanapa kalo beda agama?
Keindahan itu ada di yang seng sama
☺
Samua cuma par beta deng se
Supaya Ambon tetap manise
☺
Mari katong manyanyi angka ton
Damai jua par Ambon
☺
Hidop baku sayang samua suku-suku
Damai di Maluku
-----
Marilah letakkan parang
Lebih baik kita berpegangan tangan
☺
Marilah makan sagu sepotong
Ayo, berhentilah saling menampar
☺
Angkat janji pela gandong
Tak usah ragu berikan ampunan
☺
Ingatlah janji perdamaian di depan gong
Marilah kamu, biar kugendong
☺
Kar'na kita samua bersaudara
Satu tanah tumpah darah
☺
Memangnya kenapa kalau kita berbeda agama?
Keindahan itu ada di yang tak sama
☺
Semuanya cuma untuk aku dan kamu
Supaya Ambon tetap manise
☺
Mari katong manyanyi angkat nada
Damailah untuk Ambon
☺
Hidup saling sayang semua suku-suku
Damai di Maluku
Piru, 15 September 2011
▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄
-
Kota Ambon pasca konflik horizontal yang ditunggangi pihak-pihak tertentu atas nama isu perbedaan agama pada 11 September 2011 kini sudah semakin kondusif dengan dibukanya beberapa ruas jalan serta kelancaran aktivitas pendidikan, perkantoran maupun perdagangan.
-
Walaupun sempat menyebabkan korban jiwa, luka-luka, kerugian material akibat pengrusakan pembakaran rumah, gedung maupun kendaraan bermotor, namun tidak separah seperti yang terjadi pada 1999.
-
Pada 25 November 2009, Ambon ditetapkan PBB sebagai kota ke-34 di dunia yang merupakan situs perdamaian dunia dengan didirikannya Monumen Gong Perdamaian Dunia (GDP) di Taman Pelita, Ambon, Maluku.
-
Terdapat banyak suku dan ras yang mendiami kota ini, diantaranya adalah Arab, Buton (yang telah menetap hingga 5 generasi), Tionghoa yang pada mulanya datang untuk berdagang. Disamping itu terdapat pula Suku Minahasa, Jawa dan sebagian besar adalah Suku Alifuru yang merupakan penduduk asli Maluku.
-
Dahulu kala, kota Ambon termasyur hingga ke seluruh dunia dan menjadikannya tempat tujuan bagi berbagai Kerajaan Eropa yang melakukan eksplorasi. Tidak mengherankan bila banyak penduduk Ambon yang memiliki raut wajah yang mirip seperti orang Eropa dan Arab (sebagai akibat dari perkawinan campur para pendahulu mereka dimasa lalu) disamping denominasi dari ras Melanesia yang merupakan ras asli penduduk Ambon.
[caption id="attachment_135341" align="aligncenter" width="300" caption="Monumen Gong Perdamaian Dunia (GDP), salah satu lokasi wisata yang kerap kali dikunjungi. "][/caption]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI