Mohon tunggu...
gara_051
gara_051 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cantik-cantik Kok Dijual

7 Oktober 2015   18:47 Diperbarui: 7 Oktober 2015   19:23 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saat ini perkembangan teknologi semakin maju, adanya perkembangan ini dapat mengubah kehidupan masyarakat, antara lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, dsb. Perkembangan teknologi yang semakin maju ini memperkenalkan adanya jaringan internet. Semakin berkembang karena didorong oleh kebutuhan dan keinginan manusia yang semakin banyak dan meningkat.

(Suparno,2009) mengemukakan bahwa internet saat ini sudah banyak digunakan oleh manusia, biasanya internet digunakan untuk mencari informasi, misalnya mahasiswa mencari artikel untuk membuat tugas atau skripsi melalui internet. Lalu internet juga dapat digunakan untuk sarana berkomunikasi, misalnya ingin menanyakan kabar saudara atau teman yang jaraknya jauh, dapat melalui jaringan internet seperti email, dll.

Namun, semakin berkembangnya teknologi yang didorong oleh kebutuhan dan keinginan manusia, saat ini banyak orang yang menggunakan internet tidak hanya untuk sekedar menghubungi kerabat untyuk bertanya kabar dll. Tetapi mereka sudmenggunakan email dan website maupun facebook, twitter, instagram untuk berbisnis jual-beli barang, seperti pemesanan tiket pesawat. Jelas dengan adanya jaringan internet, semua keperluan dan kebutuhan manusia menjadi mudah.

Lalu saat ini tengah gencar dengan adanya jual-beli online seperti pakaian, tas, sepatu, produk oriflame, dsb. Segala macam kebutuhan tersedia melalui online. Membeli barang melalui online memang terlihat lebih mudah dan praktis. Pasalnya, mereka hanya duduk dirumah, membuka situs, berkomunikasi dengan penjual juga melalui jaringan internet, memilih barang yang akan dibeli, lalu menunggu barang sampai rumah. Tanpa perlu pergi jauh untuk membelinya.

Namun, saat ini jual-beli online telah disalahgunakan oleh beberapa pihak. Beberapa oknum menggunakan online untuk melakukan jual bayi tanpa adanya sebuah pertanggung jawaban. Pasalnya foto-foto bayi yang ter-post di internet untuk diperjual belikan beberapa adalah bayi yang memiliki orangtua. Dan tentu saja bayi tersebut tidak dijual. Hal tersebut hanya sebuah kebohongan demi kepentingan pribadi.

Teori kebohongan interpersonal yang dicetuskan oleh Davis Buller dan Judee Burgoon adalah suatu manipulasi yang disengaja pada informasi perilaku dan gambar yang memiliki maksud mengarahkan orang terhadap sesuatu yang tidak benar. Agar kebohongan itu meyakinkan, maka perlu adanya strategi, tetapi, orang lain yang menjadi sasaran kebohongan seringkali dapat mendeteksi strategi itu. Lalu mereka merasakan bahwa ada kebohongan disitu sehingga menimbulkan perasaan curuiga bahwa mereka sedang dibohongi. Selain pendengar, seorang pembohongnyapun juga mengalami rasa gelisah karena takut kebohongannya akan diketahui. Penerima pesan memiliki upaya melihat tanda-tanda kebohongan dalam pembicara, sementara pembohong memiliki upaya untuk melihat tanda-tanda kecurigaan dari penerima pesan. Dan pada akhirnya pengirim pesan memiliki kesimpulan baha suatu kebohongan telah berhasil atau tidak. Dalam berinteraksi dengan orang lain agar dapat lebih cermat untuk memastikan bahwa orang tersebut sedang tidak berbohong adalah berinteraksi dengan berhadapan muka dibandingkan melalui telepon. Lalu bicara melalui telepon lebih baik dibandingkan berkomunikasi lewat sms ataupun jaringan internet seperti email dll. Jika seseorang berulangkali berbohong, maka tidak akan mudah mempercayainya terhadap segala perkataan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi proses kebohongan yaitu level motivasi dan keahlian. Tujuan seseorang berbohong memiliki rumusan yaitu untuk kepentingan pribadi.

Kebohongan yang terjadi dalam jual beli bayi online tentu terdapat khalayak yang mudah menerima dan percaya jika informasi itu benar. Tetapi ada pula yang tidak percaya ataupun mencurigai hal tersebut. Jika kecurigaan itu benar trjadi bahwa itu adalah sebuah kebohongan, maka pembohong dinilai gagal dan tidak jadi tertipu untuk mengirim atau mentransfer uang. Dan sebaliknya. Dalam teori kebohongan interpersonal, mengatakan bahwa berinteraksi tatap muka lebih dapat mudah mendeteksi untuk mengetahui lawa bicara berbohong atau tidak. Sehingga jelas bahwa jual beli bayi online lebih mudah terjadi penipuan, karena interaksi antara penjual dan pembeli tidak bertatap muka, tetapi hanya dengan komunikasi online. Lalu penjual bayi online yang sudah berulangkali ketahuan menipu orang atau pembeli, ia tidak akan dipercayai lagi. Lalu penjual bayi online melakukan penipuan dengan tujuan mendapat keuntungan pribadi yaitu transferan uang dari korban penipuan yang ingin membeli bayi melalui online tetapi bayi tidak kunjung dikirim

Seperti yang telah dialami pasangan artis Indonesia Ruben Onsu dan Sarwendah, dimana buah hatinya menjadi objek jual bayi online seorang penipu maupun oknum tertentu untuk kepentingan pribadinya. Foto buah hati Ruben dan Sarwendah tersebut di-post dengan kategori ‘jual bayi cantik.

Dalam komunikasi admin yang begitu menarik dan meyakinkan khalayak bahwa mereka menjual bayi cantik dengan harga murah, membuat khalayak tertarik untuk mengikuti postingan admin. Bahwa melalui jaringan internet atau online, berkomunikasi tidak lagi memerlukan pertemuan langsung atau tatap muka. Hal tersebut memudahkan admin untuk melakukan kebohongan.

Melakukan jual bayi online dengan kategori murah dan cantik meerlukan skill yang dapat meyakinkan khalayak untuk tertarik membeli. Ditambah lagi foto-foto bayi yang memang benar-benar cantik itu menjadi poin lebih untuk menarik pembeli. Memang sengaja dipilih bayi-bayi yang cantik dan menarik agar pembeli semakin minat. “cantik-cantik kok dijual”, bayi cantik kok diperjual-belikan oleh oknum tertentu. Itu kan milik orangtuanya! Kalian tidak punya hak atas itu, apalagi hanya untuk kepentingan pribadi. Dalam kejadian tersebut, tidak hanya pembeli yang dirugikan. Tetapi keluarga bahkan orangtua bayipun merasa kecewa, marah dan sakit hati melihat foto buah hati mereka menjadi objek jual bayi cantik online.
Penulis menghimbau untuk jangan lagi ada kasus jual-beli bayi online atau jual bayi cantik murah. Diharapkan berkurang dan tidak berkembang serta admin tidak bertambah banyak, karena banyak pihak yang dirugikan hanya karena untuk kepentingan pribadi. “cantik-cantik kok dijual”. Cantik itu disayang dan dilindungi!

Referensi :
Tardelly, Reynaldo Fulgentio. 2009. Merasul Lewat Internet. Yogyakarta: Kanisius.
Morissan. 2013. Teori Komunikasi. Jakarta: Kencana News.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun