Berjalan
Berlari
Tetaplah sama…
Berjalan
Berlari
Kau tetap sama…
Tapak kaki dentungan langkah
Percik ludah genggamam kata
Topeng dalam topeng
Kau pandai, kau nampak
Kau bodoh, kau sembunyi
Bergulat dengan wajah-wajah tipu
Berdamai dengan kemunafikan
Detak jantungmu, langkah kakimu, gerakan tanganmu,
Tutur bicaramu, tatapan matamu, hingga tetes darahmu
Tak sudi aku.
Tak sudi aku melempar senyum manisku
Topeng dalam topeng
Kau keluar tampakan diri,
Tapi kau tetap bersembunyi dibalik persembunyianmu..
Kau tepar benih kebajikan,
Tapi kau tetap dengan kemunafikan yang tetap setia melekat di gumpal darahmu….
Bagai air kembang yang tercampur dengan sampah…
Aroma busukmu akan tetap tercium didalam topengmu.
Topeng dalam topeng
Kau lempar salah, kau lempar sampah, kau lempar syair-syair manismu
Kau lemparkan semuanya…….
Kemunafikan akan tetap ada dalam topengmu
Tak sudi……..
Tak sudi………..
Tak sudi aku berada didalamnya.
Galih Pranowo. Banjarnegara, 27 Desember 2000
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H