Mohon tunggu...
Galih Pranowo
Galih Pranowo Mohon Tunggu... profesional -

All About design, Web Designer, Animation, Graphic.\r\n"Laluilah kesulitan itu jika memang harus, tapi tetap tersenyum walau itu sulit"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Topeng dalam Topeng

3 November 2011   04:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:07 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berjalan
Berlari
Tetaplah sama…
Berjalan
Berlari
Kau tetap sama…

Tapak kaki dentungan langkah
Percik ludah genggamam kata

Topeng dalam topeng
Kau pandai, kau nampak
Kau bodoh, kau sembunyi

Bergulat dengan wajah-wajah tipu
Berdamai dengan kemunafikan
Detak jantungmu, langkah kakimu, gerakan tanganmu,
Tutur bicaramu, tatapan matamu, hingga tetes darahmu
Tak sudi aku.
Tak sudi aku melempar senyum manisku

Topeng dalam topeng
Kau keluar tampakan diri,
Tapi kau tetap bersembunyi dibalik persembunyianmu..
Kau tepar benih kebajikan,
Tapi kau tetap dengan kemunafikan yang tetap setia melekat di gumpal darahmu….

Bagai air kembang yang tercampur dengan sampah…
Aroma busukmu akan tetap tercium didalam topengmu.

Topeng dalam topeng
Kau lempar salah, kau lempar sampah, kau lempar syair-syair manismu
Kau lemparkan semuanya…….

Kemunafikan akan tetap ada dalam topengmu

Tak sudi……..
Tak sudi………..
Tak sudi aku berada didalamnya.



Galih Pranowo. Banjarnegara, 27 Desember 2000

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun