Mohon tunggu...
Galih Pranowo
Galih Pranowo Mohon Tunggu... profesional -

All About design, Web Designer, Animation, Graphic.\r\n"Laluilah kesulitan itu jika memang harus, tapi tetap tersenyum walau itu sulit"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ajalmu

3 November 2011   04:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:07 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memang kau pandai dan bersahaja
Tapi diriku terusik dalam lamun kelam
Akan esok lebih menjadi berirama

Semua bisu tak ada jawab

Jenuh melihat gerak polahnya
Kau semakin membuatnya suram
Wajah durja menghias diriku
Aku, tak mau seperti itu

Hujan dusta terus membanjiri
Petir bualan terus menyambar

Kini, apa yang akan dilakukan
Berdiam dan terus terdiam?

Ajal kematian tak kunjung pula menyapa
Sampai kapan akan terus terlanda
Hancur tanahku ditimpa batuan dusta
Terseret rumahku diterjang ombak nista
Tanahku ini akan jadi apa?
Rumahku ini mau dibawa kemana?

Kalau sampai detik ini
Semuanya tak berjawab
Tak sudiku berbelas melas
Tidak untuk kalian cermati
Kalau sampai waktu tiba
Saat tepat bertindak
Inginku lontarkan teriakan
Aku ingin membunuhmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun