Suara Girardi Satya Putra begitu lantang. Pagi itu, siswa SMAN 1 Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini memang didaulat menjadi pembaca naskah Ikrar Pendewasaan Usia Perkawinan, pada pembukaan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-XXII tahun 2015 di Lapangan Smartfren, BSD City, Rabu, 29 Juli 2015. Harganas tahun ini seperti kita tahu, dipusatkan di Kota Tangsel, Provinsi Banten.
Ikrar yang dibacakan Girardi kemudian diikuti oleh sebanyak 22.253 pelajar dari sekitar 59 sekolah (SMP, SMA, dan SMK Negeri dan Swasta) se-Kota Tangsel. Disaksikan Kepala BKKBN Pusat dr Surya Chandra Surapaty, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Pusat sekaligus Ketua Umum Harganas XXII Tahun 2015 Ny Ernie Tjahjo Kumolo, Ketua TP PKK Provinsi Banten Dewi Indriati Rano Karno, Plt. Gubernur Banten Rano Karno, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany beserta seluruh jajarannya masing-masing, pembacaan ikrar ini berhasil menelurkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Inilah rekor komitmen pendewasaan usia perkawinan oleh remaja terbanyak, yang awalnya ditargetkan hanya sebanyak 22.000 pelajar saja.
Adapun isi ikrar yang dibacakan serentak sehingga menghasilkan suara gemuruh dan membahana hingga seantero sudut lapangan rumput yang sangat luas itu adalah, sebagai berikut:
Ikrar! Kami Remaja Kota Tangerang Selatan Berjanji:
- Menunda Usia Perkawinan 21 Tahun Bagi Wanita dan 25 Tahun Bagi Pria.
- Tidak Melakukan Seks Bebas.
- Tidak Menggunakan NAPZA.
- Tidak Tawuran.
- Peduli Terhadap Lingkungan.
Usai pembacaan ikrar, dilanjutkan dengan penandatanganan ikrar secara simbolis oleh tujuh pelajar. Kemudian, perwakilan manajemen MURI menyerahkan piagam penghargaan yang telah dibingkai kaca rapi. Usai serah-terima piagam, karena ‘terprovokasi’ Rano Karno yang mengusung tinggi-tinggi dan memperlihatkan piagam tersebut ke arah seluruh barisan pelajar, dari atas panggung, Airin Rachmi Diany dan Ny Ernie Tjahjo Kumolo pun kemudian kompak melakukan hal yang sama.
Sebelumnya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dalam sambutannya mengatakan, pembacaan deklarasi dan ikrar ini mengingatkan para remaja untuk menikah di usia yang cukup. Meskipun, sebagai pelajar, saat ini adalah merupakan momentum yang tepat untuk belajar, berprestasi guna meraih masa depan yang lebih baik.
“Patut disadari, anak-anak hadir di sini bukan asal berdiri bersama-sama saja, atau hanya melakukan deklarasi dan mengucapkan ikrar saja demi memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), tetapi yang lebih penting lagi adalah menyikapi sekaligus mengingatkan kepada kita sebagai orangtua, mengingatkan kita kepada anak-anak kita dan mengingatkan kita kepada semuanya, bahwa apabila anak-anak kita menikah di usia yang cukup, maka insya Allah, keluarga akan menjadi lebih sejahtera,” urai Airin yang mengenakan kaos putih berkerah, bermotifkan batik pada lengan, dan bertuliskan BKKBN di atas dada kiri, lengkap dengan logo Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ini.
Airin juga berpesan, sebagai remaja yang normal boleh-boleh saja berpacaran, tapi pacaran yang sehat dalam rangka meningkatkan prestasi, bukan untuk buru-buru menikah dan akhirnya membuat masa depan terpuruk.