Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kompasianer Ini Berbagi Kiat Sukses Bisnis Online

27 Juli 2014   06:39 Diperbarui: 20 Juni 2016   08:29 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_349867" align="aligncenter" width="531" caption="Louise Wulandari, peraih Marketeer of The Year Pontianak 2014 dari MarkPlus dan Majalah Marketeer. (Foto: Album FB Louise Wulandari)"][/caption]

Terpilih sebagai Marketeer of The Year Pontianak 2014, membuat Louise Wulandari kaget bukan kepalang. Bagaimana tidak? Tanpa pernah ada konfirmasi, tiba-tiba saja KOMPASIANER sekaligus pemilik bisnis cake decorating dengan label Delicia Cake Shop ini, menerima undangan khusus untuk hadir dan menerima award dari MarkPlus dan Majalah Marketeer. “Tidak ada konfirmasi apapun sebelumnya dari mereka,” ujar perempuan kelahiran 30 November 1974 ini.

MarkPlus, kata Louise, telah melakukan survei secara acak di Pontianak guna mendapatkan data mengenai produk-produk apa saja yang diminati masyarakat. “Tema besar Indonesia Marketeers Festival 2014ini adalah WOW Marketing. Yaitu Marketing 3.0 yang menekankan proses marketing atau sales pada target untuk mendapatkan reaksi WOW dari konsumen. Artinya, kalau sampai customer mengucapkan kata “WOW”, dan bukan sekadar kata “OKE” atau “AHA”, berarti produk kita hebat,” terang istri dari Uray Fery Andi ini.

Ibu dari Uray Attila Ardrareva (10) dan Uray Athaya Arvedrea (7) ini menambahkan, dari proses marketing tersebut, yang diharapkan oleh konsumen adalah rekomendasi, atau advocatedari konsumen ke teman, saudara, dan relasinya. Konsumen mau merekomendasikan, dengan resiko apabila produknya tidak bagus, maka konsumen itu pula yang akan juga mendapat complain. “Nah, menurut MarkPlus, saya dan Delicia Cake, memenuhi kriteria itu. Selain pemasaran yang 90%-nya adalah online, dan masuk pada sasaran konsumen terbesar saat ini yakni Women, Youth, dan Netizen,” ungkap peraih gelar S1 Arsitektur UII Yogyakarta, dan S2 Arsitektur UGM Yogyakarta ini.

[caption id="attachment_349868" align="aligncenter" width="620" caption="Louise Wulandari (dua dari kanan), ketika menerima award sebagai Marketeer of The Year Pontianak 2014. (Foto: Album FB Louise Wulandari)"]

1406389119631904998
1406389119631904998
[/caption]

Pemasaran online sudah digeluti Louise secara bertahap sejak 2006. “Pemasaran online sangat mudah, murah, dan tidak memakan waktu, tenaga, juga tidak mengenal jarak. Apalagi, era internet saat ini, populasi netizen terus berkembang. Terbukti, konsumen saya tidak terbatas di Pontianak, Kalimantan Barat saja, tapi juga dari luar negeri seperti Kanada, UEA, Malaysia, Brunei Darussalam, China, Jepang, Australia, Singapura dan lain-lain. Mereka, yang dari luar negeri ini, biasanya berniat mengirimkan cake untuk keluarga, teman, juga relasi di Pontianak,” akunya.

Menurut Louise, cara pemasaran online itu amat sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang mobilitasnya rendah, seperti ibu rumah tangga, kaum disabilitas, atau siapa pun yang memiliki keterbatsan mobilitas. “Tapi, harus tetap dilaksanakan dengan serius. Karena, bisnis yang dijalankan secara online mengandalkan kepercayaan (trust). Pengelolaan order, komunikasidengan customer, dan harus siap dihubungi setiap saat oleh calon customer. Artinya, handphone tidak boleh non aktif, email harus dibalas dan masih banyak lagi. Saat ini, pemasaran melalui social media diakui sangat efektif, tapi harus tetap mem-back up pemasaran dengan website atau blog, dan sarana chatting yang efektif sepeti BBM, WA untuk komunikasi intensif,” ungkap perempuan berkacamata ini berbagi kiat.

Berikut, wawancara via email dengan Louise Wulandari, Kompasianer yang ramah dan bersahabat ini:

oooOooo

Terpilih sebagai “Marketeer of The Year Pontianak 2014” untuk sektor Consumer Goods, tentu surprise dan berkesan sekali. Boleh tahu, bagaimana awal mula dan prosesnya sampai bisa terpilih itu?

Enggak ada konfirmasi apapun dari pihak MarkPlus dan Majalah Marketeers sebelumnya, tiba-tiba saja pihak MarkPlus datang ke rumah untuk menyerahkan undangan dan pemberitahuan bahwa saya diundang hadir untuk menerima award. Tahun lalu saya pernah hadir di acara yang sama, sebagai peserta seminar.

[caption id="attachment_349870" align="aligncenter" width="567" caption="Louise Wulandari (paling tengah), ketika menerima award sebagai Marketeer of The Year Pontianak 2014 untuk sektor Consumer Goods. (Foto: Album FB Louise Wulandari)"]

14063892621906992388
14063892621906992388
[/caption]

Boleh tahu, ajang pemilihan yang dilakukan MarkPlus ini berdasarkan kompetisi, survei, atau dipilih oleh sejumlah panelis berdasarkan masukan dari publik, atau bagaimana?

Menurut pihak MarkPlus telah dilakukan survei secara random di kota Pontianak untuk mendapatkan data mengenai produk-produk apa yang diminati masyarakat Pontianak, kemudian dianalisa lebih lanjut, bagaimana produk itu bisa jadi produk yang paling diminati, proses pemasaran, dan segala hal yang terkait, termasuk konsep pemasaran, dan siapa yang terlibat dalam pemasaran produk. Setelah itu hasilnya dinilai oleh para juri dari pihal Marketeers dan MarkPlus.

Apa-apa saja kriteria yang ditentukan untuk menjadi Marketeer of The Year Pontianak 2014 tersebut, dan kemudian Louise bisa lolos dan meraih predikat itu?

Untuk tahun ini, tema besar dari event Indonesia Marketers Festival 2014 adalah WOW Marketing, Marketing 3.0 yang menekankan proses marketing atau sales pada target untuk mendapatkan reaksi WOW dari konsumen.WOW Marketing adalah bagaimana cara mendapat reaksi WOW dari customer. Kalau sampai customer mengucap kata WOW, berarti produk kita hebat.Zaman sekarang yang namanya melayani konsumen harus tahap “WOW”. Kalau hanya sekadar “OKE”, itulah service 1.0. Berikutnya baru “AHA”, service “2.0”. Nah, yang paling bagus adalah “WOW”, service 3.0. Kalau sebuah industri rata-rata service-nya “OKE”, maka yang menawarkan “WOW” pasti menang.

Dari proses marketing itu, yang diharapkan oleh konsumen adalah rekomendasi, atau advocate dari konsumen ke teman, saudara, atau relasinya. Konsumen mau merekomendasikan, dengan resiko apabila produknya tidak bagus, dia yang akan dapat complain.

Nah, menurut pihak MarkPlus, saya dan Delicia Cake saya, sudah memenuhi kriteris tersebut. Selain pemasaran yang 90% online, yang masuk pada sasaran konsumen terbesar saat ini, Women, Youth, Netizen. Untuk di Pontianak masih jarang yang total menggarap pemasaran online. Saya melakukan itu secara total, bertahap sejak 2006. Mulai blog, webstore, Facebook, Instagram, Blackberry Messenger, WhatsApp. Dan semua saya tangani dengan serius.

[caption id="attachment_349871" align="aligncenter" width="449" caption="Kompasianer, Louise Wulandari, sukses berbisnis via online. (Foto: Album FB Louise Wulandari)"]

14063894321312805350
14063894321312805350
[/caption]

Untuk sektor Consumer Goods, kriteria yang dimenangkan Louise. Sebenarnya apa yang menjadi rutinitas dan aktivitas bisnis Louise pada sektor tersebut?

Main produk saya di Delicia Cake adalah Birthday Cake, customized, sesuai permintaan costumer. Jadi aktivitas saya sehari-hari adalah mengelola dan memasarkan produk melalui website, FB dan media online lainnya. Menerima order melalui email, BBM, WA, FB dan kemudian maintenance terhadap konsumen dengan cara memperlakukan konsumen sebagai mitra atau teman. Sekedar say hello, menanyakan kabar, dan lain-lain. Selain aktivitas utama sebagai Cake Stylish di Delicia Cake. Semuanya dilakukan di rumah.

Selain itu, saya seringkali sharing tentang usaha, pengalaman, di forum-forum seminar, workshop dan lainnya yang diadakan di lokal Pontianak, Jakarta, dan di kota lain. Dan beberapa kali saya mendapatkan kesempatan liputan koran lokal, tabloid nasional, TV lokal dan nasional, sehubungan dengan usaha saya, mungkin itu juga yang jadi pertimbangan mereka. Tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun untuk publikasi atau iklan, saya mendapatkan publikasi dari media.

Louise sendiri memulai bisnis mulai kapan? Bisa diceritakan, bisnis-bisnis apa saja yang sudah dibangun, mulai kapan, berapa modal awalnya, dan bagaimana perkembangan usahanya? Area order, dan Omsetnya bisa dikemukakan?

Mulai bisnis ini sejak September 2006, kalau bisnis yang lain sudah banyak dilakukan sejak kecil, tapi yang paling saya nikmati adalah bisnis cake decorating ini, Delicia Cake. Sebelumnya saya pernah mengelola bisnis kerajinan tenun, souvenir. Tapi karena saya tidak mengerjakan pembuatan produknya sendiri, saya cepat bosan dan tidak terlalu tertarik. Sementara di bisnis ini saya mengerjakan dekor cake sendiri.

Modal awal dibawah Rp.1 juta,- kemudian karena harus menyediakan peralatan yang harganya mahal karena masih harus diimpor, maka sedikit demi sedikit investasi alat dilakukan dan terus dilakukan sampai sekarang. Karena peralatan dekorasi cake terus berkembang dan semakin beragam.

Saya hanya bisa menerima order lima birthday cake dengan berbagai tingkat kesulitan dalam satu hari, itu tujuannya untuk menjaga kualitas. Range harga kue Delicia Cake antara Rp. 300.000,- hingga tak terbatas, tapi rata-rata pesanan umumnya sekitar Rp. 700.000,- per kue. Kue termahal yang pernah dibuat Delicia Cake seharga Rp. 13.000.000,-

Karena pemasarannya online, Delicia bisa menjangkau konsumen di seluruh dunia, sengan area pengantaran cake seputaran Pontianak, dan hampir seluruh area Kalimantan Barat meliputi kabupaten dan kota seperti Mempawah, Singkawang, Melawai, Sambas, Sekadau, Sintang, Putussibau, Ketapang dan lainnya. Delivery menggunakan Travel, Taxi, dan Pesawat, serta Delivery kurir delicia khusus dalam kota Pontianak.

[caption id="attachment_349872" align="aligncenter" width="567" caption="Louise Wulandari dan suami tercinta, Uray Fery Andi. (Foto: Album FB Louise Wulandari)"]

1406389725909399290
1406389725909399290
[/caption]

Sekarang ini, berapa orang pekerja yang turut membantu dan mengembangkan bisnis Louise?

Sehari-hari, ada enam orang pekerja, untuk hari besar dan hari-hari tertentu bisa mencapai 10 - 12 orang, tergantung kebutuhan.

Kembali ke bisnis Louise. Bagaimana Louise mengawali aspek permodalan untuk membangun bisnis? Modal mandiri, dana deposito/tabungan, atau pernah mengajukan permodalan ke perbankan?

Modal mandiri. Belum pernah mengajukan permodalan ke perbankan.

Bila belum pernah mengajukan permodalan ke perbankan, kenapa? Tertarik atau tidak untuk berinteraksi dengan perbankan?

Karena modal yang dibutuhkan relatif kecil, bisa diatasi secara mandiri, dan dari harga yang tinggi bisa diperoleh keuntungan minimal 60%, bisa diputar untuk modal/investasi peralatan. Sementara belum tertarik.

Kalau kita cari di Google, akan ketemu sosok Louise yang handal dalam hal pemasaran secara ONLINE. Nah, bagaimana menjelaskan penilaian tersebut, dan memaparkan aspek pemasaran ONLINE tersebut?

Ya memang saya menjalankan bisnis ini dengan pemasaran yang 90% online. Pemasaran online ini sangat mudah, murah, dan tidak memakan waktu serta tenaga juga tidak mengenal jarak. Apalagi di era internet seperti ini, populasi netizen terus berkembang setiap saat. Konsumen saya tidak terbatas di area Pontianak, Kalimantan Barat. Akan tetapi juga dari Luar Negeri seperti Kanada, UEA, USA, Malaysia, Brunei, China, Jepang, Australia, Singapura dan lainnya. Mereka biasanya berniat mengirimkan cake untuk keluarga, teman, relasi di Pontianak, Kalimantan Barat. Delicia Cake dapat dijangkau dari mana saja. Selain konsumen perorangan, Delicia Cake juga bermitra dengan Gift Service dari berbagai negara untuk providing cake area di Kalimantan Barat.

[caption id="attachment_349874" align="aligncenter" width="567" caption="Louise Wulandari bersama keluarga terkasih. (Foto: Album FB Louise Wulandari)"]

14063899011076103256
14063899011076103256
[/caption]

Untuk UMKM, industri (ibu) rumah-tangga, bagaimana Louise menyarankan aspek pemasaran secara ONLINE ini dilaksanakan/dimanfaatkan? Bagaimana dengan SOCIAL MEDIA, efektifkah?

Ini cara pemasaran yang very recommended untuk siapa saja yang mobilitasnya rendah seperti ibu rumah tangga, penyandang disabilitas, atau siapa saja yang punya keterbatasan mobilitas. Harus tetap dilaksanakan dengan serius, karena bisnis yang dijalankan secara online hanya mengandalkan TRUST. Pengelolaan order, komunikasi dengan customer, dan harus siap dihubungi setiap saat calon customer membutuhkan. Artinya, handphone tidak boleh nonaktif, email harus segera dibalas, dan lainnya.

Saat ini Social Media sangat efektif, tapi harus tetap mem-back up pemasaran dengan website atau blog dan sarana chatting yang efektif seperti BBM atau WA untuk komunikasi intensif.

Menurut Louise, apa kunci kesuksesan Pemasaran secara ONLINE untuk UMKM? Apa kelemahan/kesalahan yang biasa dilakukan pengusaha dalam melakukan pemasaran secara ONLINE? Bagaimana pula strategi memperbaikinya?

Seperti saya sampaikan tadi, pemasaran online itu butuh TRUST antara dua belah pihak. Penjual percaya akan dibayar, pembeli percaya akan dilayani dengan baik. Untuk itu perlu dibuat aturan-aturan yang akan memudahkan kedua belah pihak. Selain itu butuh cara untuk membuat konsumen percaya. Misalnya penjual harus punyatrack record yang baik, dan tahu bagaimana menyampaikannya secara online. Tadi disebutkan apabila mencoba mencari ‘saya’ via Google, akan ditemukan bahwa saya seperti apa, itu besar sekali pengaruhnya, siapa orang di balik bisnis ini. Di website saya, delicia-cake.com, tersedia informasi tentang saya secara lengkap, baik link yang terhubung ke website saya, Facebook, Twitter, dan lainnya.

Aturan-aturan tentang cara pembayaran dan lain-lain, membuat toko online lebih dipercaya, dan tdk banyak lagi pertanyaan perlu diajukan oleh konsumen.

Kelemahan pemasaran secara online antara lain sulit dipercaya karena sulit dihubungi, dan tidak bisa diakses siapa orang yang ada dibalik bisnis itu.

[caption id="attachment_349876" align="aligncenter" width="465" caption="Louise Wulandari. Bisnis online very recommended untuk siapa saja selama tetap serius dan menjaga trust. (Foto: Album FB Louise Wulandari)"]

14063913972133311937
14063913972133311937
[/caption]

Apa pedoman yang selalu tertanam dalam diri Louise, sehingga menjadi daya gedor dan pemacu semangat Louise dalam berbisnis?

Saya selalu punya banyak target yang saya ingin capai. Target itu berdasarkan keinginan sendiri, bukan target karena melihat prestasi orang lain, atau ingin melampaui hasil yang dicapai orang lain. Saya tidak pernah melihat orang lain yang punya bisnis sama sebagai pesaing, saya tidak pernah pergi ke toko-toko kue untuk membandingkan harga, melihat model atau jenis kue yang mereka jual, dan membandingkan dengan diri sendiri.

Saya jalan sendiri, punya target sendiri, dan berusaha melampaui target saya sendiri. Lebih tepatnya saya berkompetisi dengan diri sendiri. Biasanya target saya bukan berupa materi atau uang, tapi berupa peningkatan skill dan kemampuan, jangkauan pemasaran, kerjasama dengan pihak lain. Hal-hal seperti itu. Misalnya ada target untuk bisa membuat MOU dengan beberapa korporasi, saya usahakan betul itu. Ada target untuk menambah jangkauan area layanan, saya usahakan membuat kerjasama dengan perusahaan Travel, Kurir,service, bahkan Maskapai Penerbangan.Peningkatan skill, dengan mempelajari sampai tuntas teori cake decorating, yang dari awal memang saya pelajari secara otodidak.

Apa-apa saja hal yang paling sulit untuk mengawali sebuah bisnis? Bagaimana pula menemukan solusinya?

Rasa malu. Walaupun itu bukan masalah saya, tapi rata-rata peserta seminar saya sering menguratakan rasa malu itu sangat besar pengaruhnya untuk mereka memulai bisnis. Solusinya hanya satu, berusaha menghadirkan produk yang bagus, yang unik, sehingga kita bisa dengan percaya diri menawarkan dan memasarkan produk kita.

Modal, modal bisa kita dapatkan sambil berproses, itu sudah saya buktikan. Dengan modal minimal, sekarang aset usaha saya sudah berlipat-lipat, dalam bentuk peralatan dan konsumen yang loyal.

Bagaimana mengatur waktu, untuk berbisnis, keluarga, dan kerabat/teman-teman?

Pada dasarnya saya ibu-ibu rumahan, jadi enggak begitu sulit membagi waktu. Untuk anak-anak dan suami sudah pasti prioritas pertama. Waktu untuk bisnis saya adalah sisa waktu yang ada setelah bersama mereka. Karena bisnis di rumah, bisnis milik sendiri, jadi fleksibilitasnya tinggi, bisa diatur sesuai kebutuhan keluarga. Untuk teman-teman, saya punya waktu sendiri, toh kami sama-sama punya kesibukan, jadi komunikasi bisa lewat apa saja yang penting tetap berhubungan baik. Sekali-sekali bertemu cukuplah.

Sering orang bertanya kepada saya di beberapa wawancara media baik koran atau TV, tentang Me Time menurut saya. Me time saya ya pada saat saya bekerja. Pekerjaan saya ini membutuhkan skill dan passion, menyalurkan passion saya di pekerjaan menjadi hal yang membuat saya rileks, santai dan bahagia. Jadi pekerjaan ini saya anggap pekerjaan terbaik buat saya, anak-anak dan suami. Tidak perlu harus punya waktu sendiri.

[caption id="attachment_349877" align="aligncenter" width="550" caption="Salah satu judul materi yang pernah dipresentasikan Louise Wulandari. (Foto: Album FB Louise Wulandari)"]

1406392454811662468
1406392454811662468
[/caption]

Apa opini Louise tentang PONTIANAK? Seberapa besar potensi bisnis bisa dilaksanakan di kota ini? Bidang atau sektor apa-apa saja peluang-peluangnya?

Pontianak ini kota yang sedang berkembang, sedang membuka diri terhadap hal-hal baru. Potensi bisnis tentunya sangat banyak sehubungan dengan banyaknya sektor yang berkembang disini. Untuk “melihat” Pontianak tentunya harus punya wawasan tentang kota lain, supaya bisa dilihat peluangnya. Untuk kuliner sedang berkembang pesat disini, tapi harus waspada dengan model-model kuliner yang musiman, yang tidak bisa bertahan lama. Lebih baik melihat peluang bisnis yang bisa survive di banyak kondisi. Tentunya harus jeli untuk melihat pasar dan menangani kelemahannya.

Masih banyak yang blm ada di Pontianak, dan semua itu peluang bagi yang bisa “melihat” secara bijak.

Ehhmmm, satu lagi. Capres Jokowi-JK diantara programnya ingin membuat BANK KHUSUS UMKM & PERTANIAN/NELAYAN. Bagaimana Louise mengomentari program ekonomi Jokowi-JK tentang BANK KHUSUS tersebut?

Pastinya apapun programnya akan bermanfaat bila dijalankan sesuai dengan peruntukannya. Hanya saja beragamnya budaya dan luas dan kondisi wilayah NKRI menjadi kendala, harus jeli menerapkan program itu, karena pasti akan berbeda situasi saat mengaplikasikannya di satu daerah dengan di daerah lain. Semoga pemerataan pembangunan akan tercapai di era Jokowi-JK sehingga menipiskan kesenjangan antar wilayah di Indonesia.

Melihat perkembangan masyarakat yang tahun-tahun belakangan ini mulai berubah trend dari workersminded menjadi entrepreneur minded sangat terasa, lihat saja, banyak rumah yang garasinya berubah jadi toko, butik, distro, bengkel, dan lainnya. Banyak plang-plang usaha bermundulan di sudut-sudut jalan. Itu bagus, hanya saja tidak semua layak diberi bantuan modal usaha. Mungkin karena usahanya yang memang tidak layak, atau pelaku usahanya yang tidak dibekali dengan pengetahuan pengembangan usaha.

Jadi pendampingan terhadap pelaku usaha harus terus dilakukan oleh pihak pihak terkait seperti pemerintah dan perbankan. Tapi tertusaja output atau hasilnya harus berupa “usaha yang berkembang” bukan tujuan yang lain seperti target dinas-dinas untuk memenuhi kewajiban mereka menghabiskan anggaran, tanpa ada tindak lanjut yang jelas terhadap pelaku usaha.

oooOooo

NB: Tulisan ini bukan iklan, atau yang berkaitan dengan bentuk komersial lainnya.



Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun