Perasaannya "uwu-uwu" banget, naik mini bus tanpa pakai sopir. Yup! Ini pengalaman pertama saya naik autonomous electric vehicle atau kendaraan listrik tanpa awak. Saya keliling The Breeze, BSD City. Merasakan sendiri bagaimana sensasi "cihui" laju mini bus yang diberi nama Navya Arma ini.
Lantas, apa saja kehebatan Navya? Bagaimana pula sensasi naik Navya?
Pertama, saat melihat, menyentuh dan menaiki Navya, saya merasakan aura kendaraan berteknologi tinggi (high tech), very modern looking dan made with modern materials. Ciamik!
Lihat saja. Navya -- yang didominasi cat warna biru -- punya dua wajah eksterior yang sama, muka depan maupun belakangnya.
Penampilan Nava imut dan futuristik. Di sisi atap, ada dua kotak lumayan besar warna putih. Itulah kotak console Global Positioning System (GPS), yang mengoperasikan secara otomatis arah dan rute lokasi yang hendak dituju Navya.
Selain GPS, di beberapa bagian body Navya ditanam yang namanya LIDAR atau Light Detection and Ranging. Jumlahnya ada 6, yaitu 2 di belakang, 2 di depan dan 2 di samping. Fungsi LIDAR? Nah, inilah yang bikin kenapa Navya saya sebut sangat futuristik! Karena dengan LIDAR, Navya bisa mengetahui ada obyek apa-apa saja di sekelilingnya, dan secara komando digital yang real time akan langsung merespon semua itu demi mencegah terjadinya tabrakan.
LIDAR merupakan teknologi peraba jarak jauh optik yang mengukur properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan juga informasi lain dari target yang jauh.
Berkat LIDAR inilah, Navya bisa mengetahui, misalnya ada mobil atau motor lain yang menyalipnya. Otomatis, LIDAR menyensor setiap pergerakan "apapun" di sekitar Navya, untuk kemudian dilanjutkan dengan misalnya, pengurangan kecepatan atau pengereman. Sesudah obyek melintas yang ada di sekeliling luar Navya menjauh dari "rabaan jarak" maka Navya pun dengan otomatis tanpa gas lagi.