Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Provinsi Hubei, China. Mereka kembali ke tanah air karena khawatir terinfeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV), virus tipe baru yang diduga bermula mewabah di China.
Setiba di tanah air, mereka plus awak pesawat dan petugas evakuasi menjalani masa observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.
Hingga akhir masa observasi pada Sabtu (15/2/2020), mereka dinyatakan sehat alias tidak terinfeksi Virus Corona dan diizinkan kembali ke kediaman masing-masing.
Virus Corona menggemparkan dunia karena tidak hanya meluas di China saja. Itulah yang kemudian mendasari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan status, bahwa wabah Virus Corona merupakan kondisi gawat darurat global.
Belakangan, WHO menjuluki Virus Corona itu dengan nama COVID-19. Terdiri dari tiga singkatan, yaitu CO sebagai Corona, VI dari Virus, dan D adalah disease atau penyakit.
Di lapangan, Virus Corona yang dampaknya lebih besar bila dibandingkan Virus SARS dan MERS, membuat banyak negara membatasi lalu lintas orang.
Indonesia termasuk yang membatasi kedatangan juga kepergian orang dari China ke Indonesia. Pun, sebaliknya.
Penulis Inggris, Jonathan Swift (1667-1745) mengatakan, “Kesehatan selalu tampak berharga setelah kita kehilangannya”.
Renungan inspiratif tentang makna sehat ini sangat tepat. Momentum mewabahnya Virus Corona semakin menjadi pemicu bagi semua orang untuk memikirkan bagaimana supaya diri kita tidak terjangkit virus yang belum ditemukan penawarnya itu.
Sehat menjadi kata kunci. Karena sehat itu aset. Sehingga upaya menjaga kesehatan semakin dilaksanakan dengan penuh peduli.
Pertanyaannya kemudian, selain senantiasa waspada dan menjaga kebersihan juga kesehatan, apalagi solusi terbaik yang bisa dilakukan untuk memproteksi diri dari wabah Virus Corona?