Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jokowi Ingin Dekat dengan Rakyat Tanpa Sekat #4

30 Desember 2015   14:10 Diperbarui: 31 Desember 2015   08:44 2341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    

(Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ketika meresmikan groundbreaking proyek bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, NTT, pada Senin, 28 Desember 2015. || Foto: Gapey Sandy/Kompasiana)

Begitulah, salah satu kiat Presiden Joko Widodo menciptakan denyut kebersamaan dengan rakyatnya. Tidak sekadar melintas dengan pengawalan ketat dan iringan panjang kendaraan rombongan kepresidenan saja, tapi Presiden Joko Widodo memberi teladan untuk bagaimana menyapa rakyatnya secara langsung, secara dekat.

Hal lain yang dilakukan untuk membuka akses dan menyerap keluh kesah, saran, masukan, ide bahkan kritikan yang ditujukan kepada pemerintahannya, adalah dengan mengundang sejumlah Pemred di daerah-daerah yang disambangi. Saya beruntung, dapat berada satu ruangan ketika pertemuan itu dilaksanakan. Yup, usai meresmikan proyek PLTS terbesar di Kupang Tengah, rombongan Presiden Joko Widodo tiba di tempatnya menginap yakni Hotel Sotis, yang terletak di Jalan Timor Raya KM 3, Pasir Panjang, Kota Lama, Kupang. Presiden bersama Ibu Negara memang langsung menuju kamar hotel, seraya menunggu persiapan matang pertemuan dengan sejumlah Pemimpin Redaksi media massa setempat.

Di salah satu ruangan hotel, sudah ada delapan Pemred yang hadir, misalnya dari TVRI Kupang, RRI Kupang, Harian Timor Express, Pos Kupang, NTT Post, Victory News dan lainnya. Sebelum Presiden Joko Widodo hadir, para Pemred menyimak cerita dan guyonan dari Staf Khusus Kepresidenan Sukardi Rinakit. Diantaranya guyonan semasa almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjabat sebagai Presiden. Suasana keakraban pun langsung klik, maklum Sukardi Rinakit memang sosok yang gayeng, ramah dan menyenangkan.

(Keterangan manfaat dan data teknis Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, NTT. || Foto: Gapey Sandy/Kompasiana)

Sukardi Rinakit juga yang akhirnya jadi moderator ketika Presiden Joko Widodo sudah hadir di ruangan tertutup itu. Ada pula Pratikno, Menteri Sekretaris Negara yang duduk di samping kanan Presiden Joko Widodo. KOMPASIANA yang di-plotting guna mengikuti jalannya pertemuan duduk agak ke belakang, berseberangan dengan staf Biro Pers Istana Kepresidenan dan ajudan Presiden.

Oh ya, bisa disampaikan sedikit cerita nyentrik sebelum Presiden memasuki ruangan. Ketika itu, dengan memegang kertas berisi daftar hadir, salah seorang staf Paspamres melakukan pendataan ulang. Satu per satu, para Pemred ditanya kembali identitas namanya: “Mohon izin. Nama bapak, dan dari mana?” Bagi yang sudah menjawab, staf Paspampres ini akan memberi tanda contreng pada kertas daftar hadir. Seorang pria diketahui tidak ada namanya dalam daftar hadir. Kepada staf Paspampres yang bertanya, ia mengaku berasal dari humas instansi resmi. Tapi, karena namanya tidak tercantum dalam daftar hadir, ya maaf saja, terpaksa staf Paspampres mempersilakannya untuk keluar. Yang bersangkutan pun terpaksa keluar.

Nah, ketika staf Paspampres ini menuju ke arah saya dan Mas Isjet, pertanyaan yang sama dilontarkan seraya memegang daftar hadir: “Maaf, nama bapak?” Mas Isjet menjawab, “Dari KOMPASIANA, Pak”. Mendengar jawaban itu, staf Paspampres sempat beberapa kali memperhatikan daftar hadir, mencari-cari nama KOMPASIANA. Menyaksikan itu, saya paham, nama KOMPASIANA tidak ada dalam daftar hadir. Duhhh, apakah ini berarti kami berdua akan digelandang ke luar ruangan? Hadeeeuuuhhhh … perasaan udah enggak banget nih.

Beruntung, segera ada staf Biro Pers Kepresidenan yang menghampiri. Seraya berujar singkat kepada staf Paspamres, “Bapak-bapak ini dari KOMPASIANA. Mereka bersama kami”. Mendengar jawaban itu, staf Paspampres mengiyakan. Alhamdulillah, enggak disuruh keluar ruangan, heheheeee … legaaaaaaa. Sebagai gantinya, staf Paspampres kemudian hanya mencatat nama kita berdua saja.

Selesai? Belum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun