Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengikuti Kunjungan Kerja Presiden Jokowi ke Kupang #1

27 Desember 2015   09:01 Diperbarui: 28 Desember 2015   01:30 2868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Tiket ke Kupang untuk mengikuti Kunjungan Kerja Presiden Jokowi (Foto: Gapey Sandy)"][/caption]Saya masih ingat ketika jamuan makan siang itu berlangsung. Ya, 100 Kompasianer diundang jamuan makan siang oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, pada Sabtu, 12 Desember 2015. Sekaligus mengawali pelaksanaan hajat tahunan Kompasiana yang selalu ditunggu-tunggu, apalagi kalau bukan Kompasianival 2015. Sejatinya Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan membuka ajang kopi darat Kompasianer terbesar di Indonesia itu. Sayangnya, karena berbagai alasan, rencana tak terwujud. Sebagai gantinya, Presiden Joko Widodo yang justru balik mengundang Kompasianer menyambangi Istana Negara.

Nah, pada saat terjallin komunikasi timbal balik itulah yang akhirnya menjadi anti klimaks bagi Kompasiana. Pasalnya, usulan salah seorang Kompasianer, Thamrin Dahlan, yang disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo, memperoleh respon positif. Usulan tersebut tak lain adalah agar blogger, dalam hal ini Kompasianer, diberi kesempatan untuk meliput kunjungan kerja Presiden Joko Widodo. “Jangan hanya menyertakan wartawan-wartawan media mainstream saja. Mohon agar Kompasianer juga diberi kesempatan yang sama,” ujar Thamrin Dahlan.

Menyimak harapan tersebut, hampir tak ada yang menyangka, Presiden Joko Widodo ternyata meluluskan usulan tersebut. “Catat, dua Kompasianer ikut pada kunjungan kerja mendatang. Kita coba dulu dengan dua Kompasianer. Nanti kita lihat hasil dan perkembangannya,” tutur Presiden Joko Widodo sambil mengacungkan dua jari kepada Teten Masduki, Kepala Staf Kepresidenan.

Pucuk dicinta ulam tiba. Kompasianer bagai mendapatkan durian runtuh untuk tertantang melakukan reportase setiap kunjungan kerja kepresidenan. Sebuah keputusan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Maklum, untuk urusan peliputan kepresidenan dan ‘ring satu’ seperti ini, pada masa sebelumnya, hampir tak pernah blogger dilirik untuk dilibatkan. Posisi blogger selalu terhegemoni jurnalis dari media mainstream. Sebuah terobosan Presiden Joko Widodo yang brilian dan hebat. Brilian karena saat ini, peran dan posisi blogger makin menunjukkan tajinya pada setiap aspek penulisan dan komunikasi publik. Hebat, karena tanpa susah payah mengantongi Kartu Pers terlebih dahulu, blogger, dalam hal ini Kompasianer diberi amanah sekaligus tantangan untuk turut serta melakukan reportase langsung kegiatan kunjungan kerja kepresidenan.

Begitulah awalnya. Selang 14 hari sesudah acara jamuan makan siang itu, apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo pun terwujud. Dua Kompasianer, saya sendiri dan admin Kompasiana Iskandar Zulkarnaen (Mas Isjet) memperoleh kesempatan langka pertama, meliput kegiatan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo beserta rombongan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sejumlah agenda kerja Presiden Joko Widodo telah tersusun, diantaranya menghadiri Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional 2015 di alun-alun rumah jabatan Gubernur NTT, pada Senin, 28 Desember 2015 pada pukul 14.00 - 15.30 wita. Turut dijadwalkan hadir pada acara bertema “Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah” ini adalah Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Kepergian melakukan reportase kunjungan kerja kepresidenan di Kupang, tidak instan begitu saja. Ada birokrasi keprotokoleran istana yang harus dijalani. Saya sendiri, kurang memahami bagaimana komunikasi intens nan apik antara “Istana dan Kompasiana”. Yang jelas, saya masih ingat bahwa telepon dari Mas Isjet pada Senin siang, 14 Desember 2015, menjadi awal dari proses keikutsertaan peliputan super spesial ini. Ya, satu hari sesudah Kompasianival 2015, saya menerima pemberitahuan dari Mas Isjet untuk sesegera mungkin mengirimkan pas foto, scan Kartu Keluarga, dan KTP melalui email. “Saya tunggu emailnya, Pak Gapey. Jangan sampai terlambat. Segera,” ujar Mas Isjet seperti terburu-buru. Bukan apa-apa. Waktu telepon itu saya terima, saya sedang berkendara di kawasan Kota Tangerang, usai mengantarkan kepulangan dua Kompasianer sahabat saya, Agung Soni (Bali) dan Hilman Fajrian (Balikpapan) melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Luar biasa memang admin Kompasiana, dalam hal ini Mas Isjet, seperti tak kenal lelah, baru dua hari nonstop menggeber Kompasianival (12 - 13 Desember), esoknya langsung tancap gas melakukan lobbying dengan protokoler kepresidenan. Makanya saya pun maklum, ketika mendengar nada letih pada suara Mas Isjet di ujung telepon. Heheheheeee … mungkin dia lelah.

Setiba di rumah, email saya kirim ke Mas Isjet. Semua persyaratan lengkap. Meskipun, tetap saja, pada saat itu saya masih belum paham juga, email tersebut untuk memenuhi persyaratan apa. “Belum bisa dipastikan informasinya Pak Gapey. Kita berharap yang terbaik saja. Nama Pak Gapey saya daftarkan tapi jangan dulu banyak berharap apa-apa. Kita berusaha yang terbaik,” jelas Mas Isjet. Hmmmmm … sebuah penjelasan yang belum menjelaskan. Hahahaaa … Saking tidak jelasnya, saya sempat berseloroh, “Waaahh, ini pendaftaran untuk diberangkatkan umroh ya?” Mas Isjet menampik seraya tertawa. “Ini untuk meneruskan usulan agar Kompasianer ada yang diikutsertakan pada kunjungan kerja Presiden Joko Widodo. Tapi, sekali lagi, kita belum bisa memastikan apa-apa lebih dahulu ya, Pak Gapey,” jawab Mas Isjet lagi. Saya pun termangu menyimaknya.

Setelah komunikasi itu, beberapa hari kedepan nyaris tidak ada kabar apa-apa. Saya sempat berpikir, mungkin rencana itu tertunda. Atau, batal sama sekali. Tapi apa yang terjadi kemudian? pada Kamis, 17 Desember 2015, saya menerima telepon dari seorang perempuan bernama April. Ia mengaku dari bagian tim Asistensi Istana. Telepon dari April menyemburatkan asa kembali untuk dapat ikut melakukan reportase pada kunjungan kerja Presiden Joko Widodo. Maklum, April meminta jawaban dari saya, soal kesediaan waktu ikut serta dalam rombongan media peliput kunjungan kerja kepresidenan. Sudah pasti, jawaban saya adalah “Ya. Siap!” April pun menambah informasi bahwa kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada 26 — 28 Desember 2015. Untuk lokasi dan informasi detilnya, April belum dapat menjelaskan lebih jauh.

Usai komunikasi dengan April. Saya langsung melakukan kontak dengan Mas Isjet yang ternyata juga memberitahukan hal yang sama tentang rencana tersebut.

Hari berikutnya, suasana libur akhir tahun semakin menjelang. Utamanya pada dua tanggal merah demi memperingati Maulid Nabi Muhammad saw (24 Desember) dan Natal (25 Desember).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun