Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Muay Thai Membuat Silva Lebih Aktif dan Penuh Semangat [Reportase #2]

2 April 2015   22:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:36 4581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_407269" align="aligncenter" width="560" caption="Silva Tiara Magdalena Sumual berlatih jurus tendangan kaki pada seni beladiri Muay Thai bersama sang pelatih, Toni Haryanto. (Foto: Gapey Sandy)"][/caption]

Nama camp Muay Thai ini Bangrajan. Diambil dari nama satu desa yang ada di Siam (kini, Thailand – red). “Bangrajan” terkenal dengan riwayat heroiknya, menundukkan agresi laskar Burma. Semangat bertempur hingga titik darah penghabisan ini yang menginspirasi nama camp yang mulai buka di Pamulang, Tangerang Selatan, pada 26 Juni 2013. Muridnya sudah sekitar 70 orang. Lelaki dan perempuan. “Murid paling muda baru kelas 3 SD. Sedangkan yang tertua berusia 60 tahun,” ujar Toni Haryanto, pelatih sekaligus pemilikcamp kepada penulis. (Selengkapnya, baca: Indahnya Serangan Lutut Terbang,Kompasiana, 25 Maret 2015).

Salah seorang murid perempuan “Bangrajan” adalah Silva Tiara Magdalena Sumual. Gadis muda belia, berperawakan ideal, dengan kulit kuning langsat dan gemar mengikat rambutnya ala kuncir kuda ini sudah satu tahun aktif mengikuti olahraga seni beladiri asal Negeri Gajah Putih, Thailand ini. “Saya berlatih Muay Thai ini baru satu tahun, sejak Maret 2014. Alasannya karena memang suka seni beladiri. Nah, kebetulan di sekitar sini ada campMuay Thai, akhirnya penasaran, mau tahu, dan sesudah ikut satu sampai dua kali, ternyata makin tertarik. Seru banget, termasuk orang-orang di camp-nya juga ‘asyik-asyik’. Kekeluargaannya bagus. Jadi, ya betah,” tutur siswi kelas 3 SMA Cyberschool Pelangi di Benda Baru, Tangsel ini.

Suasana camp “Bangrajan”, Selasa siang (24/3) itu belum terlalu ramai. Maklum, bukan hari libur. Silva melangkahkan kaki secara mantap dengan tubuh tegap. Ia mengenakan kaos hitam, membawa tas ransel kecil. Separuh dahinya agak tertutup poni rambut lurusnya. Tak perlu waktu lama, ia sudah masuk ruang ganti pakaian, dan bersiap untuk latihan Muay Thai. Diawali pemanasan dan stretching, ia melanjutkan dengan skipping, lompat tali. Aktif ia berlatih, sembari menghadap salah satu dinding camp yang semuanya terbalut cermin. Lompatan kedua kakinya di atas matras hitam gesit nan lincah.

[caption id="attachment_407270" align="aligncenter" width="560" caption="Silva Tiara Magdalena Sumual, gadis muda keturunan Manado yang kepincut beladiri Muay Thai. (Foto: Gapey Sandy)"]

1427986837899042567
1427986837899042567
[/caption]

[caption id="attachment_407277" align="aligncenter" width="560" caption="Pelatih Muay Thai, Toni Haryanto mengenakan tali proteksi untuk tangan kepada sang murid, Silva Tiara Magdalena Sumual di camp Muay Thai Bangrajan, Pamulang, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)"]

14279876871558555251
14279876871558555251
[/caption]

Satu tahun berlatih Muay Thai, Silva sudah lumayan banyak belajar jurus Muay Thai yang juga biasa disebut sebagai seni beladiri delapan tungkai ini. Maklum, teknik menyerangnya mempergunakan pukulan dua tangan, dua siku, dua lutut, dan tendangan dua kaki. Tak hanya itu, kadang Silva juga memompa adrenalin dengan berlatih tanding atausparring. Tanpa ragu apalagi takut, gadis muda keturunan Manado ini akan langsung siapbak bik buk dengan lawan latih tandingnya di atas ring.

“Banyak sih yang sudah dipelajari, jabstraightelbowkneeback elbow, terus cara buat latih tanding atau sparring. Termasuk, bagaimana cara mengendalikan emosi diri di atas ring. Karena Muay Thai ini enggak bisa sembarangan dan asal-asalan, yang berujung hanya akan membuat capek diri kita sendiri. Atau, malah enggak bisa lagi melakukan perlawanan. Musti sabar. Muay Thai ini triknya adalah mengendalikan kesabaran. Bersiap menjaga diri atau bertahan, dengan sekaligus coba mengetahui, kira-kira lawan akan melakukan serangan dengan jurus apa dan ke arah mana. Ini penting, supaya kita enggak kena serangan lawan,” urai Silva detil.

Kenapa Silva tergerak berlatih Muay Thai? Jawabannya, ternyata ditemukan faktamenarik. Bagi keluarga Silva, olahraga seni beladiri sudah sangat mendarah-daging. Mulai dari sang Opa yang merupakan Kateda. Juga sang Ibunda, Tante, dan kakaknya. Semua adalah atlet beladiri Karate-Do. “Ya, dari mulai Opa, beliau itu seorang Kateda, lalu mengajarkan ke Mama, Tante, dan Kakakku. Jadi ya, memang aku sudah terbiasa dengan seni beladiri, karena faktor lingkungan keluarga yang memang turun-temurun suka beladiri, dan itu mengasyikkan,” jelas anak keempat dari enam bersaudara ini.

[caption id="attachment_407271" align="aligncenter" width="560" caption="Pemanasan untuk peregangan otot dan persendian sebelum berlatih Muay Thai. (Foto: Gapey Sandy)"]

1427986978812781182
1427986978812781182
[/caption]

[caption id="attachment_407272" align="aligncenter" width="560" caption="Pemanasan dilanjutkan dengan skipping atau loncat tali. (Foto: Gapey Sandy)"]

14279870642088813440
14279870642088813440
[/caption]

Silva mengaku, sebelum mengikuti Muay Thai dirinya termasuk yang kurang bersemangat dalam menjalani rutinitas sehari-hari. Jujur ia bilang, jarang berolahraga dan kurang aktif secara fisik. Tetapi, akhirnya semua menjadi berubah drastis manakala dirinya memutuskan untuk bergabung dengan camp Muay Thai “Bangrajan” yang berlokasi di bilangan perumahan Pamulang Permai I.

“Awalnya, sebelum gabung dengan Muay Thai ini, aku ‘kan jarang olahraga dan kurang aktif secara fisik. Nah, setelah gabung dengan camp Muay Thai ini, membuat aku jadi lebih semangat. Apalagi, yang namanya olahraga itu pasti menjadikan diri kita lebih semangat,enggak loyo. Selama rutin melakukan latihan Muay Thai, aku merasakan hidup ini jadi lebih ‘hidup’. Dalam artian, semangat aku terus menyala. Hal penting lainnya, aku menjadi semakin aktif, terutama untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif yang berkaitan secara fisik,” bangga gadis berusia 15 tahun ini.

Meski Toni Haryanto, sang pelatih, sudah memasukkan Silva ke dalam murid dengan kategoriintermediate, tapi rupanya Silva mengaku belum pernah mengikuti turnamen Muay Thai di luar camp “Bangrajan”. Hal ini karena memang mengikuti turnamen bukan sebuah keharusan. Karena toh setiap Selasa dan Jumat, murid-murid camp “Bangrajan” sudah terbiasa berlatih tanding di atas ring.

[caption id="attachment_407273" align="aligncenter" width="560" caption="Silva Tiara Magdalena Sumual berlatih jurus pukulan dalam Muay Thai bersama pelatih. (Foto: Gapey Sandy)"]

14279871751684666925
14279871751684666925
[/caption]

[caption id="attachment_407274" align="aligncenter" width="560" caption="Berlatih pukulan menggunakan siku. Jurus back elbow. (Foto: Gapey Sandy)"]

14279872721446674895
14279872721446674895
[/caption]

“Ikut turnamen? Belum pernah sih. Tapi, rencana aku, bulan Mei ini akan mengikuti Zinc 360° Muay Thai Kick Competition di Plaza Selatan Senayan, Jakarta. Aku enggak selalu berharap menang. Kalau kalah pun, akan menjadi tambahan pengalaman buat aku. Sekaligus, mempelajari kekurangan-kekurangan yang ada pada diri aku. Keikutsertaan seperti ini juga menguji diri aku sendiri, sebenarnya batas diri aku ini sampai dimana, sehingga selanjutnya dapat aku perbaiki dan tingkatkan,” ujar Silva mantap.

Melihat dua atlet Muay Thai bertarung, secara sepintas memang mengesankan, bahwa olahraga seni beladiri ini ‘keras’ dan ekstrim. Meskipun sebenarnya, faktor keamanan dan keselamatan atlet selalu menjadi prioritas utama. Termasuk aturan ketat yang diterapkan, mulai dari larangan menyerang dengan kepala, larangan menyerang bagian belakang kepala, larangan menyerang bagian kemaluan, dan larangan terus menyerang lawan yang sudah dalam keadaan jatuh atau berhasil dijatuhkan.

Apa tidak membahayakan, kaum hawa berlatih Muay Thai? Jawaban Silva meluncur deras. Sebagai perempuan, dirinya paham mengenai proteksi atau perlindungan keamanan terkait bagian-bagian tubuh yang vital dan membahayakan. Tapi, ia juga mengingatkan, bahwa dengan mengikuti Muay Thai bukan berarti harus ikut turnamen atau bertarung dengan lawan di atas canvas ring. Syukur, kalau hal itu berani dilakukan. Tapi kalau pun tidak, camp Muay Thai “Bangrajan” juga tidak pernah memaksakan muridnya untuk tarung di turnamen.

[caption id="attachment_407275" align="aligncenter" width="560" caption="Serangan menggunakan lutut atau knee dalam Muay Thai. (Foto: Gapey Sandy)"]

14279874081805388595
14279874081805388595
[/caption]

[caption id="attachment_407276" align="aligncenter" width="560" caption="Serangan dalam beladiri Muay Thai dengan menggunakan lutut. (Foto: Gapey Sandy)"]

1427987484132575987
1427987484132575987
[/caption]

“Dibandingkan dengan cowok, badan cewek itu lebih banyak bagian-bagian vital yang harus dilindungi. Kalau cewek mau ikutan latihan Muay Thai, mereka enggak selalu harus ikut turnamen. Tapi kalau berani, boleh ikut. Tapi, itu bukan sebuah keharusan. Resiko ikut turnamen, mungkin agak bonyok sedikit, tapi dalam beberapa hari akan sembuh juga ‘kok. Lagipula, kalau kita ikut turnamen, ada hal positif yang diperoleh, mulai dari nyali yang semakin berani, juga lawan yang kemudian malah bisa menjadi kawan. Musuh enggak selalu jadi musuh. Itu artinya, akan menambah teman, menambah pelajaran juga. Jadi, menurut aku, enggak semua olahraga seni beladiri itu bahaya bagi cewek, termasuk Muay Thai ini,” tegas Silva.

Pengalaman Silva sendiri membuktikan, ketika bulan-bulan perdana ia berlatih seni beladiri delapan tungkai, kakinya sempat mengalami keseleo. Tangan pun sedikit lecet karena harus menghantam ‘tubuh’ samsak yang berat dan padat. Tapi semua resiko dari aktivitas itu dijalani Silva dengan enjoy, karena semakin beratmabh hari dirinya kian tertantang untuk menjalani latihan secara lebih baik. “Waktu awal-awal latihan, kakiku pernah kecengklek, keseleo. Pas nendang, posisi kakiku salah, dan kemudian jadi lebam membiru. Untung gurunya baik, sehingga langsung mendapat perawatan. Selain itu, ketika memukul, pertama kalinya biasa deh tangan lecet-lecet sedikit, tapi ya setelah itu, sembuh. Enggak masalahkok,” kenang Silva.

Meski demikian, Silva coba menghilangkan kesan ‘keras dan kasar’ dalam olahraga seni beladiri Muay Thai ini. Ini yang selalu disampaikannya ketika coba mengajak sejumlah sahabatnya yang perempuan untuk ikut berlatih Muay Thai. Apalagi, Silva juga menyadari, berlatih Muay Thai tidak sekadar untuk ‘gagah-gagahan’ atau sok jago belaka. Selain membuat tubuh menjadi lebih aktif dan sehat, olahraga seni beladiri ini dapat bermanfaat sebagai teknik pertahanan diri atau self defence, dan yang sudah terbukti adalah menjadi fat burner atau pembakar lemak. “Berat badanku stabil,” tukas pemilik berat badan 46 kilogram ini.

[caption id="attachment_407278" align="aligncenter" width="560" caption="Jurus Muay Thai berupa Low Kick yang diperagakan Silva Tiara Magdalena. (Foto: Gapey Sandy)"]

1427987821808816270
1427987821808816270
[/caption]

[caption id="attachment_407279" align="aligncenter" width="560" caption="Jurus Muay Thai yaitu Medium Kick dipraktikkan Silva. (Foto: Gapey Sandy)"]

14279879011881770462
14279879011881770462
[/caption]

[caption id="attachment_407280" align="aligncenter" width="560" caption="Jurus High Kick dalam Muay Thai diperagakan Silva. (Foto: Gapey Sandy)"]

1427988003613267798
1427988003613267798
[/caption]

Lagipula, tambah Silva, seni beladiri Muay Thai lebih fun dibandingkan seni beladiri lainnya, karena memiliki banyak variasi jurus yang menantang dan dapat dikreasikan. Dengan semua pemahaman tersebut, Silva coba menjelaskan bahwa kaum hawa yang ikutan berlatih Muay Thai, tidak akan lantas berubah dari feminim menjadi maskulin. Tapi justru disinilah seni dan tantangannya, sekaligus memacu diri untuk selalu hidup disiplin, tampil berani, bersifat sportif dan tidak boleh mudah menyerah karena alasan apapun.

“Kalau misalkan buat cewek, mereka mungkin masih ada perasaan takut. Tiap kali aku mengajak beberapa teman cewek untuk ikut Muay Thai, mereka sudah terperangah, waduh kok terlalu maskulin, ekstrim dan cenderung ‘kasar’. Kata mereka, beda nih dengan seni beladiri yang lain. Bisa-bisa berubah nih feminitas perempuan kalau ikutan Muay Thai. Pandangan seperti ini jelas keliru. Padahal sebenarnya, enggak selalu cewek yang ikut Muay Thai lalu kemudian berubah jadi maskulin. Cewek yang ikut seni beladiri Muay Thai ya tetap cewek, tetap feminim. Tapi bedanya, pada saat ikutan Muay Thai kita akan merasa tidak loyo, tidak manja. Karena di Muay Thai ini, kita diajarkan untuk disiplin, keberanian, dan tidak boleh gampang menyerah,” tuturnya sembari menegaskan, bahwa sejago-jagonya seseorang petarung Muay Thai di atas ring, pasti akan ada yang lebih jago lagi.

Variasi jurus dalam Muay Thai memang bermacam-macam, mulai dari pukulan yang umumnya terdiri dari jab (pukulan pendek), hook (pukulan belok), swing (pukulan ayun), spinning backfist (pukulan ke belakang berputar), uppercut (pukulan ke atas), dan cobra(pukulan kobra). Sedangkan untuk pukulan siku, ada elbow slash (bantingan siku),horizontal elbowuppercut elbow (siku ke atas), forward elbow thrust (dorongan siku ke depan), reverse horizontal elbowspinning elbow (siku berputar), elbow chopdouble elbow chop, dan mid air elbow strike atau serangan udara menggunakan siku lengan. Belum lagi jurus yang menggunakan lutut atau knee, dan dorongan kaki. Sementara jurus tendangan, mulai dari straight kick (pukulan lurus), roundhouse kickdiagonal kickhalf-shin(tendangan tulang kering), half knee kick (tendangan setengah lutut), spinning heel kick(tendangan tumit memutar), down roundhouse kickaxe heel kickjump kick (tendangan loncat), dan step up kick atau tendangan naik.

[caption id="attachment_407281" align="aligncenter" width="560" caption="Jurus bertahan atau blocking dari serangan lawan diperagakan Silva Tiara. (Foto: Gapey Sandy)"]

1427988117685615644
1427988117685615644
[/caption]

[caption id="attachment_407282" align="aligncenter" width="560" caption="Silva berlatih blocking dari serangan lawan. (Foto: Gapey Sandy)"]

142798820238883951
142798820238883951
[/caption]

Bagi Silva, jurus-jurus tadi tidak asing ia dengar. Atau, ketika menyaksikan praktik jurus tersebut bersama murid camp “Bangrajan” lainnya, melalui video yang dikoleksi sang pelatih. Seluruh jurus tersebut masih terus dipelajari Silva secara tekun. Meskipun untuk flying knee, dan fly kick, ia mengaku belum terlalu lancar. Maklum flying knee yang juga disebut sebagaiKao Loi adalah serangan lutut terbang, dimana atlet Muay Thai mengambil langkah, melakukan lompatan ke depan, dan satu kaki menyerang dengan menggunakan lutut ke arah lawan. “Mungkin masih belum terlalu lancar pada jurus fly kneefly kick. Aku masih harus banyak berlatih,” ujar Silva tanpa sesumbar.

Ketika berlatih Muay Thai, Toni Haryanto selaku pelatih, selalu menekankan kepada murid-muridnya untuk melakukan pemanasan. Bisa dengan sit up maupun push up yang menggunakan alat bantu. Sedangkan untuk Silva, ternyata ada latihan lain. Silva diajarkan untuk dapat lancar melakukan sit up dengan kedua kaki yang melingkar pada samsak berbentuk bulat. Seperti ‘terbang’ Silva melakukan sit up dengan teknik seperti itu. Kedua tangan berada di dada, sementara kaki mengalung atau melingkar pada samsak. Sit up cara ini, praktis rambut kuncir kuda Silva menjuntai ke bawah.

[caption id="attachment_407283" align="aligncenter" width="307" caption="Silva Tiara berlatih sit up dengan alat bantu samsak. (Foto: Gapey Sandy)"]

14279883161766685619
14279883161766685619
[/caption]

[caption id="attachment_407284" align="aligncenter" width="286" caption="Silva Tiara Magdalena Sumual dan Toni Haryanto di camp Muay Thai Bangrajan, Pamulang, Kota Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)"]

14279883991688312119
14279883991688312119
[/caption]

Ya, berlatih Muay Thai memang menguras fisik dan tenaga. Peluh maupun keringat bercucuran termasuk dari kulit dan pori-pori kepala. Rambut di kepala menjadi basah karena keringat yang keluar tanpa penghalang. Tapi disinilah tantangannya. Silva merasa semua latihan fisik ini menjadikan badan dan penampilannya selalu sehat, segar dan bugar. Semua itu juga tidak menjadikan Silva lalai merawat kesehatan rambut, dan juga kulit kepala dari ketombe serta rasa gatal di kulit kepala. "Makanya aku pakai shampoo Zinc Refreshing Cool. Kandungan ekstrak teh hijau dan menthol-nya berasa banget. Bebas ketombe dan rasa gatal. Bahkan aku semakin percaya diri kalau mengenakan busana warna hitam, seperti kaos yang sekarang aku pakai ini. Pokoknya, ya itu, benar-benar membuat segar dan sudah pasti cool," jelas Silva sembari menyibakkan kuncir kuda rambutnya.

Silva kini masih terus berlatih Muay Thai. Sebagai perempuan, ia tidak ingin dianggap remeh, lemah, dan mudah disepelekan. Semangatnya tinggi. Tubuhnya sehat, hidupnya bergairah, dan selalu siap menerima tantangan lebih. Olahraga seni beladiri Muay Thai memang telah mengubah kelemahan diri Silva menjadi sebuah kekuatan. Kekuatan yang disadari oleh gadis muda usia ini untuk memacu hidupnya semakin lebih aktif.

o o o O o o o

Video Silva Tiara Magdalena Sumual berlatih Muay Thai dengan pelatihnya, Toni Haryanto di camp Muay Thai "Bangrajan", Pamulang, Tangsel.



* Tulisan ini diikutsertakan pada Zinc Muay Thai 360° BLOG Competition. (pen)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun