[caption id="attachment_407280" align="aligncenter" width="560" caption="Jurus High Kick dalam Muay Thai diperagakan Silva. (Foto: Gapey Sandy)"]
Lagipula, tambah Silva, seni beladiri Muay Thai lebih fun dibandingkan seni beladiri lainnya, karena memiliki banyak variasi jurus yang menantang dan dapat dikreasikan. Dengan semua pemahaman tersebut, Silva coba menjelaskan bahwa kaum hawa yang ikutan berlatih Muay Thai, tidak akan lantas berubah dari feminim menjadi maskulin. Tapi justru disinilah seni dan tantangannya, sekaligus memacu diri untuk selalu hidup disiplin, tampil berani, bersifat sportif dan tidak boleh mudah menyerah karena alasan apapun.
“Kalau misalkan buat cewek, mereka mungkin masih ada perasaan takut. Tiap kali aku mengajak beberapa teman cewek untuk ikut Muay Thai, mereka sudah terperangah, waduh kok terlalu maskulin, ekstrim dan cenderung ‘kasar’. Kata mereka, beda nih dengan seni beladiri yang lain. Bisa-bisa berubah nih feminitas perempuan kalau ikutan Muay Thai. Pandangan seperti ini jelas keliru. Padahal sebenarnya, enggak selalu cewek yang ikut Muay Thai lalu kemudian berubah jadi maskulin. Cewek yang ikut seni beladiri Muay Thai ya tetap cewek, tetap feminim. Tapi bedanya, pada saat ikutan Muay Thai kita akan merasa tidak loyo, tidak manja. Karena di Muay Thai ini, kita diajarkan untuk disiplin, keberanian, dan tidak boleh gampang menyerah,” tuturnya sembari menegaskan, bahwa sejago-jagonya seseorang petarung Muay Thai di atas ring, pasti akan ada yang lebih jago lagi.
Variasi jurus dalam Muay Thai memang bermacam-macam, mulai dari pukulan yang umumnya terdiri dari jab (pukulan pendek), hook (pukulan belok), swing (pukulan ayun), spinning backfist (pukulan ke belakang berputar), uppercut (pukulan ke atas), dan cobra(pukulan kobra). Sedangkan untuk pukulan siku, ada elbow slash (bantingan siku),horizontal elbow, uppercut elbow (siku ke atas), forward elbow thrust (dorongan siku ke depan), reverse horizontal elbow, spinning elbow (siku berputar), elbow chop, double elbow chop, dan mid air elbow strike atau serangan udara menggunakan siku lengan. Belum lagi jurus yang menggunakan lutut atau knee, dan dorongan kaki. Sementara jurus tendangan, mulai dari straight kick (pukulan lurus), roundhouse kick, diagonal kick, half-shin(tendangan tulang kering), half knee kick (tendangan setengah lutut), spinning heel kick(tendangan tumit memutar), down roundhouse kick, axe heel kick, jump kick (tendangan loncat), dan step up kick atau tendangan naik.
[caption id="attachment_407281" align="aligncenter" width="560" caption="Jurus bertahan atau blocking dari serangan lawan diperagakan Silva Tiara. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_407282" align="aligncenter" width="560" caption="Silva berlatih blocking dari serangan lawan. (Foto: Gapey Sandy)"]
Bagi Silva, jurus-jurus tadi tidak asing ia dengar. Atau, ketika menyaksikan praktik jurus tersebut bersama murid camp “Bangrajan” lainnya, melalui video yang dikoleksi sang pelatih. Seluruh jurus tersebut masih terus dipelajari Silva secara tekun. Meskipun untuk flying knee, dan fly kick, ia mengaku belum terlalu lancar. Maklum flying knee yang juga disebut sebagaiKao Loi adalah serangan lutut terbang, dimana atlet Muay Thai mengambil langkah, melakukan lompatan ke depan, dan satu kaki menyerang dengan menggunakan lutut ke arah lawan. “Mungkin masih belum terlalu lancar pada jurus fly knee, fly kick. Aku masih harus banyak berlatih,” ujar Silva tanpa sesumbar.
Ketika berlatih Muay Thai, Toni Haryanto selaku pelatih, selalu menekankan kepada murid-muridnya untuk melakukan pemanasan. Bisa dengan sit up maupun push up yang menggunakan alat bantu. Sedangkan untuk Silva, ternyata ada latihan lain. Silva diajarkan untuk dapat lancar melakukan sit up dengan kedua kaki yang melingkar pada samsak berbentuk bulat. Seperti ‘terbang’ Silva melakukan sit up dengan teknik seperti itu. Kedua tangan berada di dada, sementara kaki mengalung atau melingkar pada samsak. Sit up cara ini, praktis rambut kuncir kuda Silva menjuntai ke bawah.
[caption id="attachment_407283" align="aligncenter" width="307" caption="Silva Tiara berlatih sit up dengan alat bantu samsak. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_407284" align="aligncenter" width="286" caption="Silva Tiara Magdalena Sumual dan Toni Haryanto di camp Muay Thai Bangrajan, Pamulang, Kota Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)"]
Ya, berlatih Muay Thai memang menguras fisik dan tenaga. Peluh maupun keringat bercucuran termasuk dari kulit dan pori-pori kepala. Rambut di kepala menjadi basah karena keringat yang keluar tanpa penghalang. Tapi disinilah tantangannya. Silva merasa semua latihan fisik ini menjadikan badan dan penampilannya selalu sehat, segar dan bugar. Semua itu juga tidak menjadikan Silva lalai merawat kesehatan rambut, dan juga kulit kepala dari ketombe serta rasa gatal di kulit kepala. "Makanya aku pakai shampoo Zinc Refreshing Cool. Kandungan ekstrak teh hijau dan menthol-nya berasa banget. Bebas ketombe dan rasa gatal. Bahkan aku semakin percaya diri kalau mengenakan busana warna hitam, seperti kaos yang sekarang aku pakai ini. Pokoknya, ya itu, benar-benar membuat segar dan sudah pasti cool," jelas Silva sembari menyibakkan kuncir kuda rambutnya.
Silva kini masih terus berlatih Muay Thai. Sebagai perempuan, ia tidak ingin dianggap remeh, lemah, dan mudah disepelekan. Semangatnya tinggi. Tubuhnya sehat, hidupnya bergairah, dan selalu siap menerima tantangan lebih. Olahraga seni beladiri Muay Thai memang telah mengubah kelemahan diri Silva menjadi sebuah kekuatan. Kekuatan yang disadari oleh gadis muda usia ini untuk memacu hidupnya semakin lebih aktif.
o o o O o o o
Video Silva Tiara Magdalena Sumual berlatih Muay Thai dengan pelatihnya, Toni Haryanto di camp Muay Thai "Bangrajan", Pamulang, Tangsel.
* Tulisan ini diikutsertakan pada Zinc Muay Thai 360° BLOG Competition. (pen)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H