SAYA tidak menyangka tulisan saya di kolom ini kemarin (28/6) yang berjudul "Isyarat Langit (Mestakung) Jokowi Presiden Ketujuh" mendapat respons dari pembaca, lalu mereka menyebarluaskannya melalui media sosial, terutama Facebook.
Banyak di antara pembaca yang berkomentar bahwa isyarat langit atau mestakung (semesta mendukung) yang berpihak ke Jokowi tidak lengkap, sebab masih banyak isyarat langit yang mendukung atau berpihak kepada Jokowi dan memberikan sinyal atau gejala ia akan terpilih menjadi presiden pada 9 Juli nanti.
Ada juga yang bertanya (karena belum paham) apa itu mestakung, sebuah istilah (singkatan) yang dipopulerkan fisikawan Prof Yohanes Surya. Oke, saya akan jelaskan lagi kalau begitu. Mestakung merupakan hukum alam di mana ketika suatu individu atau kelompok berada pada kondisi kritis, maka semesta (dalam hal ini sel-sel tubuh, lingkungan dan segala sesuatu di sekitarnya) akan mendukung, sehingga orang yang sedang kritis bisa keluar dari kondisi kritis yang dialaminya.
Menurut Yohanes Surya, ada tiga hukum mestakung, yaitu pertama dalam setiap kondisi kritis ada jalan keluar. Kedua, ketika seorang melangkah, ia akan melihat jalan keluar; dan ketiga, ketika seorang tekun melangkah, ia akan mengalami mestakung (sesmesta mendukung).
Sebagaimana diketahui, hingga hari ini kampanye tak senonoh terus menerpa Jokowi. Selebaran gelap Obor Rakyat -- meskipun pengelolanya sudah dilaporkan ke polisi -- tetap terbit dan dikirim ke sejumlah pesantren.
Lalu mestakung seperti apa lagi yang memihak ke Jokowi. Berikut informasi yang saya peroleh dari berbagai sumber:
1. Masih soal Obor Rakyat. Warga pesantren sudah tidak percaya lagi kepada selebaran gelap bikinan Setiyardi dan kawan-kawan ini. Info yang saya dapatkan, Setiyardi membuat selebaran gelap ini bukan bermotifkan "ideologi" untuk memenangkan Prabowo, tapi hanya bermotifkan uang.
Kabarnya, pihak yang berkepentingan dengan selebaran itu telah menggelontorkan uang sedikitnya Rp 15 miliar. Untuk mengelabui pendukung Jokowi, saat tampil dalam acara di talk show sebuah radio dan diliput televisi, ia mengenakan kemeja kotak-kotak khas Jokowi, tapi "sandiwara" yang dilakukan tidak berefek, karena semua orang tahu dia menipu. Kasus Obor Rakyat, justru mendorong Dahlan Iskan menerbitkan tabloid santun Obor Rahmatan'lil alamin. Tak serupiah pun kubu Jokowi menyokong dana untuk penerbitan tabloid tersebut.
2. Masih ingat orasi lawan Jokowi yang di berbagai kesempatan selalu menyebut bahwa APBN bocor, bocor dan bocor hingga Rp 1.000 triliun? Pernyataan tokoh kita itu memunculkan pemikiran kritis dari masyarakat, lha logikanya di mana, sebab jumlah APBN kita Rp 1.500 triliun? Jika pun benar bocor, siapa yang membocorkan? Menuduh Jokowi? Tentu tidak logis, sebab Jokowi belum pernah menjadi presiden atau menteri. Maka -- lagi-lagi jika bocor Rp 1.000 triliun itu benar -- maka pihak yang pantas menjadi tertuduh adalah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan di dalamnya ada menko perekonomian Hatta Rajasa yang sekarang jadi cawapres sang tokoh kita. Ini yang namanya semesta berpihak atau mendukung Jokowi.
Kasus kebocoran anggaran ini terus memunculkan opini publik yang dilempar masyarakat melalui media sosial seperti yang saya peroleh kemarin yang menurut saya penting untuk Anda ketahui.
Isinya berupa pertanyaan kepada tokoh "bocor" yang diungkapkan seperti ini:
a. Mengapa ekonomi kita salah kelola dan bocor di mana-mana?
* Hatta Rajasa (PAN) Menko Perekonomian 2009-2014 = 5 tahun
b. Siapa yang membuat hasil tambang kita habis dibawa ke luar negeri?
* Calon Menteri Utama Aburizal Bakrie (GOLKAR) = PELAKUNYA. Menjadi Pengekspor batu bara terbesar di Indonesia lewat PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal.
c. Mengapa infrastruktur, jalan, pelabuhan rusak parah?
* Hatta Rajasa (PAN) Menteri Perhubungan 2004-2007 = 3 tahun.
d. Mengapa 100 juta rakyat penghasilannya di bawah Rp 20.000/hari
* Agung Laksono (GOLKAR), Menkokesra 2009-2014 = 5 tahun
e. Mengapa beras, buah, daging sampai sayur harus impor?
* Suswono (PKS) Menteri Pertanian 2009-2014 = 5 tahun.
f. Mengapa kekayaan laut kita bisa hilang dicuri ?
* Sharif Cicip Menteri Kelautan [GOLKAR] 2011-2014 = 3 tahun
g. Mengapa UKM kita kesulitan bersaing dan kesulitan mendapat modal?
* Syarief Hasan (Demokrat) Menteri UKM 2009-2014 = 5 tahun
h. Mengapa setiap 10 menit hutan seluas 6 lapangan sepak bola rusak?
* MS Kaban (Bulan Bintang) Menteri Kehutanan 2004-2009 = 5 tahun.
* Zulkifli Hasan (PAN) Menteri Kehutanan 2009-2014 = 5 tahun.
i. Mengapa 13 juta rakyat RI belum punya rumah?
* Djan Faridz (PPP) Menteri Perumahan Rakyat 2011-2014 = 3 tahu
j. Mengapa sampai Rp 100 triliun kekayaan laut kita hilang per tahun?
* Sharif Cicip Sutarjo (GOLKAR) Menteri Kelautan 2011-2014 = 5 tahun.
k. Mengapa industri dalam negeri kalah bersaing dengan produk China?
* MS Hidayat (GOLKAR) Menteri Perindustrian 2009-2014 = 5 tahun.
l. Mengapa penyelenggaraan ibadah haji semrawut dan mahal?
* Surya Dharma Ali (PPP) Menteri Agama 2009-2014 = 5 tahun
m. Mengapa pelayanan masyarakat susah dan berbelit-belit?
* Azwar Abubakar (PAN) Menteri Aparatur Negara 2011-2014 = 5 tahun.
n. Mengapa jumlah anak terlantar mencapai 5,4 juta jiwa?
* Salim Segaf (PKS) Menteri Sosial 2009-2014 = 5 tahun.
o. Mengapa ormas sering melakukan tindak kekerasan?
* FPI, ormas paling anarkis menurut polisi (Tempo, Feb 17, 2012), mendukung PKS.
3. Lambang Garuda Pancasila. Kubu lawan Jokowi inginnya kreatif menjadikan lambang Garuda Pancasila sebagai kebanggaan dan menterang. Guna menunjukkan makna keberanian, burung Garuda itu pun dijadikan merah dan dijadikan lencana. Kreativitas ini diartikan oleh banyak orang bahwa kubu Bowo berniat menghilangkan Pancasila dari bumi Indonesia. Bisa dipahami, sebab tokoh kita ini didukung partai-partai berasaskan Islam. Bukti lagi mestakung berpihak ke Jokowi.
4. Ketika berkampanye di Boyolali, Om Bowo mengatakan para tenaga kerja Indonesia (TKI) berpotensi menjadi pelacur. Maksudnya sih baik, dia mau menata kembali mekanisme pengiriman TKI ke luar negeri. Tapi pernyataannya itu mendulang protes dari para TKI di sejumlah negara. Mestakung lagi-lagi mengarah ke Jokowi.
5. Kubu Om Bowo melalui TV One menyiarkan tayangan dokumentasi yang diambil sepotong-potong seolah-olah guru bangsa Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendukung Prabowo bahwa laki-laki inilah yang pantas menjadi presiden. Cara-cara seperti ini dianggap oleh keluarga Gus Dur sebagai cara murahan dan kampungan karena memanipulasi dan memanfaatkan ketokohan Gus Dur. Ah, mestakung kembali pro Jokowi.
6. Wakil Sekjen PKS Fachri Hamzah yang juga tim sukses Om Bowo (waduh gak sopan amat) menyebut Jokowi sinting saat menanggapi janji Jokowi yang berjanji akan menjadikan 1 Muharam sebagai hari Santri Nasional. Publik semakin tahu betapa tidak berkualitasnya orang-orang yang selama ini mendukung Om Bowo.PKS punya musuh baru: para santri.
7. Pihak Om Bowo mengklaim kubunya pro-Islam karena didukung partai-partai Islam dan di luar memfitnah Jokowi tidak pro Islam, karena didukung partai yang pro-Kristen. Padahal faktanya, Prabowo justru didukung oleh para tokoh Kristen, termasuk para pendeta dari aliran Kharismatik yang menginginkan Om Bowo jadi beking mereka agar gereja tidak diganggu oleh ormas-ormas antitoleran seperti FPI. Om Bowo sendiri berasal dari keluarga Kristen. Sang adik, Hasjim Djojohadikusumo yang selama ini menjadi donatur untuk sang kakak adalah sinterklas yang rutin membantu banyak gereja di Indonesia. Mestakung, sekali lagi, berpihak ke Jokowi.
Khusus untuk poin ketujuh, mestakung akan balik berpihak ke Prabowo jika umat Islam di sini tetap punya pendirian teguh dan berprinsip apa pun yang terjadi, "kami umat Islam akan tetap memilih Prabowo." Ujung-ujungnya umat Islam akan semakin termarginalkan, karena Om Bowo pasti lebih pro kepada saudara-saudaranya yang Kristen yang selama ini membantunya. Tak banyak yang tahu bahwa tim sukses Om Bowo juga mendapat sokongan dari konsultan politik asal AS. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H