Mohon tunggu...
Gan Pradana
Gan Pradana Mohon Tunggu... Dosen - Hobi menulis dan berminat di dunia politik

Saya orang Indonesia yang mencoba menjadi warga negara yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Islam Kristen Kompak Bagaimana Pilih Pemimpin Pro-Rakyat

8 Juli 2014   05:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:05 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

MOMENTUM untuk memilih presiden tinggal beberaja jam lagi. Fitnah yang dialamatkan kepada dua pasangan capres-cawapres di saat-saat seperti ini sepertinya sudah tidak laku lagi. Saatnya kita renungkan, dari dua capres/cawapres, siapa yang layak kita pilih. Dengan begitu, lima tahun ke depan, kita punya pemimpin yang benar-benar pro-rakyat.

Jangan sampai keberadaan kita di TPS yang cuma 5 menit, kita mengalami kesengsaraan selama 5 tahun. Jangan sampai hanya karena tergoda uang yang cuma Rp 20.000 atau Rp 50.000 yang Anda terima sehari sebelum tanggal 9 Juli atau di pagi hari Rabu (9 Juli) dari tim sukses pasangan capres, Anda akhirnya menderita selama lima tahun.

Kedua pasang capres selama sebulan telah berkampanye memamerkan program, visi dan misi. Kedua pendukung juga sudah mati-matian mendukung pasangannya masing-masing dengan beragam cara, baik yang bernada positif, maupun  negatif. Ada yang berprinsip “kejahatan” harus dibalas dengan “kejahatan”. Ada kubu capres yang berprinsip “kejahatan” sebaiknya dibalas dengan senyuman, sebab ini bagian dari dinamika berdemokrasi. Maklumlah, seperti yang dikatakan Jokowi, pilpres harus menggairahkan.

Sebelum Anda menentukan pilihan, ada baiknya Anda renungkan dulu tips bagaimana memilih pemimpin berdasarkan agama Islam dan Kristen. Setelah membaca dari berbagai sumber, saya menyimpulkan bahwa Islam dan Kristen kompak; kedua agama ini punya kesamaan dalam mengajarkan pengikutnya bagaimana memilih pemimpin.

Islam memberikan pedoman dalam memilih pemimpin yang baik. Dalam Alquran, Allah memerintahkan umat Islam untuk memilih pemimpin yang baik dan beriman. Q.s. Al-Maidah 5 menyebutkan:  “Hai orang-orang yang beriman! Tegakkanlah keadilan sebagai saksi karena Allah. Dan janganlah rasa benci mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena itu lebih dekat dengan taqwa…”

Ali ibn Abi Thalib berkata:  “Sesungguhnya Allah akan melindungi negara yang menegakkan keadilan walaupun ia kafir, dan tidak akan melindungi negara yang dzalim (tiran) walaupun ia muslim.”

HR  Bukhari: “Seseorang yang telah ditugaskan Tuhan untuk memerintah rakyat (pejabat), kalau ia tidak memimpin rakyat dengan jujur, niscaya dia tidak akan memperoleh bau surga.”

Islam juga memerintahkan pengikutnya agar memilih pemimpin yang mau mencegah dan memberantas kemungkaran seperti korupsi, nepotisme, manipulasi, dan sejenisnya. HR. Muslim pernah berkata: “Barang siapa melihat kemungkaran, maka hendaknya ia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaknya mengubah dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya.”

Sementara Nabi Muhammad memberikan panduan bahwa pemimpin itu harus dapat dipercaya (amanah), siddiq (benar), fathonah (cerdas/bijaksana), dan tabligh (hormat dan bisa berkomunikasi secara baik dengan rakyatnya).

Bagaimana Kristen mengajarkan kepada para pengikutnya dalam memilih pemimpin? Dalam Amsal 16:32 disebutkan: “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” Dengan kata lain seorang pemimpin harus bisa mengusai diri.

Dalam 1 Samuel 15:23 ada tertulis: “Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung  dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak  firman Tuhan, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja.” Banyak teolog Kristen yang menafsirkan pemimpin yang dipilih jangan yang pernah dipecat.

Maleaki 2:16 menulis: “Sebab Aku membenci perceraian,  firman Tuhan, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan,  firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu  dan janganlah berkhianat!

Dalam Mikha 3 : 11 ada tertulis: “Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar  kepada Tuhan dengan berkata: Bukankah TUHAN ada di tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!’’ Ayat ini bisa ditafsirkan bahwa pemimpin yang baik tidak boleh korupsi, begitu pula orang-orang yang ada di sekitarnya.

Alquran juga mengajarkan soal itu.  Dalam Q.S Al-Baqarah ayat 188 disebutkan: “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui."

Dalam Amsal 14:17 dan Amsal 29:10 tertulis: “Siapa lekas naik darah,  berlaku bodoh,  tetapi orang yang bijaksana, bersabar.  Orang yang haus akan darah membenci orang saleh,  tetapi orang yang jujur mencari keselamatannya.” Ayat-ayat ini ditafsirkan bahwa seorang pemimpin harus sabar dan tidak emosional.

Bagaimana dengan Islam? Rupanya Kristen dan Islam juga kompak. QS. Ali Imran – 134 menulis: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Tentunya masih banyak ayat-ayat, baik dalam Alkitab maupun Alquran yang bisa memandu kita bagaimana memilih pemimpin. Jika Anda peduli dengan ayat-ayat di atas, maka sangat mungkin, Anda tidak akan salah memilih pemimpin.

Saya percaya, baik di Alquran atau Alkitab ada kata-kata yang nadanya seperti ini: “Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung  akibatnya, tetapi siapa taat  kepada perintah, ia akan menerima balasan.”

Selamat memilih.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun