Si ibu tak keliru. Sehari setelah deklarasi dukungan untuk Ahok, anak-anak muda yang bersimpati pada partai itu membentuk komunitas “Muda Mudi Ahok”. Saya menyebut mereka sebagai “Kopaja” (Komunitas Pendukung Ahok untuk Jakarta). Sangat mungkin mendekati proses pilkada, “Kopaja-Kopaja” baru bakal muncul. Mereka bekerja tanpa pamrih (ah maaf salah). Mereka punya pamrih, yaitu agar Ahok jadi gubernur lagi.
Oleh sebab itu beralasan jika Wibi Andrino, salah seorang pendiri Muda-Mudi Ahok, mengatakan fokus kelompoknya adalah untuk menjaring suara pemuda-pemudi di Jakarta. Mereka akan mengumpulkan KTP sebagai bentuk dukungan ke Ahok.
"Fokus kami membantu Teman Ahok untuk mengumpulkan KTP hingga satu juta dan juga membuat aktivitas sosial kemasyarakatan yang bersifat kreatif untuk para anak muda di DKI," kata Wibi seperti dikutip metrotvnews.com, Minggu (14 Februari 2016).
Teman Ahok ketika Partai NasDem mengeluarkan deklarasi mendukung Ahok, sudah berhasil mengumpulkan KTP warga DKI pendukung Ahok sebanyak 600.000-an.
Jumlah itu sebenarnya sudah cukup bagi Ahok untuk mencalonkan diri ikut pilkada lewat jalur independen. Tapi Teman Ahok – juga Ahok – ingin mengumpulkan minimal 1.000.000 KTP. Biar mantap, gitu loh.
Partai NasDem sendiri berjanji akan membantu sekuat tenaga untuk ikut mengumpulkan KTP hingga 1.000.000. Hasilnya mulai terlihat. Perolehan KTP untuk Ahok terus melonjak. Hingga siang ini (Senin 15 Februari 2016), jumlah KTP yang terkumpul telah mencapai 696.297.
Para teman Ahok optimistis target 1.000.000 KTP bakal tercapai, apalagi di sana sini “Kopaja” terus beraksi.[]