KEPUTUSAN Mahkamah Konstitusi (MK) menyangkut gugatan tim Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) – diperkirakan akan diputuskan 21 Agustus 2014 – seharusnya sudah final, alias tidak ada lagi keberatan dari pihak mana pun, apalagi protes.
Namun, menyimak tayangan video yang diunggah Prabowo Subianto di Youtube tanggal 25 Juli 2014 yang diberi judul “Pesan Video Prabowo Subianto”, tampaknya perkara ketidaksiapan kalah bertanding bakal berlanjut. Silakan lihat videonya di sini: http://www.youtube.com/watch?v=S9pfcbCzprU.
Episode “Protes Pilpres” ini tentu akan berlanjut jika MK memutuskan memenangkan KPU yang telah menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014-2019.
Pasalnya, dalam video berdurasi 23 menit itu, Prabowo akan tetap menempuh jalan apa pun, sebab ia merasa proses pilpres tempo hari penuh dengan kecurangan, dan pihak yang melakukan kecurangan adalah KPU yang dituduh Prabowo pro dengan Jokowi-Jusuf Kalla.
Prabowo mengklaim pihaknya berada di jalan yang benar dan pihak yang dizolimi. “Kebenaran tidak bisa dikalahkan. Kita tidak boleh menyerah kepada kecurangan dan kezoliman,” katanya dalam video itu. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya sebagai tipe manusia yang sulit menyerah.
Prabowo melalui tayangan itu juga mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis dan masuk dalam katagori negara gagal, karena pejabatnya bermental korup dan bisa dibeli dengan uang, termasuk orang-orang KPU dan KPUD.
Indonesia, masih menurut Prabowo, adalah negeri yang penuh dengan kejanggalan, sebab kekayaan yang dimiliki mengalir ke negara-negara lain. “Saya berjuang untuk mengatasi masalah ini,” begitu antara lain pernyataan Prabowo.
Menjelang akhir pidatonya, Prabowo mengajak para pendukungnya untuk menyusun kekuatan: 5 orang demi 5 orang. Dia minta agar kekuatan itu diatur sedemikian rupa hingga menunggu pengumuman darinya bagaimana bentuk perjuangannya kelak. “Kita mau jadi ksatria atau kacung,” katanya.
Prabowo juga menyebut bahwa ia punya kekuatan di sosial media (Facebook) yang jumlah anggotanya telah mencapai 8.000.000 orang. Sampai sedemikian jauh saya tidak tahu apakah jumlah itu riil (pengguna akun FB sukarela me-LIKE Prabowo) atau karena bantuan “mesin” yang harganya miliaran rupiah. Mesin ini secara otomatis akan memberikan “LIKE” ke akun Prabowo, sehingga jangan heran kalau tempo hari banyak pemilik akun Facebook yang protes: “Saya tidak nge-LIKE Prabowo, tahu-tahu nama saya kok terdaftar sebagai orang yang me-LIKE Prabowo?”
Okelah, saya berasumsi 8.000.000 pengikut Prabowo di Facebook benar-benar riil, dan karenanya pantas jika dalam tayangan videonya, Prabowo mengajak mereka untuk berjuang sampai titik darah penghabisan. Saya tidak berani memastikan, ini murni imbauan atau ancaman kepada 9 hakim MK yang tanggal 6 Agustus nanti akan mulai memeriksa berkas gugatan Prabowo kepada KPU.
Sebelumnya Prabowo mengungkapkan bahwa dalam rangka membela kebenaran, ia akan menggunakan gerakan yang disebutnya sebagai “Satyagraha”.