Tami Grende tampil gemilang pada Grand Slam lapangan rumput, berhasil menjadi juara ganda putri junior Wimbledon. Berpasangan dengan petenis Tiongkok, Qiu Yu Ye menang atas Marie Bouzkova/Dalma Galfi, 6-2, 7-6(5), Minggu (6/7/2014). Sebuah prestasi yang menganggumkan, sekaligus penyegar dahaga gelar, sekian lama tak memunculkan kehebatan anak bangsa mengharumkan Dunia Olahraga Tennis Lapangan. Akankah ini menjadi momentum kebangkitan Tennis selepas Yayuk Basuki?
Kejayaan Olahraga Tennis lapangan Indonesia terukir manis oleh seorang Yayuk Basuki, masuk delapan besar Grandslam Wimbledon pada tahun 1997, menembus Peringkat ganda urutan ke-9, sementara peringkat tunggal terbaik Yayuk Basuki adalah urutan 19 dunia. Berbagai gelar diperoleh dengan sabetan raket 'big forehand 'mematikan lawan', mengingatkan kembali memori pada saat kejuaraan Tennis Pataya Thailand, ketika dirinya berperingkat 178, berhasil menjuarai Turnamen WTA tersebut.
Kembali kita disuguhkan talenta anak negeri, menjadi penerus kebangkitan kejayaan setelah era Yayuk Basuki, sempat dihebohkan dengan kehadiran Angelique Wijaya, menorehkan prestasi merebut gelar Grandslam tingkat Junior dan menduduki peringkat 50 dunia.
Angin segar kembali dipersembahkan Tami Grende, berikan harapan baru akan kejayaan Tennis Indonesia, seperti yang pernah dipersembahkan oleh Yayuk Basuki...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI