Manusia hidup dan berjalan beriringan dengan berfungsinya indra-indra dalam tubuhnya,manusia senantiasa dipengaruhi oleh fungsi sensasi, persepsi dan atensi yang diciptakan oleh kelima indranya atau yang biasanya disebut Panca Indra. Dimulai ketika suara alarm berbunyi ataupun adzan berkumandang dan seorang terbangun pagi dari tidurnya, dari ketidaksadaraanya dia mendengarkan suara alarm maupun adzan yang membuatnya terbangun, maka saat itu pula indra pendengarannya aktif. Ketika dia mulai sadar dan membuka matanya, disaat itu pulalah indra pengelihatannya aktif. Kemudian di beranjak ke kamar mandi dan membasuh wajahnya dengan air wudhu disaat itu pulalah indra perabaanya aktif. Kemudian dia beranjak menuju meja makan dan mencium aroma kopi panas disaat itulah indra penciumanya aktif. Lalu dia memulai sarapan paginya dengan memakan nasi goreng, maka disaat itulah indra pengecapnya aktif. Pengaktifan kelima indra tersebut berjalan seiringan dan saling menunjang setiap harinya.
Semua hal yang diproses oleh panca indra tersebut menjadi sebuah pemrosesan informasi yang dilakukan oleh otak sehingga menciptkan sensasi, persepsi maupun atensi yang berbeda-beda oleh setiap orangnya bergantung pada tingkat pengetahuannya. Maksudnya tingkatan, tipe, jenis dan variasi dari sensasi, persepsi, maupun atensi yang dimunculkan oleh seseorang bergantung bagaimana kemampuan kognitif dia dalam mengolahnya.
Sensasi yang di munculkan oleh seseorang biasanya selalu berhungan dengan pengindraanya melalui system sensoriknya, atau mengacu pada pendektesian dini terhadap suatu energy yang tercipta dari aktifitas indrawi. Sensasi seseorang juga bergantung pada tingkatan kognisinya, semakin baik tingkat kognisinya akan meununjang bagaimana seseorang itu bersensasi terhadap hal-hal yang ditangkapnya melalui proses indrawi.
Sama halnya sensasi persepsi juga merupakan satu hal yang selalu dilakukan manusia dari hasil penalaran alat-alat indawinya. Persepsi menggunakan kognisi tingkat tinggi dalam mengintrepentasikan pengalaman-pengalaman sesosoriknya yang diperoleh dari proses indawi. Kita akan berpresepsi setiap saatnya karna kita akan selalu menggukana alat-alat indrawi kita untuk memproses informasi. Tingakatan persepsi kita sangat dipengaruhi oleh tingakatan emosional kita, pendidikan kita, pengetahuan kita tentang dunia, kesusaian dengan budaya, pengharapan kta dan banyak hal yang lainnya yang turut mempengaruhi persepsi kita.
Berbeda dengan sensasi maupun persepsi, Atensi merupakan pemusatan yang dilakukan otak dalam upaya memfokuskan diri pada kejadian-kejadian sensorik maupun kejadian kejadian mental. Pemusatan kesadaran adalah inti dari kerja atensi. Atensi berkerja lebih dengan mengabaikan objek-objek yang lainnya sehingga terciptanya perhatian yang penuh dan efektif terhadap objek tertentu.
Itulah bagaimana sebenarnya indrawi manusia bekerja secara kooperatif dan saling menunjang. Manusia sebagai mahluk yang hidup dan selalu menggunakan alat-alat indranya menghasilnya proses yang tidak bisa dipungkiri adalah hasil karya kerja indarwi seperti sensasi, persepsi dan atensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H