[caption id="" align="aligncenter" width="484" caption="Fatsoen Mu fatsoen Ku : Foto bisnis jabar.com"][/caption] Menggerutu “Yang djadoel mendapatkan tempat sejatinya di alam modern”. Kekinian merupakan sifat modern, ditafsirkan dalam berbagai semangat serta motif. Yang djadoel, itu adalah yang lalu boleh juga sekian menit, detik, serta jam merupakan bagian yang lalu itu. Ada juga yang Djadoel itu menunjuk pada jaman tertentu, semangat kondisi di mana faktual-faktual persis dan mirip di dalam jaman tersebut. Merujuk pada yang djadoel mengangkat kembali menjadi something new di dalam kekinian merupakan sebentuk kreasi. Tilik saja apa yang di utarakan Dr. Togar M. Simatupang menjabarkan sedikit Industri Kreatif ;1. Industri yang unsur utamanya adalah kreativitas, keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual. 2. Industri kreatif terdiri dari penyedian produk kreatif langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggan. 3. Produk kreatif mempunyai ciri-ciri ; siklus hidup yang singkat, resiko tinggi, persaingan tinggi dan mudah ditiru. Yang djadoel yang kini tetap menyatu sepanjang dua dimensi ini saling mengisi untuk memberikan tafsir jati diri. Bukan tidak mungkin festival djadoel yang berkesinambungan di selerenggarakan merujuk pada motif industri kreatif tersebut. Festival yang di maksud adalah hari pekan gembira. Gelaran ini sering di lakukan oleh suatu pemimpin untuk mendekatkan hati dengan masyarakatnya. Bentuk komplomenter ini suatu agenda yang sering serta sarat silaturahmi di lakukan oleh pemimpin tertentu. Yang namanya pekan gembira ya ngak ada yang jamedud rakyatnya. Gembira mendekatkan keniscayaan keakaraban yang terjalin dengan cair antara pemangku jabatan dengan rakyat nya. Bandung punya semua potensi itu. Dari beberapa gelaran yang bermunculan masyarakat sangat apresiatif terhadap dinamika sebuah kota nya. “Bandung Gitu Lho,” ujar kawan yang keukeuh dengan pernyataanya padahal pedagang emperan baju setiap pekannya mangkal di gedung sate.... Ada lagi yang menyebut “Bandoeng Djadoel” dengan kostum dan sapedah ontelnya...selalu memberikan suasana bandung pada hari-hari tertentu. Inilah yang ingin di kupas secara sistemik dan di tuangkan ke dalam bentuk festival Djadoel. Bolehlah sedikit bernubuat “Festival Djadoel ; kadieu Djadoel kaditu Djadoel”…boleh lah sedikit, tengil, Fatsoen ku...Fatsoen Mu....Gaya ateuh ! *** Gan Ridwan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H