Mohon tunggu...
Ganjar Retno
Ganjar Retno Mohon Tunggu... -

mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tes Kejiwaan bagi Caleg Gagal

14 April 2014   19:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:41 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu yang telah dilaksanakan tanggal 09 april 2014 kemarin member kesan yang berarti bagi para calek. Ada dua kemungkinan dari hasilnya yang pertama caleg menang menjadi anggota legislative dan caleg yang kalah. Bagi yang menang mempunyai tantangan besar untuk membangun Indonesia kedepanya. Tapi bagi yamg kalah harus menyediakan hati yang besar untuk dapat menerimanya.

Tidak sedikit dari caleg gagal yang frustasi dan stress dengan kenyataanya. Dari sekian banyak kursi yang diperebutkan perbandinganya adalah 1 berbanding 11 jadi dari 11 calon legislative yang terpilih ada 1 dan 10 lainya gagal. Banyak kelakuan caleg yang gagal yang sulit diterima akal sehat. Diantaranya ada yang memblokir jalan, marah-marah sendiri ada pula mengambil kembali barang atau uang yang telah ia sumbangkan. Kenyataan seperti itu sanggat tidak mencerminkan calon legislatif yang sesungguhnya. Seharusnya mereka harus memiliki hati yang besar untuk menerima kekalahan.

Tak sedikit pula caleg yang stress karena kekalahanya. Ada lagi yang sanggat memilukan yaitu tim sukses dari sebagian caleg juga stress hingga mengakhiri hidupnya. Seharusnya sebagai warga Negara yang baik dan mencalonkan sebagai wakil rakyat harus bersikap baik dan dermawan. Jika memang sudah tidak terpilih ya jangan mengambil kembali apa yang telah diberikan. Jika ingin benar-benar mensejahterakan rakyat terpilih atau tidaknya itu bukan masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun