Mohon tunggu...
Gangsar Mangkasaro
Gangsar Mangkasaro Mohon Tunggu... lainnya -

melihat dengan kaca mata kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Hilang

12 Maret 2014   22:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:00 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tak kan pernah lenyap
walau tertelan senyap
detak jantung masih berharap
yang diharap megap-megap
kemana mereka ?
sebuah tanya tak kuasa
sebuah tanya tak berdaya
jasad membusuk
dari perbuatan setan terkutuk
dua sejoli berasyik masyuk
tak rela hati ditusuk-tusuk
hilangkan lenyapkan
setan iblis menghias pikiran
seminggu membuat rancangan
sehari ambil tindakan
menherankan
tak ada penyesalan
benar-benar jiwa kerasukan setan
mendendam
jadilah hitam legam
raut muka tertutup awan kelam
masa depan sudah pasti suram
hari-hari pikiran menyulam
merajut kenangan pada hati pualam
dari mentari terbit sampai tenggelam
ditambah pekatnya malam
teruslah mendendam
nuranimu pulih, Ade Sara tetap hilang
pelajaran yang tak kan terbuang
merelakan dia berpulang
bukan hilang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun