Mohon tunggu...
Gangsar Mangkasaro
Gangsar Mangkasaro Mohon Tunggu... lainnya -

melihat dengan kaca mata kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kupinta Janjimu Sekarang

16 Januari 2014   09:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jalan tak ketemu
mentok
tak bisa belok
menggenang
dan
banjirlah …
masihkah tak bergeming
lihatlah mereka pusing
disana gunung meletus
disini air tak terurus
disitu lumpur memberangus

masih juga tidur
bicara pun ngawur
bertindak jauh dari jujur
bagaimana rakyat tak tersungkur
bila dirimu saja yang makmur

tanah karo menjerit
manado kian terjepit
jakarta sudah lama butuh rakit
sidoarjo contoh kongkrit
masihkah kalian berkelit
bagai setan dan dedemit
menghilang kala rakyat teriak sakit

menjelang gelaran pesta gegap gempita
tangisan pohon rapuhkan badan
tampang jelekmu meledek alam
sabda alam
membelalakkan mata hati
masih adakah empati?
dari politisi, calon presiden sampai bupati
ayo turunlah jangan hanya menyanyi
rupiahmu saat ini sangat dinanti
jangan tunda sampai pesta usai
lantas lupakan kami…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun