Warga palestin merasa resah jika mendengar suara sirine, bukan apa, tapi di tempat mereka sirine merupakan tanda bahaya dari musuh yang di akhiri ledakan di beberapa tempat. Peperangan ini di picu karna persengketaan wilayah. Pada tanggal 17 Oktober 2023 Hamas menyerang Israel, bukan tanpa alasan, dikarenakan mereka sebelumnya mendengar bahwa israel akan menyerang pada tanggal 18 Oktober 2023 Hal itu, membuat hamas mendahului Israel untuk menyerang.Â
Selain itu ada banyak yang meyakini bahwa Israel sengaja seolah-olah lengah, agar mereka mempunyai alasan kalau mereka hanya mempertahankan, Akibat hal tersebut banyak sekali korban jiwa yang berjatuhan terutama palestin, bukan hanya hamas melainkan ada ibu-ibu, balita, orang tua renta yang menjadi sasaran kebiadaban israel. beberapa hari dari peperangan tersebut, di wilayah israel terjadi badai angin dan banjir bandang, sehingga melunturkan niat mereka untuk meguasai palestin dan mengusir mereka. jika kita lihat, pada sejarah sebelumnya, palestina lah yang merupakan tuan rumah. kemudian datanglah israel dan mereka menerimanya, setelah sekian lama merekalah yang mendominasi dan ingin mengakususi tanah palestin yang dahulu telah membantu mereka.
Ada banyak kekejaman Zionis Israel terhadap palestin, bahkan bantuan dari beberapa negara pun mereka hadang agar warga palestin tidak mendapat bantuan sehingga banyak dari mereka kekurangan pasokan makanan dan air bersih. banyak sekali cara mereka agar warga palestin menyerah dan keluar dari daerahnya. Namun lagi-lagi Allah Swt memperlihatkan kuasanya dengan kesaksian dari tentaranya ada pasukan berjubah putih yang tidak di ketahui adanya selain itu ada juga yang mengatakan jasad orang israel mengeluarkan bau yang busuk walaupun baru satu hari dan itu pun di ruangan pendingin, berbeda dengan warga palestina banyak yang mengatakan jadas mereka mengeluarkan wangi yang khas seperti wangi kasturi.Â
Selain itu, walau tentara israel memiliki amunisi, akomodasi dan dengan peralatan yang lengkap banyak dari mereka menangis ingin pulang dari medan pentempuran, dikarenakan ketakutannya terhadap kematian, sangat berbanding terbalik dengan para mujahidin yang ada di palestin mereka tidak takut mati. selain itu mereka sering melantunkan ayat suci Al-Qur'an dimanapun baik dalam pengobatan, maupun adanya ledakan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI