Mohon tunggu...
LANGITBABEL
LANGITBABEL Mohon Tunggu... Administrasi - Saluran Informasi Bangka Belitung

Saluran konten lokal bangka belitung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesejahteraan yang Terpenjara

22 Mei 2018   00:34 Diperbarui: 22 Mei 2018   01:56 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi Program Pengawasan Perlindungan Anak di Bangka Belitung. Nampak Host John Ganesha sedang menunjukan Data Kasus Anak Berhadapan dengan Hukum di Wilayah Bangka Belitung

Dalam kesempatan diskusi dengan Komisioner KPAD Bangka Belitung, terungkap bahwa lembaga perlindungan anak bentukan Undang-Undang dan diperkuat dengan Peraturan Daerah ini tidak mendapatkan dukungan anggaran yang mumpuni untuk melakukan pengawasan terhadap implementasi Perlindungan Anak. Meskipun Komisioner KPAD menitikberatkan permasalahan anggaran terletak pada jadual pencairan yang terlalu lama, akan tetapi Host John Ganesha di Acara Cerita Gawe Mereka tetap saja mensoroti ketiadaan anggaran sosialisasi Pengawasan Perlindungan Anak di kelembagaan KPAD sebagai bentuk  "Demisionerisasi" KPAD Bangka Belitung.

Padahal menurut catatan penelusuran kata kunci "Perlindungan Anak di Bangka Belitung" yang dilakukan oleh Tim Cerita Gawe Mereka, Lembaga KPAD BABEL berada pada posisi paling aktif dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Dicontohkan, ketika peristiwa Tragedi Kesalahan Transfusi Golongan Darah yang berujung pada meninggalnya Balita Syahrul, Penangkapan Predator Anak di Jakarta, Mediasi Pencegahan Pernikahan Dini, dan banyak kasus viral lainnya di Bangka Belitung, terdeteksi bahwa KPAD adalah elemen kunci yang menangani perkara berat tersebut.

Sejumlah 7 Pendekar KPAD BABEL itu menggadaikan kesejahteraan mereka, untuk memastikan kesejahteraan anak-anak bangka belitung. Inilah kesejahteraan yang terpenjara. Ungkap John Ganesha, Host Cerita Gawe Mereka.

Meski demikian, Komisioner KPAD mengatakan bahwa mereka tidak ingin mengeluh atas anggaran yang telah ada dan memilih fokus pada pembahasan program kerja mengatasi peningkatan jumlah kasus anak pelaku di Bangka Belitung yang telah terdaftar dalam rencana persidangan pengadilan negeri di wilayah bangka belitung. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun