Mohon tunggu...
Ganesha AfnanAdipradana
Ganesha AfnanAdipradana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi membaca dan mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apa Sih Alasan Kota Dibentuk? Lantas Bagaimana dengan IKN dan Kota Mandiri?

14 Januari 2024   11:55 Diperbarui: 14 Januari 2024   11:57 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun terakhir ini banyak sekali wacana yang berhubungan dengan pembentukkan kota. Pernah ada Projek Fiktif Kota Meikarta yang pernah dikembakan oleh perusahaan swasta bahkan didambakan dapat menggantikan Jakarta yang sudah hancur.dan saat ini banyak orang meminta rugi akan investasi yang telah keluarkan.Misalkan pemerintah ingin membentuk IKN sebagai ibu kota baru menggantikan Jakarta yang sudah padat. Ada wacana dari salah paslon capres dan cawapres kontestan pilpres 2024 yang akan mendirikan 40 kota selevel Jakarta. Bahkan baru ini ada yang namanya kota mandiri yang dikembangkan oleh pihak swasta. BSD, Kota Baru Parahyangan, Grand Wisata, Harapan Indah, Sentul City, Summarecon Emerald Karawang, BSB City Semarang, dan lain-lain.

Jadi disini akan membahas mengenai berbagai hal mengenai tujuan dan skenario pembentukkan kota.


Sejarah Alasan Kota dibentuk

Sejarah kota ini dikutip dari salah satu video yang diupload di youtube dengan akun pesulat merah. Topik mengenai sejarah dan seknario pembentukkan kota ini dibahas oleh ketiga pembicara yaitu Marcel Radhval, Guru Gembul, dan Joe Sandy. Berikut merupakan ringkasan dari video tersebut.

1. Tujuan Awal Pembentukkan Kota

Pada awalnya kota dibentuk bukan didesain untuk pemukiman permanen.Tempat hunian itu sementara dan terbatas. 

Manusia generas pertama, dulu tinggal di wilayah yang dapat memenuhi kebutuhan primer dan biasanya itu berada di dekat peinggir sungai yang dikenal tanahnya subur dan mudah dalam aktivitas pertanian dan perikanan.

Seiring berkembang zaman, manusia ingin adanya pertukaran informasi dan mengakumulasi pengetahuan dalam membentuk peradaban baru. Sebagai contoh seorang yang hidup di pinggir kali terbiasa makan ikan tawar dan pertanian namun dia juga menginginkan variasi baru dalam kebutuhan pangannya perlu lah bertemu suku bangsa yang tinggal di pesisir pantai yang menyediakan ikan laut dan suku bangsa yang tinggal di pegunungan yang menyediakan produk perkebunan seperti teh dan kopi.

Dalam hal kota dijadikan tempat pertemuan antar dua atau lebih suku bangsa yang saling membutuhkan satu sama lain dan mengakumulasi pengetahuan. Karena akumulasi pengetahuan dan kaya akan informasi di kota berkembanglah menjadi tempat metropolitan dan tempat multikultural sejak awal. 

2. Tempat Sakral sebagai Skenario Kedua Pembentukkan Kota.

Beberapa tempat di dunia ini, ada beberapa tempat yang dianggap tempat sakral. Kota itu dianggap suci oleh kaum, suku, bangsa, bahkan agama. Kota yang dianggap di sini adalah Athena, Jerussalam, Mekah, Madinah, dan Vatikan.

Athena menjadi kota tempat suci dan poros pengetahuan di masa Yunani Kuno. Mekah dan Madinah merupakan kota suci bagi umat muslim yang dikunjungi dan pelaksanaan ibadah haji maupun umrah. Jerussalam menjadi kota suci bagi berbagai agama ibrahamic yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.

Lalu bagaimana dengan IKN?

Terkait IKN tidak dalam skenario pertama maupun kedua alias skenario baru. Skenario ini tidak ada dalam kedua di atas karena kota ini dibentuk karena ada tekanan dorongan pemerintah yang memiliki kepentingan tertentu.

Sebagai contoh di negara Arab Saudi dahulu hanya ada 3 kota yaitu Mekah, Madinah, dan Thoif. Dan seiring berjalannya perkembangan zaman, Politik Arab Saudi memandang ketiga kota itu disakralkan dan disucikan sedankan politik merukan tempat yang sangat kotor sehingga dibentuklah Riyadh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun