Briket merupakan salah satu energi terbarukan yang bersumber dari biomassa perkayuan dan melalui proses pengarangan hingga menyisakan nilai karbon terikat tinggi hingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Mungkin orang terheran-heran.
Lah jika harga arang lebih rendah dari briket dan hanya meningkat nilai tambah hanya dengan memiliki bentuk yang seragam atau padat dengan perekatnya saja membuatnya nilai tinggi bukannya nilai kalor atau energi yang dihasilkan sama saja.
Jika kita asumsikan hanya nilai kalor atau energi yang dikandung saja menurut asumsi penulis ya tidak berbeda jika ada pengaruhnya hanya karena kandungan zat perekat, itu pun seharusnya tidak memberikan dampak yang besar.
Tapi kualitas suatu bahan bakar tidak hanya dilihat dari segi nilai kalor namun juga ada faktor lainnya yang biasa kita sebut proksimat.
Oke mari kita bahas apa saja yang mempegaruhi nilai kualitas bahan bakat briket lebih baik dari pada arang.
1. Kadar Air
Kadar Air adalah peresentase kandungan air yang dikandung dalam suatu benda.Â
Dari segi kadar air briket lebih unggul ketimbang arang karena dalam proses pembuatannya melewati proses oven dan pemadatan yang memaksa air keluar dari  briket.
Lalu apa hubungannya kadar air dengan kualitas bahan bakar?
Kadar air ini tinggi memiliki pengaruh fatal dalam berbagai hal.Â
Sebagai contoh saat kamu tidak menggunakan arang dan berniat menyimpannya. Dan kadar airnya dikandung ternyata tinggi dan bisa menyebabkan jamuran yang merusak bahan hingga nilai kalor sendiri pun akan menurun.Â
Bayangan bagaimana jika itu untuk ekspor-impor di negara jauh seperti Amerika dan Eropa, wah sudah hancur nilai arang tersebut.Â
Selain itu, kadar air yang tinggi berakibat fatal selama pembakaran karena kita sudah tahu bahwa air bisa memadamkan api sehingga saat proses pembakaran akan menghambat proses penyalaan api saat digunakan.
2. Densitas
Densitas atau massa jenis adalah massa suatu benda dalam ukuran volume benda.
Densitas Briket lebih unggul dibandingkan dengan Arang, karena melalui proses pencacahan lalu dipadatkan hingga memiliki densitas yang tinggi.
Densitas ini memiliki manfaat saat penyimpanan. Karena saat penyimpanan dalam gudang atau dan ekspor dalam meminimalis biaya ruang yang harus dikeluarkan untuk penyewaan untuk nilai bobot atau massa yang tinggi
3. Keteguhan Tekan
Keteguhan tekan adalah kemampuan benda untuk menahan tekanan tertentu.
Keteguhan tekan pada Briket lebih unggul ketimbang Arang. Hal ini dikarenakan Briket memiliki zat perekat tambahan yang membuatnya memiliki ikatan yang sangat antar partikel dan ditambah lagi briket dilakukan proses pemadatan yang membuatnya semakin kuat.
Keteguhan Tekan ini memberikan pengaruh saat penyimpanan yang ditumpuh hingga berkilo-kilo bahkan berton-ton. Bagaimana jika saat penyimpanan keteguhan tekan lemah hancur lebur menjadi serbuk produk tersebut.
4. Laju Pembakaran
Laju pembakaran adalah kecepatan massa bahan bakar yang terbakar dalam waktu tertentu.
Laju Pembakaran pada Briket lebih lama ketimbang Arang karena Briket memiliki kepadatan yang tinggi yang membuatnya sulit terbakar dengan cepat.
Nah kalo ini  lambat atau cepatnya laju pembakaran belum pasti memberikan mana yang lebih baik.
Misalkan kita manasin daging kok gak matang-matang padahal nilai kalor benda tinggi bangat, eh ternyata laju pembakarannya lama sehingga nilai panas yang diberikan dalam membuthkan waktu lama.
lalu jika ingin bakar-bakar buat hangatin ruangan, tapi laju pembakarannya tinggi hasilnya suhunya tinggi tapi langsung habis bahan bakar sehingga sisa malamnya dihabiskan dengan kedinginan.
Jadi ada faktor lain selain nilai kalor yang membuat briket memiliki nilai jual tinggi di pasaran internasional.