Namun, ada juga pandangan yang berpendapat bahwa perempuan seringkali menjadi sasaran pemasaran industri rokok yang memanfaatkan stereotipe gender dan citra yang terkait dengan kecantikan, kebebasan, dan kemandirian.Â
Beberapa kampanye iklan rokok cenderung menampilkan gambar perempuan yang seksi, mengesankan bahwa merokok dapat meningkatkan daya tarik atau membantu mencapai citra ideal. Pandangan ini berargumen bahwa hal ini dapat mempengaruhi perempuan secara negatif dan memperkuat streotipe yang merugikan kesetaraan gender.
Dari sudut pandang kesehatan, penting untuk mencatat bahwa rokok dan rokok elektrik mengandung zat-zat berbahaya dan dapat berdampak negatif pada kesehatan perempuan.Â
Rokok konvensional mengandung berbagai bahan kimia beracun, termasuk nikotin, tar, dan karbon monoksida, yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.Â
Rokok elektrik, meskipun dianggap sebagai alternatif yang lebih aman, juga masih mengandung nikotin dan substansi lain yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Perempuan yang menggunakan rokok juga dapat menghadapi tantangan khusus yang berkaitan dengan peran mereka dalam keluarga dan masyarakat. Misalnya, perempuan yang merokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi pada janin dan bayi yang dikandungnya.Â
Selain itu, ada juga stigma sosial terkait dengan perempuan yang merokok, terutama di beberapa budaya yang masih mengaitkan rokok dengan perilaku yang tidak pantas atau tidak terpuji bagi perempuan.
Dalam konteks kesetaraan gender, tantangan yang dihadapi perempuan yang menggunakan rokok meliputi diskriminasi dan perlakuan tidak adil dalam sistem kesehatan, penelitian yang lebih sedikit tentang dampak rokok pada perempuan, serta kurangnya dukungan dan sumber daya untuk membantu mereka keluar dari kebiasaan merokok.
Sebagai langkah menuju kesetaraan gender dan kesehatan yang lebih baik, diperlukan pendekatan yang komprehensif. Pendidikan dan kesadaran tentang risiko merokok perlu ditingkatkan, terutama di kalangan perempuan muda.Â
Kampanye yang mempromosikan citra perempuan yang kuat dan mandiri tanpa mengaitkannya dengan rokok juga dapat berperan penting dalam mengubah persepsi dan norma sosial terkait merokok.
Selain itu, dukungan dan akses ke program penghentian merokok yang efektif juga harus tersedia untuk membantu perempuan keluar dari kebiasaan merokok.Â