Mohon tunggu...
Ganesha AfnanAdipradana
Ganesha AfnanAdipradana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi membaca dan mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Negara-negara yang Mengadopsi SIM Seumur Hidup, Lebih Baik atau Buruk?

2 Juni 2023   08:09 Diperbarui: 2 Juni 2023   08:10 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem penggunaan SIM (Surat Izin Mengemudi) seumur hidup telah diadopsi oleh beberapa negara di dunia sebagai alternatif terhadap pembaruan berkala atau perpanjangan SIM setiap beberapa tahun sekali. Konsep ini menawarkan beberapa keuntungan, tetapi juga memiliki tantangan dan kelemahan tertentu. Dalam artikel ini, kita akan membahas negara-negara yang mengadopsi SIM seumur hidup, serta melihat pro dan kontra dari sistem ini.

Negara-negara yang mengadopsi SIM seumur hidup

  1. Amerika Serikat.Di Amerika Serikat, beberapa negara bagian telah mengadopsi sistem SIM seumur hidup. Misalnya, negara bagian New Jersey dan Hawaii mengeluarkan SIM yang berlaku seumur hidup bagi penduduknya. Keuntungan utama dari sistem ini adalah mengurangi birokrasi dan kebutuhan untuk memperbarui SIM secara berkala. Namun, hal ini juga menempatkan tanggung jawab yang lebih besar pada pemegang SIM untuk terus memperbarui pengetahuan mereka tentang peraturan dan aturan lalu lintas.

  2. Jerman. Di Jerman, sistem SIM seumur hidup telah diadopsi dengan beberapa persyaratan tambahan. Misalnya, SIM seumur hidup hanya berlaku jika pemegangnya secara teratur menjalani pemeriksaan kesehatan fisik dan mental. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemegang SIM tetap memiliki kondisi fisik dan mental yang memadai untuk mengemudi dengan aman. Keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan pemegang SIM untuk tetap mengemudi tanpa perlu memperpanjang SIM mereka secara berkala. Namun, persyaratan kesehatan yang ketat juga dapat menjadi hambatan bagi beberapa individu.

  3. Norwegia. Negara-negara Skandinavia, seperti Norwegia, juga telah mengadopsi sistem SIM seumur hidup. Namun, mereka tetap mewajibkan pemegang SIM untuk mengikuti kursus keselamatan berkendara setelah beberapa tahun. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemegang SIM terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka dalam berkendara. Keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan pemegang SIM untuk tetap mengemudi tanpa harus memperpanjang SIM secara teratur. Namun, wajib mengikuti kursus keselamatan juga dapat mempengaruhi kenyamanan dan kebebasan individu dalam mengemudi.

Kelebihan SIM Seumur Hidup

  • Mengurangi birokrasi: Sistem SIM seumur hidup dapat mengurangi birokrasi yang terkait dengan perpanjangan SIM secara berkala. Pemegang SIM tidak perlu repot-repot mengurus perpanjangan setiap beberapa tahun.
  • Efisiensi waktu dan biaya: Dengan SIM seumur hidup, pemegang SIM tidak perlu menghabiskan waktu dan biaya untuk memperbarui SIM mereka secara teratur.
  • Kontinuitas mengemudi: Pemegang SIM dapat terus mengemudi tanpa gangguan akibat pembaruan atau perpanjangan SIM yang diperlukan.

Kelemahan SIM Seumur Hidup

  • Kurangnya penilaian berkala: Dalam sistem SIM seumur hidup, tidak ada penilaian berkala terhadap kemampuan dan keterampilan mengemudi pemegang SIM. Hal ini dapat menyebabkan risiko bagi keselamatan lalu lintas jika pemegang SIM tidak memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka secara teratur.
  • Masalah kesehatan dan kebugaran: Beberapa negara yang mengadopsi SIM seumur hidup menerapkan persyaratan kesehatan dan kebugaran tambahan. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi individu yang mungkin mengalami perubahan kondisi kesehatan mereka seiring waktu.
  • Perkembangan aturan dan teknologi: Sistem SIM seumur hidup mungkin tidak dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan aturan lalu lintas dan teknologi yang terkait dengan kendaraan bermotor.

Dalam kesimpulannya, penggunaan SIM seumur hidup memiliki keuntungan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Hal ini tergantung pada faktor-faktor seperti kebutuhan administrasi, kesiapan pemegang SIM untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka, serta persyaratan kesehatan dan kebugaran yang mungkin diterapkan. Sebelum mengadopsi sistem SIM seumur hidup, penting untuk mempertimbangkan implikasi dan konsekuensi yang mungkin timbul.

Semoga bermanfaat salam sehat dan salam Pancasila

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun