Apa kamu merasa sering berkeringat di luar maupun di dalam ruangan? Kamu tidak bisa jauh-jauh dari AC? Hal ini terjadi karena cuaca panas ekstrem di berbagai wilayah.Â
Cuaca panas ekstrem yang belakangan ini menjadi fenomena yang semakin diperhatikan di seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia. Bahkan sebelum 2023, beberapa tahun sebelumnya menunjukkan data suhu yang meningkat dengan drastis. Hal ini berdampak pada banyak hal seperti krisis kesehatan, kebakaran hutan, kekeringan, dan bahkan menyebabkan kematian di beberapa wilayah.Â
Dengan fenomena yang tidak bisa dianggap remeh lagi, ilmuwan mencoba menganalisis dan memperingatkan bahwa perubahan iklim menjadi penyebab utama dari panas ekstrem ini.
Bersumber dari laporan PBB tentang perubahan iklim, pemanasan global yang menyebabkan suhu bumi meningkat dalam  waktu singkat berdampak pada aspek kehidupan manusia seperti ketersediaan air, produksi makanan, dan kesehatan. Permasalahan tidak selesai hanya itu, namun juga memiliki dampak memperburuk polusi udara dan meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia sendiri telah mengalami dampak panas yang bisa kita rasakan sendiri. Pada tahun 2022 saja beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Jember, Banyuwangi, dan Lumajang mengalami suhu udara yang sangat tinggi dan kekeringan yang parah. Bahkan beberapa wilayah Indonesia yang masih tertutupi hutan rentang bahkan beberapa terbakar karena cuaca panas dan kekeringan pada daun-daun dan batang yang menghasilkan api yang menyebar ke seluruh hutan yang berkelanjutan.
Lalu apa tidak ada jalan bagi kita yang hanya sebagai masyarakat? Masyarakat justru memiliki peran yang besar. Bisa dimulai dengan meningkatkan kesadaran adaptasi dalam mengantisipasi perubahan iklim seperti cuaca panas ekstrem.Â
Lalu tindakan yang harus dilakukan sebagai masyarakat dalam mengantisipasi dan mencegah fenomena ini semakin parah adalah mitigasi dan adaptasi. Mitigasi dapat dilakukan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggunakan transportasi umum atau transportasi ramah lingkungan. Adaptasi dapat dilakukan dengan meningkatkan kesiapan kita menghadap dampak dari fenomena seperti bencana yang mungkin terjadi.
Kesadaran atas ini sangat penting terhadap menghadapi perubahan iklim dan cuaca panas ekstrem yang sudah jelas diakui oleh pemangku kepentingan. Pemerintah kita mencoba mengadaptasikan kebijakan dan program untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim.Â
Contohnya adalah mengembangkan energi terbarukan dan mendorong penggunaan kendaraan listrik. Masyarakat juga tidak kalah penting punya peran dengan aktif dalam melakukan gerakan lingkungan seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memilih produk ramah lingkungan.Â
Semoga dalam upaya kita dalam mengurangi dampak dari cuaca ekstrem membutuhkan kerja sama dan pengertian satu sama lain sebagai masyarakat dunia. Kita sebagai makhluk berakal yang hidup di bumi dan dampak dari perilaku kerusakan lingkungan punya peran penting dalam menjaga bumi kita tetap aman dan sehat bagi generasi masa depan. Salam Bumi.