Mohon tunggu...
Ganesha AfnanAdipradana
Ganesha AfnanAdipradana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi membaca dan mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jepang Mengubah Strategi Ketahanan Pangan dengan Beralih ke Jagung

4 April 2023   21:22 Diperbarui: 4 April 2023   21:46 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Efektivitas Penggunaan Lahan Pertanian

Namun permasalahan yang dimiliki Jepang adalah memiliki lahan pertanian yang sempit. Menurut Profesor Ishii Keiichi, penanaman jagung untuk kemandirian pangan di Jepang adalah cara yang efektif. Hal ini dikarenakan pembudidayaan jagung tidak membutuhkan lahan luas. 

Kemandirian Pangan

Pemerintah mendukung para petani jagung dan berharap jagung lokal dapat memenuhi pakan sapi-sapi. Produksi jagung yang terus-menerus meningkat dari tahun ke tahun di Jepang dengan hasil sampingan tongkol jagung yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi. 

Jadi biji jagung dapat dikonsumsi sebagai pangan masyarakat dan tongkol jagung sebagai bahan baku pakan ternak. Hali ini sekali dayung dayung dua tiga pulau terlampaui. Hal ini menjadikan Jepang cepat mencari solusi dalam Ketahanan Pangan Nasional.

Pelajaran apa yang bisa diambil untuk dalam negeri.

Indonesia adalah yang lebih beruntung jika dibandingkan dengan negara Jepang yang masih ketergantungan impor dalam hal pangan. Indonesia adalah negara yang subur. 

Pemerintah harus bisa mencari solusi dari potensi yang dimiliki sebagai penyelesaian masalah. Dengan ini harapannya Indonesia juga dapat menyelesaikan masalah ketahanan pangan seperti masalah pupuk dan lain-lain. Salam ketahanan Pangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun