Mohon tunggu...
Ganesha AfnanAdipradana
Ganesha AfnanAdipradana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi membaca dan mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kerusakan Tanah Permanen Karena Pupuk Kimia

18 Maret 2023   13:38 Diperbarui: 18 Maret 2023   13:59 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan Pertanian. Sumber Ilustrasi : Stephan-Muller

Pernah kalian melihat lahan tidur atau lahan yang tidak dimanfaatkan apa pun. Tidak bermasalah jika lahan tidur itu ditumbuhi beberapa tanaman dan terlihat subur alami. Lahan tersebut sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan sebagai komersial karena potensi kesuburannya. Tapi bermasalah jika melihat tanah itu gersang dan sulit untuk ditanami apa pun. Itu akan sulit untuk mengembalikan sifat kesuburannya kembali.

Mengapa bisa terjadi?

Sebenarnya banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan lahan tersebut. Tapi yang penulis akan ulas adalah ketergantungan usaha pertanian dengan bahan kimia atau sintetis. 

Apa yang salah dengan bahan kimia?

Penulis tidak akan bilang jika menggunakan bahan kimia itu buruk atau jangan gunakan sama sekali. Tapi yang penulis yang akan penggunaan bahan kimia sampai ketergantungan dalam bertani. Pada dasarnya bahan kimia sangat membantu peningkatan produktivitas dan mempercepat hasil panen. Memang tidak ada yang salah dengan hal ini. Justru sangat baik untuk peningkatan kemakmuran pada profesi yang secara langsung berdampak baik pada perekonomian bangsa. Tapi bagaimana jika ketergantungan tersebut mencapai titik penggunaan yang berlebihan. 

Bahan kimia pada usaha pertanian sangat mirip dengan suplemen atau obat yang mempermudah tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan atau memulihkan tubuh yang sedang sakit. Tapi jika bijak dalam dosisnya akan lebih banyak manfaatnya. Jika dosis yang dilakukan berlebihan akan ada yang dinamakan efek samping. Sama halnya dengan bahan kimia jika digunakan dengan berlebihan akan menjadi ketergantungan tanaman terhadap bahan kimia tersebut. Ketergantungan tersebut membuat tanaman lebih rentang terhadap penyakit dan hama karena tidak terbentuk sistem proteksi alaminya. Tanaman akan cepat mati jika bahan kimia yang digunakan sampai titik ketergantungan tidak diberi secara tiba-tiba. Selain itu bahan kimia tersebut dapat memperburuk kesehatan petani karena udara lingkungan bertani telah tercemar zat-zat beracun bagi manusia sehingga timbul beberapa penyakit bahkan dapat menimbulkan kanker. 

Konsumen juga akan dirugikan karena hasil produk pertanian kadang kala masih mencemarinya. Selain itu tanah yang digunakan akan kehilangan kesuburannya. Pada dasarnya tanah dapat menyuburkan dengan sendirinya oleh bantuan mikroorganisme dan kandungan nitrogen dan zat lain yang dikandung di udara. Jika penggunaan bahan kimia yang berlebihan akan mematikan mikroorganisme baik yang berperan untuk menyuburkan tanah dan membunuh jamur dan bakteri pembawa penyakit.

Terus bagaimana ?

Bagi petani akan bijak jika menggunakan bahan kimia dengan dosis secukupnya dan lebih banyak menggunakan bahan alami yang tidak memiliki efek samping. Bahan alami pun dapat meningkatkan produktivitas, meski tidak bisa meningkatkan produktivitas secepat bahan kimia. Namun penggunaan bahan alami memiliki keuntungan dalam usaha tani dalam jangka panjang. Petani juga dapat mengurangi risiko kerugian yang dihasilkan karena biaya yang dikeluarkan karena bahan kimia. Bahan kimia memiliki harga yang tinggi dan akan bermasalah jika komoditas pertanian menurun. Akan kesulitan untuk membiayai biaya perawatannya. Alangkah baiknya jika kita bijak dalam menggunakan bahan kimia dalam usaha tani. Semoga petani di Indonesia semakin makmur. Salam Ketahanan Pangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun